19: Kau Memiliki Aku

986 140 12
                                    

"Syukurlah. Ah, aku benar-benar lega." Mark menghela nafasnya seraya mengusap dadanya.

"Bagaimana keadaan Donghyuck?"

Mark meringis. "Masih sangat dingin kepadaku. Aku membawanya ke rumahku, tapi masih belum ada perkembangan."

Chenle mengangguk-angguk. "Sunbae, maaf jika ini kelewatan, tapi tolong jauhkan dia dari jangkauanku. Aku masih marah karena perbuatannya, tubuhku mungkin akan bergerak dengan sendirinya jika melihatnya. Entah apa yang akan kulakukan, yang jelas akan sangat buruk."

Lagi-lagi Mark meringis, pria itu pun mengangguk. "Aku ingat bagaimana kau marah dulu. Pasti akan aku jauhkan. Ah, aku harus kembali. Terima kasih untuk ini." Mark menggoyangkan kertas yang dipegangnya. "Cepat sembuh, Chenle."

"Hm, hati-hati, Sunbae."

Begitu Mark membuka pintu, Jisung masuk dengan terburu-buru. Bahkan dia membanting pintu ketika kedua kaki Mark berada di luar ambang pintu.

"Pintu kamarku bisa rusak jika begitu."

"Kalian berduaan di dalam sini lama sekali." Bibir Jisung mencebik kecil. "Bukan salahku jika aku cemburu."

Chenle terkekeh pelan. Dia rasa tidak ada lima belas menit dia berbincang dengan Mark, lagipula, mereka hanya berbincang layaknya teman.

"Ah! Yangyang Hyung menghubungi tadi, katanya ingin bicara denganmu." Jisung merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya. Tidak butuh waktu lama suara lelaki yang sedikit nyaring terdengar. Jisung melangkah mendekati ranjang dan mengarahkan kamera depan ke wajah Chenle.

"CHENLE!" Yang di seberang tampak begitu bersemangat.

Chenle melambai kecil. "Halo, Gege."

"Bagaimana kau bisa sakit?! Apa parah?!"

"Tidak, tidak parah." Chenle menggeleng. "Hanya kelelahan."

"YAK! Park Jisung! Belum menikah saja Chenle kelelahan. Kau membebani semua urusan kepada Chenle ya?!"

"Kemarin ada masalah." Chenle melindungi Jisung. Jisung yang dibela pun menjulurkan lidahnya, mengejek sepupunya.

"Baiklah, kalau begitu lupakan. Ah! Aku ingin melihat kue pernikahan kalian untuk referensi. Bolehkah?"

Kening Jisung berkerut. "Referensi apa?"

Yang di seberang memberikan senyum misterius. Kemudian dalam seketika layar ponsel Jisung dipenuhi oleh sebuah tangan. Mata Chenle langsung fokus kepada cincin yang tersemat di jari manis Yangyang. Chenle yakin itu tangan kiri Yangyang, jadi...

"I'M ENGAGED! HAHAHAHAHA!" Sepupu Jisung itu terbahak-bahak, tampak senang sekaligus bangga dengan cincin yang tersemat di jari manis kirinya.

"BAGAIMANA BISA?!" Jisung tampak syok.

Chenle menyikut pelan tunangannya. "Itu bukan sesuatu yang bisa dipertanyakan."

Jisung yang kewarasannya kembali tidak lama kemudian bertepuk tangan seraya menggeleng-geleng. "Kun Hyung melamarmu? Wah, kukira Kun Hyung tidak akan tahan denganmu, Hyung."

"Ish! Chenle-ya, tolong marahi Jisung untukku."

Chenle mengangguk untuk menyenangkan calon iparnya ini. "Nanti akan aku marahi."

"Terima kasih~ ah! Jadi bagaimana kue kalian?"

Jisung menoleh kepada Chenle. Selama Chenle memintanya untuk menjauh, Jisung selalu mencoba menghubungi Renjun untuk mengetahui perkembangan persiapan pernikahan mereka. Renjun yang saat itu masih kesal dengan Jisung hanya menjawab seadanya seperti semuanya sudah ditangani. Jadi Jisung tidak tahu banyak tentang itu.

Sailing [JiChen | ChenJi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang