Siswa-siswi tak segan-segannya menatap tajam Leana dan berbisik hal buruk tentangnya. Tapi Leana memilih fokus memperhatikan Daniel yang sibuk memakan makanannya.
"Kamu gak ngerasa risih?" Tanya Daniel dengan wajah datar.
"Huh? Gak kok pak, saya udah biasa!" Jawab Leana.
Ketiga lelaki yang berada di sebelahnya sempat melonjakkan emosi mereka tapi Leana langsung mencegah mereka dan memberikan isyarat bahwa dirinya baik-baik saja.
"Saya gak nyangka kalau murid-murid disini gak disiplin dan masih suka menjelekkan orang lain" Ujar Daniel dengan raut wajah dingin.
Hal itu membuat para siswa-siswi di kantin menjadi terdiam.
Leana terkekeh kecil, "Apa bapak khawatir sama saya?" Tanyanya.
Daniel diam saja dan tidak menjawab pertanyaan Leana, dia bingung kenapa dia malah berada di depan murid yang dia ajar dan menuruti permintaan muridnya itu.
"Anggap saja ini sebagai hadiah karena kamu sudah menjawab semua pertanyaan di kelas" Ujar Daniel.
Leana tersenyum manis, "Terimakasih banyak pak".
Daniel tersipu melihat senyuman manis Leana, tapi dia segera mengontrol wajahnya untuk tetap datar. Leana yang melihat telinga Daniel memerah membuatnya terkekeh kecil, dia ingin menggoda gurunya itu tapi dia urungkan rencananya tersebut. Karena khawatir dengan reaksi ketiga lelaki yang menganggu itu.
.
.Setelah menghabiskan makanan, Daniel berpamitan dengan Leana dan kembali ke ruang guru. Sementara Leana pergi ke toilet demi menghindari Leo dan Theo.
Tiba-tiba saja kunci kamar mandi Leana tidak bisa dibuka.
"Loh? kok gak bisa dibuka?" Ucap Leana panik.
[Master!!]
'Sistem, lo kemana aja?'
[Maafkan saya karena ada masalah pada sistem jadi saya kesulitan menghubungi anda master]
'Yaudah gapapa, sekarang kasih tau gue. Pintunya macet atau kenapa? Kok gak bisa dibuka?'
[Sepertinya anda di kunci dari luar master]
'Huh? Siapa yang lakuin ini?'
[Orang-orang yang iri dengan anda master]
'Shit, terus sekarang gimana caranya gue keluar?'
Leana melihat ke sekelilingnya, tadinya dia mau mendobrak pintu tapi dia teringat pintunya tidak bisa di dobrak dari dalam.
Dia hanya melihat ventilasi kecil di toilet itu dan tidak ada jendela yang bisa membuatnya keluar.
Tiba-tiba saja lampu toilet itu mati dan meninggalkan sedikit cahaya melalui ventilasi.
Bruk
[Master!!!]
Leana tiba-tiba merasakan pusing dan pingsan, untungnya dia tidak menabrak benda keras di toilet.
.
.Leana berada di sebuah ruang hampa dan gelap, entah mengapa dia sangat takut dengan suasana sepi dan gelap itu.
"Ck, untuk apa kita membesarkan anak penyakitan itu? Kalau dia saja sudah tidak memberikan kita suntikan dana lagi di perusahaan!" Ucap seorang wanita paruh baya.
"Kamu benar istriku, apa perlu kita buang saja dia?" Tanya seorang pria paruh baya.
Setelah Leana dekati ternyata itu adalah kedua orang tuanya, sebut saja Shandra dan Emerson. Leana juga melihat seorang anak kecil yang berdiri di balik tembok sambil menahan tangisnya, diperkirakan sekitar umur 10 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyelamatin FL dari para ML?!
RomanceTadinya sih gue mau nyelamatin FL dari para ML yang obsesi itu, tapi kok malah gue yang jadi target ke obsesi an mereka???? 🥇1 : harem : 22/2/11 🥇 1 : koreanboy : 22/2/11 🥇 1 : koreangirl : 22/2/11 🥇 1 : fl : 22/2/6