Guru ganteng!*

12.1K 1.5K 56
                                    

Keesokan harinya Leana sudah bersiap dengan seragam sekolahnya, dia segera bergegas ke ruang makan dan makan bersama dengan keluarganya.

Kedua orangtuanya sempat menanyai keputusannya yang ingin segera sekolah dan membuat khawatir keduanya, tapi Leana tau itu hanya akting yang dilakukan kedua orangtuanya untuk berpura-pura khawatir padanya didepan Elena.

Setelah beres sarapan keduanya bergegas pergi ke sekolah dengan mobil pribadi yang dikendarai oleh supir keluarga Sybil.

.
.

Sesampainya di sekolah, Elena dan Leana menjadi pusat perhatian orang-orang. Semua orang memuji kecantikan Elena tapi tidak untuk Leana.

Leana merasa biasa saja dengan hal itu, toh sebentar lagi dia tidak akan kalah cantik dari Elena.

"Lea!!" Teriak seseorang yang Leana kenal.

Pandangan semua orang teralihkan kala melihat Leo berlari kearah Leana dan Elena.

Mereka mengira, bahwa Leo pasti akan menghampiri Elena seperti biasanya. Namun tebakan mereka salah, Leo sekarang berdiri tepat didepan Elena dengan mata berbinar-binar kagum.

"Lea cantik deh!"

Tepat saat kata itu diucapkan, semua orang tercengang.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Pikir mereka.

Leana menatap Leo aneh, setelah kejadian kemarin membuat Leana, Elena, Juan, dan Theo sontak tercengang dengan sikap Leo yang diluar dugaan mereka.

Apalagi kemarin Leo mengatakan akan mengejar Leana.

"Kenapa?" Tanya Leana yang masih menatap Leo aneh.

"Maksud kamu apasih?" Tanya Leo bingung.

"Huh? Gak.. bukan. Seharusnya lo gak ke gue tapi ke Elena?" Leana bertanya-tanya sambil menunjuk kakak disebelahnya itu.

"Apaan sih Lea? Akukan sukanya kamu bukan Elena!" Putus Leo kesal.

Leana semakin dibuat bingung, apalagi Leo meninggalkannya dengan raut wajah kesal.

Leo pergi meninggalkan Leana dan berharap Leana akan mengejarnya dan membujuknya agar tidak marah lagi.

'Kok Lea gak ngejar gue sih?' Batin Leo kesal. Dan tidak sadar langkahnya kian menjauh sampai ke kelas.

Leana segera berpamitan dengan kakaknya dan menuju ke kelasnya, meninggalkan semua orang yang menatapnya.

[Master bukankah ini juga rencana anda untuk menyelamatkan kakak anda dari obsesi mereka? Anda berhasil satu langkah master!]

Setelah diingat-ingat, memang itulah rencananya. Tapi dia tidak menyangka jika Leo malah berbalik jadi mengharapkan dirinya.

'Ini diluar rencana gue!' Batin Leana.

Lalu dia memasuki kelasnya, baru satu langkah melewati pintu seseorang langsung menghampirinya dan berdiri di depannya.

"Kenapa lo gak ngabarin gue huh?" Tanyanya agak terengah-engah seperti habis berlari.

Leana mendongak dan menatap sesosok lelaki yang lebih tinggi darinya itu, 'Jay?'.

"Gue harus ya ngabarin lo?" Tanya Leana sambil mengangkat sebelah alisnya dan menyilangkan tangannya.

"Lo itu tunangan gue!" Tegas Jay.

Semua orang di kelas tercengang dengan ucapan Jay, mereka tidak tau hubungan keduanya adalah tunangan.

Jay langsung menutup rapat mulutnya dengan kedua tangannya sambil merapalkan kata berulang kali.

'Jay bego, kok malah ngomong gitu???'
'Gue udah janji sama Lea buat nyembunyiin pertunangan ini!!'
'Lea gak mau gue jadi bahan ejekan karena dijodohin sama cewek penyakitan!'
'Tapi kenapa Lea disini? Apa dia udah sehat?'
'Gak, gue udah ingkar janji. Gue bego banget!'

Nyelamatin FL dari para ML?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang