-16

4.2K 457 11
                                    

Mark Charlotte Duke Leon Marquess, biasa dikenal dengan Pangeran Mark atau Pangeran Duke. Putera pertama dari Raja Jaehyun dan juga Ratu Taeyong, terlahir sebagai putera pertama membuat Mark mau tidak mau mengemban tugas berat dengan tittle putera mahkota yang disandangnya.  Sejak kecil dia selalu diawasi, ketika beranjak dewasa, pengawasannya sudah lumayan longgar, membuat Mark bisa bersenang-senang dan mengenal dunia luar lebih bebas. 

Namun semua itu tak luput dari sisi gelap yang dimiliki Mark, semua orang pasti punya termasuk juga Mark. Tidak ada yang tahu kalau Mark sebenarnya memiliki koneksi yang luas, tidak seperti kepribadian yang ditunjukkannya kalau dia tidak suka bersosialisasi dengan orang banyak. Dengan begitu Mark mendapatkan banyak informasi, semuanya tanpa terkecuali tentang kerajaannya sendiri. Hal itupun juga yang membuat Mark bisa tahu jika Haechan adalah salah satu dari keluarga Ferdinand, selama ini Mark selalu mengawasi Haechan dari jauh. Mendapatkan berita dari salah satu temannya yang tinggal di pasar untuk memberikan kabar soal Haechan. 

Oh, Mark tentu tahu tentang NOIR, dengan Renjun sebagai pemimpin, Jaemin dan Jisung sebagai tangan kanannya. Namun Mark tak terlalu memperdulika hal itu, sampai kabar kalau Haechan di rekrut sebagai anggota NOIR secara paksa terdengar olehnya, tentu saja Mark tidak akan berdiam diri dengan itu. 

Lantas disinilah dia berada sekarang, di ruang tamu luas milik kediaman keluarga Nathaniel untuk menemui si kepala pemberontak. Di jam ini biasanya Renjun masih berada di ruang kerja untuk menghitung penghasilan dan membuat rekapan, makanya anak itu sedikit lama datang. 

"Maaf membuatmu menunggu lama." ucap Renjun, ia duduk bersebrangan dengan Mark. Pemuda itu tersenyum manis, layaknya tak mempunyai salah apapun kepada kerajaan. Memang wajah Renjun itu menipu, tak akan ada yang percaya jika kalian mengatakan Renjun adalah kepala pemberontakan. 

"Tidak apa, aku tahu kau sibuk mengurusi bisnismu. Teh mu juga enak, aku menikmatinya." balas Mark dengan sopan, 

"Terimakasih. Ada urusan apa sampai Putera Mahkota datang kerumahku?" tanya Renjun sembari menyeruput teh yang disajikan oleh pelayannya di meja ruang tamu. 

"Aku tahu semuanya Renjun." ucapan Mark membuat gerakan Renjun untuk meletakkan gelas teh ke meja memelan. Ia mengukir senyum dan menatap Mark,

"Apa..maksudmu?" tanya Renjun.

"Pemberontakanmu." jawaban Mark membuat Renjun mengerti maksud Mark saat itu juga, ia terkekeh kecil.

"Lalu?" tanya Renjun. 

"Aku menawarimu kerja sama." Mark berucap tanpa keraguan sedikitpun, Renjun terkejut dengan penuturan Mark ini. Antara bisa dipercaya atau tidak.

"Kau bisa mempercayaiku, aku mengenal Haechan. Kau tahu arah pembicaraan ini kan?" Mark menaikkan sebelah alisnya menatap Renjun, setelah beberapa saat terdiam akhirnya Renjun mengerti. Pemuda manis itu tertawa ringan,

"Tentu saja, tentu saja. Aku mengerti apa maksudmu." ucap Renjun, ia kembali menuangkan teh pada cangkir milik Mark yang kosong. Setelah itu obrolan panjang mereka dimulai hingga waktu makan siang sudah hampir datang, Mark pamit undur diri dari rumah Renjun. Menyisakan Renjun yang menatap kearah Mark dan kudanya yang sudah melaju meninggalkan rumahnya. 

"Keberuntungan atau tidak, tapi ini akan menjadi lebih menyenangkan." ucap Renjun sebelum dia masuk ke dalam rumahnya. 


Mark sampai di istana ketika makan siang sudah dimulai, Mark tadi pamit untuk berburu dan diperbolehkan.

"Maaf, aku terlambat ada sedikit masalah tadi." ucap Mark begitu dia duduk di meja makan setelah mencuci tangannya. 

CARNATION (NOHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang