Nyelamatin FL dari para ML?!

Juan kenapa sih?

Kelas 11, Leana sedang duduk di bangkunya dikelilingi 3 lelaki yang mengelilinginya.

"Lea makan yang banyak yah!" Jay mengelus pipi Leana yang sedang mengembung karena mengunyah banyak makanan.

"Lea, kalau mau makanan lagi Leo beliin!" Leo berharap-harap Leana mau dibelikan makanan olehnya.

Leana menggeleng, makanan yang diberikan Jay saja sudah sangat banyak dia bahkan tidak sanggup untuk mengunyah lagi karena terlalu kenyang.

"Kalian jangan paksa Lea, gak liat apa? Dia udah kekenyangan gini!" Theo memberikan sebotol air minum kepada Leana.

Leana langsung meneguk rakus air itu, sedari tadi Jay memberikannya banyak makanan tapi tidak ada minumnya.

Gluk-

Setelah tegukan terakhir Leana menatap tajam tiga lelaki itu.

"Kalian mendingan balik ke kelas dan kursinya masing-masing!" Perintah Leana.

"Tapi aku masih kangen sama Lea, gimana dong?" Leo merayu Leana berharap dia mencegahnya untuk pergi.

"Gak, udah balik sana. Liat nih udah mau masuk bentsr lagi!" Leana menunjukkan jam di tangannya kepada Leo.

Leo maraih tangan Leana dan mencium punggung tangannya.

Cup-

"Bye sayang, love you" Leo segera lari sambil melompat kegirangan menuju kelasnya.

Theo dengan sigap langsung mengelap punggung tangan Leana yang saat ini terdiam dan menatap cengo dengan tingkah Leo.

"Lea gapapa? Sakit gak? Itu rasanya pasti kayak di gigit serangga besar kan?" Tanya Theo bertubi sambil mengelap dan menyemprotkan disinfektan di tangan Leana.

Jay menyentuh kening Leana memastikan suhu tubuhnya normal.

"Gak, Lea gak sakit!" Ucap Jay yakin dengan perasaan lega.

Leana yang tersadar menatap 2 orang didepannya yang sibuk dengan kesibukannya masing-masing.

"Kalian mending balik deh!" Perintah Leana dengan nada lembut.

Jay dan Theo yang mendengar itu merasa merinding, Jay langsung kembali ke tempat duduknya yang berada di belakang Leana.

Sementara Theo langsung menaruh disinfektan di meja Leana dan membuang tisu yang tadi dia gunakan di tempat sampah. Kemudian dia pergi keluar kelas dan kembali ke kelasnya.

Leana menatap disinfektan itu intens, 'Kenapa gue kayak ngebug gini ya?'.

Dia terus memikirkan kenapa dia jadi terdiam dan pikirannya kosong dengan tindakan ketiga lelaki itu.

Tuk..tuk..

Jay mengetuk pundak Leana, membuat sang empu menoleh kepadanya.

"Lea imut!" Puji Jay diiringi senyuman manis.