1. AWAL MULA

31 3 7
                                    

Dua Tahun Lalu

Gadis itu terus berlari di gelapnya malam,berlari sambil tak bisa menahan tangisnya dari tadi. Rasa takut benar-benar menggerogoti diri gadis 14 tahun itu.

"To-tolong..." ujar gadis itu lemah karna lelah berlari dari tadi.

"Aaaaaaa!!!" teriak gadis itu saat sebuah sepeda motor hampir saja menabraknya. Sedikit lagi gadis itu akan tertabrak kalau saja pengemudi tidak bisa mengendalikan motornya. Syok, itulah yang dirasakan gadis itu hingga dia terduduk lemas diaspal sambil terus menangis.

Melihat itu, si pengemudi memutuskan untuk meminta maaf,saat dia menghampiri gadis itu, terdengar deru suara motor dari arah yang sama dengan pengemudi laki-laki itu. Mereka kaget melihat temannya hampir saja menabrak seorang gadis. Mereka juga ikut turun menghampiri gadis itu.

"Sorry! Lo gapapa? " tanya cowok itu.

Bukannya menjawab, gadis itu malah berdiri dan memutuskan untuk kembali kearah dia berjalan gontai tadi padahal disana juga ada bahaya yang mengganggunya tadi.

"Eh lo mau kemana?" teriak cowok itu dan terdiam karna cewek itu tiba-tiba berhenti karna ada yang menghadang jalannya.

Cowok itu dan teman-temannya bingung sebenarnya ada apa, kenapa gadis itu tiba-tiba terdiam dan tidak menangis.

Nafas gadis itu tercekat, saat mendengar suara itu.

"Mau kemana?" tanya cowok itu evil membuat gadis itu merinding.

Gadis itu hanya bisa menggeleng lemah,
Dia berniat untuk kembali pada laki-laki yang hampir menabraknya tadi tapi-

"Mau kemana lo?! " tahan orang itu dengan membekap mulutnya, itu semua tidak lepas dari pandangan semua orang yang ada disana.

Gadis itu memberontak untuk dilepaskan tapi dia kalah kuat dengan laki-laki itu.

"Lepasin dia" ucap laki-laki berjaket kulit hitam, yang hampir menabrak gadis itu.

"Bukan urusan lo, cewek ini target gue!" bantah cowok itu.

"Lo galiat dia ketakutan kaya gitu?! " sergah laki-laki berjaket kulit hitam tersebut

"Gak masalah, haha! " jawabnya.

"Gue bilang lepasin!" gertaknya dengan mata menyalang tajam

Melihat perdebatan sengit antara dua laki-laki dihadapannya itu, gadis itu berniat untuk meloloskan diri dengan cara menggigit tangan orang yang membekap mulutnya itu,setelah terlepas-

"Aaggrh!" erang orang itu karna tangannya berdenyut.

Tapi baru beberapa langkah, kaki seseorang menghalau langkahnya menuju kearah laki-laki berjaket kulit hitam dan teman-temannya dan terjatuh.

"Aww!" ringisnya yang langsung dihampiri laki-laki berjaket kulit hitam.

"Lo gapapa?" tanya laki-laki tersebut sambil membantunya berdiri.

Gadis itu hanya menggeleng lemah sambil meraih tangan laki-laki itu, dapat dilihat oleh nya jika gadis itu benar-benar ketakutan. Dapat dilihat dari matanya yang mulai sembab akibat menangis.

"Tolongin gue, mereka mau jahatin gue, gue mohon tolongin gue!" mohonnya sambil menangis dihadapan laki-laki berjaket kulit hitam tersebut.

Laki-laki itu terdiam, suara gadis dihadapannya itu bergetar pertanda dia benar-benar takut.

" Jangan coba-coba buat lari dari gue! " teriakan itu membuat gadis itu kembali menangis dengan masih berharap laki-laki yang dia pegang ini bersedia membantunya.

"Gue mohon.." ucapnya sekali lagi dengan air mata yang terus turun.

"Sini Lo!" Gadis itu merasakan badannya diputar paksa oleh seseorang yang tidak lain adalah orang yang berniat jahat padanya tadi. Namun, beberapa detik kemudian dapat didengar olehnya jika ada yang memukul orang itu hingga terjatuh ke aspal. Dan pelaku yang memukul pun tak lain adalah laki-laki berjaket kulit hitam.

"Jangan ganggu dia lagi!" ucap nya yang terdengar seperti peringatan terakhir.

Karna mendapat bogeman mentah dari laki-laki dihadapannya. Dia pun pergi dari sana dengan kata terakhir yang ditujukan pada gadis yang berlindung di punggung salah satu teman laki-laki berjaket kulit hitam tersebut.

"Liat aja, gue gaakan pernah biarin lo lepas dari gue!" setelah mengucapkan itu dia pergi dari sana.

Mendengar itu, mereka semua terdiam, sedangkan dia hampir saja terjatuh ke aspal karna sudah benar-benar lelah jika saja salah satu teman laki-laki berjaket kulit hitam tidak menahannya.

"Eh! Lo gapapa? " ucap nya sambil menahan bahunya.
Mendengar itu, mereka mendekat dan melihat keadaan gadis itu

Gadis itu mengatur nafasnya yang tersengal karna kelelahan.

"Gue mau pulang.." lirihnya

"Rumah lo dimana? Biar gua anter" ucap laki-laki berjaket kulit hitam tersebut.

Kini, tatapan itu pun beradu. Ada harapan besar di mata gadis itu yang terlihat jelas oleh laki-laki berjaket kulit hitam tersebut.

⚫️⚫️⚫️

Sabtu, 12/02/22

SISA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang