VI

844 146 13
                                    

Hinata tidak mengerti kenapa suasana di ruang makan saat ini benar-benar mencekam. awalnya ia dikagetkan dengan kedatangan seorang pria yang mengaku sebagai keponakan dari sang ayah. pria bernama Uchiha Itachi itu memperkenalkan diri sebagai kakak sepupunya. yang membuatnya tidak mengerti adalah, kenapa dirinya tidak pernah bertemu sebelumnya dengan pria itu.

Hal itu membuatnya ragu, ragu akan identitasnya sendiri. dan dalam keraguan itu, membawanya kembali pada ingatan tentang ucapan Yahiko yang menyebutnya sebagai anak angkat dari Madara.

Apalagi setelah menelisik penampilan fisik Itachi yang mirip dengan ayahnya, sedangkan dirinya tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan Madara.

"Hinata-chan sekarang kelas berapa?"
Tanya pria itu dengan senyumnya yang nampak tidak tulus.

Hinata, gadis itu menatapnya dengan ragu. Ia tersenyum tipis sekilas, "Kelas dua, Nii-san." Jawabnya pelan.

Itachi memberikan ekspresi yang menyatakan dirinya terkejut, ia kembali tersenyum pada Hinata dan hal itu membuat Madara jengah.

Ia hendak membuka mulutnya untuk kembali bertanya, namun Madara lebih dulu menyela dengan menyuruh Hinata untuk segera bersiap ke sekolah.

"Daddy tidak bisa mengantarmu ke sekolah. Hari ini kamu berangkat dengan Kakashi."
Ia berucap lembut, sorot matanya menatap dalam pada sosok Hinata yang nampak menawan dengan seragam sekolahnya yang biasa gadis itu kenakan.

Hinata mengangguk paham, sejujurnya ia malas jika harus berduaan dengan Kakashi. Pria itu selalu menatapnya dengan penuh benci, namun ia juga tidak punya kuasa untuk melawan titah sang ayah.

Gadis itu berdiri lalu mengecup pelan sebelah pipi Madara. Sebuah pemandangan yang begitu menarik obsidian hitam milik Itachi.
pria itu tersenyum miring dengan kilatan mata yang nampak meremehkan.

"Hati-hati Baby. "
Ujar Madara.

Setelah memastikan bahwa gadis kecilnya pergi, ia pun kembali memusatkan perhatiannya pada sosok keponakan yang telah mengacaukan harinya.

Sorot matanya kini berubah tajam, ia menatap Itachi dengan mata hitamnya yang berkilat tajam.

"Jadi, apa yang membuatmu datang kemari Itachi?"
Tanya Madara dengan nada penuh penekanan.

Itachi tertawa sekilas, ia menatap nyalang pada Madara. seolah bisa memberikan rasa takut pada pria itu, namun dirinya lupa siapa sosok Madara yang sebenarnya. pria itu jelas bukan orang yang mudah terintimidasi, apalagi pada pria lemah seperti Itachi.

"Kenapa kau berniat untuk membunuhku, Paman?"
Tanya Itachi. Madara menyunggingkan seringainya.

"Tidak ada alasan bagiku untuk menyingkirkanmu. apa kau yakin semua itu adalah ulahku?"

"Kau seorang polisi bukan? Seharusnya kau bisa mencari tahu sendiri kebenaran yang terjadi."

Madara berdiri dari kursinya, ia berjalan meninggalkan meja makan dan berlalu melewati Itachi. Lelaki itu menggeram kesal lalu menyusul pamannya menuju ruang tengah.

"Aku tidak bisa begitu saja mempercayaimu, paman. Semua bukti mengarah padamu, kau yang menyabotase rem pada mobil yang kukendarai."

"Kau juga yang telah menyingkirkan seluruh keluargaku! Benar kan, paman?"
Itachi tersenyum sinis setelah mengucapkan tuduhan tersebut pada Madara.

Madara menyeringai, ia menatap Itachi dengan tatapannya yang selalu meremehkan siapa pun. Duduk dengan bersilang kaki dengan sebatang rokok yang diapit kedua jemarinya.

"Bodoh!"
Ucapnya yang membuat Itachi kembali murka.

Lelaki itu menatap penuh kebencian pada Madara, ia menatap sekeliling ruang tengah milik pamannya. terdapat banyak penjaga di setiap sudut ruangan tersebut dan tentu saja dengan dilengkapi senjata api.

My Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang