Cp 1

1K 74 1
                                    

Nampak seorang pria dengan tinggi 178 cm itu membelah jalan raya dengan sebuket bunga Lily putih kesukaan sang kekasih ditangannya. Sebutlah ia apa, karna ia benar benar mencintai juniornya yang akan lulus Senior High School hari ini.

Rambutnya nampak berkilau akibat minyak rambut yang ia kenakan. Wajahnya merona karna kelelahan berlari dan mengingat kekasihnya. Hingga kakinya berhasil membawanya ke Senior High School tempatnya bersekolah dulu kini dihiasi oleh bunga dan beberapa ucapan selamat atas lulusan tahun ini.

Kakinya membawanya ke aula sekolah tempat di adakannya pengunguman kelulusan. Dia kemudian duduk di kursi kosong yang tersedia walau yang tersisa hanyalah kursi paling belakang.

Kita panggilkan, pemilik nilai terbaik lulusan tahun ini...Riavaldo Amarylin!!

Teriakan MC disertai tepuk tangan para perempuan perempuan yang mengidolakan sang pemilik nama. Setelah menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik Riavaldo atau yang sering di sapa Aldo kini turun dari panggung lalu disambut kawan kawannya.

Sang pria yang memegang bunga Lily putih itu maju dengan senyum merekahnya. Dia melangkahkan kakinya mendekati sang pujaan hati. Namun, tiba tiba muncul seorang wanita dan memberikan ciuman kepada pipi Aldo dengan malu malu.

"Acieee... bu ketos galak bisa malu malu juga."

"Avv... sosswet banget siihh.."

"Aciee... bu ketoss..."

"Cih.. sok kecentilan banget sih.."

"Sebelum janur kuning melengkung masih bisa di tikuungg!!"

Xavier terdiam kaku, yap pria yang memegang bunga Lily itu kini terdiam kaku menatap semua itu. Ia lalu mempercepat langkah kaki nya.

Grep!

Aldo yang lagi bercanda dengan teman temannya kini terkejut ketika merasakan tangannya di genggam. Ia pun berbalik menatap sang pelaku yang memegang tangannya cukup  erat.

Xavier mengangkat kepalanya menatap Aldo, Aldo yang melihat bahwa yang memegang tangannya adalah sang kekasih taruhannya kini menampakkan smirk nya.

"A..aldo kamu d..dengan dia ?" Ucap Xavier dengan gugupnya bahkan kini tangannya saling meremas memper erat pegangannya pada buket bunga Lily nya.

"Ada apa ini ? Kenapa beta menjijikkan ini ada disini ?" Ledek teman teman Aldo lalu tertawa

"Guys.. gua udah menang taruhan nih." Ucap Aldo seraya menatap teman temannya

"Gua udah bersama dengan beta menjijikkan ini selama sekolah hingga kelulusan. Gua capek anjir!" Lanjut Aldo lalu menatap manik oranye terang sang beta dihadapannya.

"M..maksud kamu apa ?" Tanya Xavier, ia pintar otak nya mampu mencerna apa yang terjadi tapi semua ini bohongkan ? Seseorang bilang semua ini bohong.

"Cih..  gua muak ama lu anjir. Lu pasti udah tau maksud gua. Lu tuh cuman bahan taruhan gua aja sama temen temen gue. Seorang beta yang kodrat nya hanya menyukai wanita kini berharap pada seorang pria Alpha ?" Ucap Aldo lalu menyentak tangan Xavier hingga terjatuh

"Hahaha... segitu doang jatuh !"

"Lu tuh malu maluin gender beta tau gak!"

"Cih memalukan!"

"Lu kira gua cinta ama lu ? In your dream! Hahaha..."

Tawa ejekan seakan akan menggema ditelingan Xavier ia menutup telinga nya menghalau suara tawa itu. Tapi, seakan akan tawa itu semakin keras dan keras yang menenggelamkan Xavier dalam rasa takut.

<><><>

Hah!!

Hahhh!

Hah!

I'm sorry, darling (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang