Chapter 2

220 12 6
                                    

Niall's PoV

"Kau serius kan?"

"Kapan aku berbohong padamu?!"

YEAY!!! Kalian ingin tahu kenapa aku senang? Jadi begini, One Direction di undang untuk makan malam di Kerajaan Britain dan tentu saja disana akan ada Putri Ally yang aku kagumi.

"Niall sepertinya sangat senang" celetuk Zayn. Aku yang sedang berloncat-loncat kegirangan langsung menghentikan kegiatanku dan menatapnya.

"Apa maksumu?" tanyaku penasaran.

"Niall! Aku tahu kau mengagumi Putri Ally!" jawab Zayn.

"Darimana kau tahu?" tanyaku lagi.

"Kau menyimpan banyak foto Putri Ally di dalam sebuah box yang terkunci dan di simpan di dalam lemarimu" aku melotot mendengar jawabannya.

Zayn tahu? Dia tahu isi box itu? Kapan dia melihat isinya?

"Saat kau pergi ke kamar mandi dan aku melewati kamarmu dan melihat box yang terbuka di atas ranjangmu. Saat aku keluar dari kamarmu, kau menyimpan box itu di dalam lemari" dia membaca pikiranku?

"Jangan di pikirkan atau kau akan gila" tuh kan!

Lebih baik aku memilih tuxedo yang sangat bagus untuk malam ini. Ku buka lemariku. Ada yang putih dan hitam. Yang mana harus ku pakai?

"Niall!!!!!!" teriak Louis dengan suara cemprengnya.

Aku pun menghampirinya. "Ada apa?"

"Ini setelanmu. Kita berangkat pukul 6 sore." ucap Louis.

"Okay!"

Baru saja aku melangkahkan kakiku ke kamarku, tiba-tiba Lou memanggilku. "Ada apa lagi?"

"Kau yang pertama. Ayo aku akan menata rambutmu"

"Huft.."

Author's PoV

Putri Ally dan Niall sama-sama sedang mempersiapkan diri mereka. Putri Ally sangat senang karena dia akan bertemu lagi dengan Niall. Dia akan tampil se-cantik mungkin di hadapannya. Begitupun dengan Niall. Ia juga ingin tampil se-tampan mungkin di hadapan Putri Ally.

"Putri Ally!! Cepatlah sedikit! Kita sudah terlambat 5 menit!" teriak Pangeran Luke.

"Iya!" balas Putri Ally.

"Kau ini lama sekali. Bagaimana jika mereka sudah datang?" ucap Pangeran Luke kesal.

"Maafkan aku."

"Ya sudah. Ayo!"

Kini, Putri Ally dan Pangeran Luke telah berdiri di pintu utama untuk menyambut One Direction. Tak lama, mereka pun datang.

"Selamat datang di Kerajaan Britain. " ucap Pangeran Luke.

"Selamat datang!" ucap Putri Ally lalu tersenyum saat melihat Niall yang menurutnya sangat tampan dengan setelan jas berwarna hitam.

Kini mereka semua berjalan ke ruangan dimana makan malam berlangsung. Disana sudah ada Raja George dan Ratu Eliza. Liam berbincang dengan Raja George lalu Raja George mempersilahkan duduk.

Putri Ally duduk di sebelah kanan Pangeran Luke dan di seberangnya ada Niall.

"Saya sangat senang karena kalian bisa datang ke Kerajaan Britain" ucap Yang Mulia sambil tersenyum.

"Sebuah kehormatan bagi kami karena telah di undang" ucap Liam.

"Jadi bagaimana dengan pekerjaan kalian? Apa berjalan dengan lancar?" tanya Yang Mulia.

"Untuk saat ini, berjalan dengan lancar. Mungkin juga tahun ini kami akan mengeluarkan album kami yang keempat" jawab Harry.

"Itu sangat bagus. Ku doakan agar kalian semakin sukses."

"Terima kasih, Yang Mulia" ujar Zayn kali ini.

"Putri Ally? Niall?" panggil Yang Mulia.

Yang di panggil pun menoleh. "Iya Yang Mulia?" tanya Putri Ally dan Niall serempak.

Putri Ally yang mendengarnya pun menoleh ke arah Niall, begitu dengan sebaliknya.

"Kenapa kalian tidak menghabiskan makanan kalian? apa makanannya tidak enak?" tanya Yang Mulia.

Putri Ally dan Niall menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, Yang Mulia" jawab mereka kompak.

"Ada apa dengan kalian berdua?" kali ini Pangeran Luke yang bertanya.

"Tidak ada" jawab sang adik.

"Sudahlah. Lebih baik kalian menghabiskan makan malam kalian." perintah Ratu Eliza.

Putri Ally dan Niall mengangguk.

Setelah makan malam selesai, Pangeran Luke dan Putri Ally diminta untuk menemani Zayn, Liam, Louis, Harry dan Niall berkeliling Kerajaan. Kini mereka berhenti di taman Kerajaan. Mereka pun duduk di kursi yang telah di sediakan.

"Kita bertemu lagi" ucap Niall tersenyum pada Putri Ally.

"Iya. Aku sangat tidak menyangka" balas Putri Ally dan juga ikut tersenyum.

"Tunggu. Apa maksud kalian 'bertemu lagi'? Kalian pernah bertemh sebelumnya?" tanya Pangeran Luke yang duduk di seberang Niall.

Putri Ally mengangguk. "Ya. Siang tadi aku bertemu dengan Niall di taman kota"

"Putri Ally, sebenarnya Niall meny—" ucapan Zayn terpotong karena Niall langsung membekap mulut Zayn yang berada di sebelahnya itu.

"Jangan dengarkan dia." ujar Niall. Putri Ally mengernyitkan dahinya.

"Apa yang kalian sedang sembunyikan? Kenapa aku tidak diberi tahu?" tanya Louis.

"Kami tidak menyembunyikan apapun. Sungguh." jawab Niall.

"Aku curiga padamu, Niall" kata Harry.

"Sudahlah. Kita harus pulang." suruh Liam lalu berdiri.

"Biar aku yang mengantar kalian ke pintu utama" ucap Pangeran Luke dan di sambut anggukan keempat Lelaki itu. Tidak dengan Niall.

"Ku harap kita bisa bertemu lagi" Ujar Niall. Putri Ally hanya mengangguk.

Putri Ally hanya terdiam ketika melihat Niall pulang bersama keempat temannya.

Dia akan merindukan Niall mengingat mulai besok dia akan susah untuk pergi keluar Kerajaan.

Ally's PoV

"Putri Ally, cepat habiskan sarapanmu" perintah Pangeran Luke.

Aku menggeleng.

"Kenapa?" tanyanya.

"Aku ingin sarapan di luar" jawabku.

"Kau boleh sarapan di luar besok. Sekarang habiskan sarapanmu itu" ujar ayahku.

Aku yang mendengarnya langsung berteriak senang. "Terima kasih, Yang Mulia!"

"Ya ya. Cepat habiskan sarapanmu dan jangan berteriak seperti tadi"

Setelah menghabiskan sarapanku, aku kembali masuk ke kamarku dan memandangi foto Niall yang ku punya. Dia sangat tampan dalam foto ini. Dia memang benar Prince Charming-ku.

"Nona Ally?"

Aku pun berbalik dan melihat Marie yang sudah berada di pintu kamarku.

"Ya?"

"Tuan Luke meminta Nona untuk menemani Tuan pergi ke taman kota"

"Baiklah! Bilang padanya tunggu sebentar"

"Baik Nona Ally"

Dengan cepat ku ganti bajuku dengan dress selutut. Setelah selesai, aku menghampiri kakakku yang sedang bersender ke mobilnya.

"Cepat masuk" suruhnya.

******************

Give me votes for next chapter

The Princess and The Popstar // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang