Chapter 3

165 10 2
                                    

Special Ally's PoV

**********************

Ally's PoV

"Kau membawaku ke tempat seperti ini? Yang benar saja Pangeran Luke!"

"Disini, jangan panggil aku Pangeran Luke. Cukup Luke"

"Baiklah. Tapi untuk apa kita kesini? Siapa yang mengadakan pesta sepagi ini?"

"Diamlah. Ayo masuk!"

Kalian tau kemana Pangeran Luke membawaku pergi? Dia membawaku ke sebuah frat party. Dia gila. Dia berpesta sepagi ini dan mengajakku pula. Dia berbohong jika dia akan membawaku ke taman kota.

Pangeran Luke berjalan didepanku. Aku hanya mengikutinya. Aku tak habis pikir karenanya. Dia ini calon penerus Kerajaan tapi dia malah bersikap seperti bukan anggota Kerajaan. Saat aku memasuki frat ini, bau alkohol langsung tercium olehku.

"Hai Will!" sapa Pangeran Luke pada temannya itu.

"Hai Luke! Siapa yang kau bawa? Apakah dia adikmu itu?" tanya Will.

"Ya. Dia Ally"

Aku melipatkan tanganku didada.

"Aku Will" ucap Will menjulurkan tangannya kepadaku.

Aku harus bersikap angkuh padanya. Jadi aku hanya mengangkat sebelah alisku. "Aku tidak peduli" kataku.

"Whoa! Kau gadis angkuh rupanya!"

Apa maksudnya?

"Lebih baik kita bersenang-senang sebentar" ucapnya lalu mendekat ke arahku.

"Jangan mendekat!" jeritku. Aku pun berlari dan aku baru menyadari sesuatu.

Pangeran Luke menghilang.

Sial!. Bagaimana sekarang? Aku ingin pulang. Aku bersumpah aku tidak akan mau di ajak pergi lagi jika Pangeran Luke yang mengajakku.

Lebih baik aku keluar frat ini untuk mencari udara. Udara di dalam sini telah tercemar oleh alkohol dan aku benci itu.

Sungguh aku ingin pulang. Aku benci tempat seperti ini.

"Putri Ally? Apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya seseorang yang mengejutkanku.

Ada yang mengenalku. Itu berarti aku bisa membuat nama Kerajaan Britain menjadi kotor karena aku berada di tempat yang kotor juga. Apa yang harus ku lakukan?

"Putri Ally. Aku tahu jika itu dirimu."

Sudahlah. Aku harus menghadapinya. Aku pun berbalik dan mendapati Harry.

"Harry?"

"Apa yang sedang kau lakukan di tempat seperti ini? Kau seharusnya tidak datang ke tempat ini"

"Aku tidak tahu"

"Apa maksudmu?"

"Pangeran Luke yang membawaku kesini. Awalnya dia berkata jika dia mengajakku untuk menemaninya ke taman kota. Tapi dia malah pergi ke tempat ini" jelasku.

"Dimana Pangeran Luke?" tanya Harry. Aku hanya mengangkat bahuku.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Aku tidak tahu. Sebenarnya aku ingin pulang"

"Mau ku antar?"

"Eh?"

"Ayolah. Niall tidak ada disini. Dia tidak akan cemburu."

Harry pun menarik tanganku menuju mobilnya. Dia menyuruhku masuk ke dalam mobil lalu dia melajukan mobilnya.

"Apa maksudmu Niall tidak akan cemburu?" tanyaku dengan wajah penasaran.

"Kau akan tahu nanti" jawabnya yang masih terfokus dengan jalanan.

Harry mengantarku sampai ke depan gerbang Kerajaan. Aku pun turun dari mobilnya dan berterima kasih padanya.

"Kemana Pangeran Luke, Putri?" tanya Peter.

"Aku tidak tahu" jawabku acuh.

Aku berjalan menuju pintu utama. Baru saja aku masuk ke dalam Kerajaan, ayahku langsung menyambutku.

"Kemana Pangeran Luke? Kenapa kau pulang dengan Harry?" tanya Yang Mulia dengan cepat.

"Yang Mulia ak-aku tid–"

"Jawab dengan cepat, Ally"

Aku tersentak mendengarnya. Yang Mulia tidak pernah memanggilku hanya dengan namaku. Yang ku tau, jika dia memanggil nama anaknya, berarti dia sedang marah.

"Pangeran Luke membohongiku soal dia memintaku untuk menemaninya pergi ke taman kota. Dia malah membawaku ke sebuah frat party. Disana, dia langsung menghilang meninggalkanku dan aku ingin pulang. Akhirnya aku bertemu Harry disana dan dia mau mengantarkanku pulang" jelasku.

"Telpon Pangeran Luke. Suruh dia untuk pulang" suruh Yang Mulia. Aku mengangguk cepat dan langsung menelponnya.

"Pangeran Luke?"

"Ally! Kau dimana? Aku mencarimu!"

"Aku sudah pulang"

"Apa?! Dengan siapa? Bagaimana jika ayah tahu kalau kau pulang sendiri?"

"Dengan Harry dan Yang Mulia sudah mengetahui semuanya"

"Apa maksudmu? Kau menceritakan semuanya?"

"Iya"

"F*ck!"

"Cepat pulang"

"Iya iya!"

Aku pun menutup telponnya.

"Sekarang masuk ke kamarmu, Putri Ally" suruh Yang Mulia.

Aku pun mengangguk.

Setelah aku berganti dress-ku dengan gaun Kerajaan, aku mendengar Yang Mulia membentak seseorang. Tapi aku yakin jika orang itu adalah Pangeran Luke.

"KAU ADALAH CALON PENERUS KERAJAAN INI! TAPI KENAPA KAU BERSIKAP SEPERTI INI?"

"KENAPA HARUS AKU? KAU BISA MEMINTA ALLY UNTUK MELAKUKANNYA!"

Dia berubah. Pangeran Luke-ku berubah. Aku benci ini. Dengan cepat ku ganti lagi gaunku dengan skinny jeans dan T-shirt yang bertuliskan "Amaze". Ku ambil tas selempangku yang sudah terdapat buku novelku, iPhoneku dan dompetku.

Aku berjalan mengendap-endap agar Yang Mulia tidak mengetahui keberadaanku.

"Kau mau pergi kemana lagi, Putri Ally?" tanya Peter yang sedang menghadangku.

"Bukan urusanmu" ucapku ketus lalu melewatinya dengan mudah.

Aku berjalan tak tau arah. Aku tidak suka jika Pangeran Luke membawa-bawa namaku dalam keadaan seperti itu.

Aku terus berjalan hingga aku menabrak seseorang.

"Putri Ally?!"

***********************

Hello!!!!!

Wdyt? Bored? Sorry.

Give me vomments for next chapter.

Windy.

The Princess and The Popstar // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang