Chapter 11

121 8 0
                                    

Author's PoV

Pesta ulang tahun Pangeran Calum sudah berakhir dan keluarga Kerajaan Britain sudah pulang. Putri Elle masuk ke dalam kamarnya dan menemukan Pangeran George sedang berbaring di atas ranjang mereka dengan tuxedo yang masih ia kenakan. Putri Elle mengambil iPhone-nya di laci meja dekat ranjangnya dan menyalakannya.

"Kau sedang apa?" tanya Pangeran George.

"Mengecek akun Twitter milikku" jawab Putri Elle.

Putri Elle melihat banyak mention yang masuk ke dalam akun rahasianya itu. Ia tersenyum kecut. Ternyata lelaki itu membalas mentionnya. Ia pun membalasnya.

@iloveniall : seseorang yang tahu hubungamu dengan gadis berinisial A.

Tidak mungkin Putri Elle akan memberi tahu identitasnya. Biarkan saja lelaki itu tahu dengan sendirinya. Putri Elle melihat Pangeran George yang tertidur. Ya pantas saja karena sekarang sudah pukul 9 malam dan hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi keluarga Kerajaan Belgium. Putri Elle pun mengganti gaunnya dengan gaun tidur dan tak lama ia pun terlelap.

Berbeda dengan Putri Ally yang masih membuka matanya. Ia memikirkan Niall. Saat ia baru sampai, salah satu pengawal Kerajaan datang menghampirinya dan berkata tadi sore ada lelaki berambut pirang dan coklat datang ke Kerajaan dan mencariku. Tapi karena Putri Ally sedang pergi, mereka berkata bahwa mereka akam kembali besok.

Putri Ally tahu siapa lelaki berambut pirang itu.

"Aku jadi ingin bertemu dengannya" gumamnya lalu berjalan ke lemarinya untuk mengambil gaun tidur dan memakainya.

Keesokan harinya, keluarga Kerajaan Britain berkumpul di meja makan untuk sarapan. Putri Ally duduk di sebelah Pangeran Luke. Para pelayan meletakkan sepiring pancake di hadapan mereka. Putri Ally menyantapnya dan langsung menghabiskannya.

"Aku sudah selesai. Aku harus pergi ke Kerajaan Scotland" ucap Pangeran Luke dan di sambut anggukan Raja.

Raja dan Ratu sudah selesai dan mereka berkata mereka ada urusan lagi di Kerajaan Belgium dan akan pulang malam. Ini memudahkan Putri Ally untuk bertemu dengan Niall walaupun ia masih sedikit membencinya. Setelah Raja dan Ratu pergi, Putri Ally memanggil salah satu pengawalnya agar memanggilnya jika ada Niall.

Putri Ally kembali ke kamarnya dan mengambil iPhone-nya dan menelpon Putri Elle.

"Hello.."

"Putri Ally? Jarang-jarang kau menelponku. Ada apa?"

"Iya. Ini aku. Aku mau berbicara sesuatu denganmu"

"Apa itu?"

"Niall. Kemarin dia datang kesini"

"Apa? Kau bertemu dengannya?"

"Tidak. Dia datang selagi aku pergi"

"Pasti dia merasa bersalah. Aku sudah tahu itu!"

"Hari ini, dia akan datang lagi kesini"

"Benarkah? Aku akan berkunjung ke Kerajaan Britain sekarang juga!"

"Iya iya. Terserahmu. Aku tunggu"

"Oke. Bye"

"Bye"

Putri Ally mengganti gaunnya dengan gaun favoritnya. Putri Ally tidak tahu kapan Niall akan datang. Yang pasti, gadis itu menunggunya.

Lelaki yang sedang di tunggu Putri Ally, belum bangun sedari tadi. Ia terlalu kelelahan mengurus Theo. Ternyata kedua kakaknya itu pulang larut malam dan Theo belum tidur sampai kedua orang tuanya datang. Terpaksa Niall harus membuka matanya untuk menjaga keponakannya itu.

Liam masuk ke dalam kamar Niall dan melihat Niall yang belum bangun. Padahal sudah pukul 9 pagi. Untungnya hari ini mereka mendapatkan day off. Liam menarik selimutnya dan seketika ia terkejut dan berteriak layaknya perempuan.

"Aaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!" teriaknya.

Niall pun segera bangun dan menyadari kalau selimut yang menutupi tubuhnya tidak ada. Niall menutupi tubuh bagian bawahnya dengan selimut yang di tarik Liam tadi. Harry dan Karen yang menginap di Apartemen Liam pun berlari ke arah kamar dimana Liam berteriak.

"Liam!! Ada apa?!" tanya ibunya.

Liam menggeleng. "Tidak ada."

"Kau membuatku takut!" seru ibunya kemudian keluar dari kamar Niall.

Sedari tadi Harry asik tertawa. Ia berguling-guling di bawah sembari memegangi perutnya. Bagaiaman ia tidak tertawa jika yang ia lihat sekarang adalah Liam berteriak kemudian ia menemukan Niall yang baru bangun dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Seperti habis melakukannya.

Niall menatap Harry tajam dan seketika Harry terdiam.

"Akhirnya kau bangun juga. Kapan kau akan ke Kerajaan Britain?" tanya Liam saat Niall sedang mencari boxernya.

"Sepertinya sore nanti. Aku ada urusan nanti siang" jawab Niall lalu memakai boxernya yang sudah ia temukan.

Harry naik ke atas ranjang Niall dan berbaring disana lalu menyalakan televisi yang ada di kamar Niall.

"Ada urusan apa kau pergi ke Kerajaan Britain?" tanya Harry sambil mengganti channel di tv dengan remote.

"Bertemu kekasihnya" celetuk Liam menjawab.

Harry tiba-tiba menghentikan kegiatannya. Ia meliihat ke arah Liam.

"Siapa kekasihnya?" tanya Harry penasaran.

Niall yang mendengarnya pun langsung melempar sepatunya yang ada di dekatnya ke arah Liam. Liam mengaduh kesakitan.

"Siapa? Beritahu aku!!" pinta Harry dengan wajah.. Ugh kalian bisa membayangkannya sendiri.

"Kau ingin tahu sekali!! Kalian berdua! Keluar dari kamarku!! Cepat keluar!!" usir Niall.

Harry dan Liam pum keluar dari kamar Niall dengan berlari seakan-akan takut dengan lelaki itu.

Niall segera mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Hari ini, ia akan pergi dengan Louis untuk bertemu dengan teman Louis yang pernah bekerja di Kerajaan Britain dan ia sangat dekat dengan Putri Ally. Well, Niall ingin bertanya kepadanya apa kesukaan Putri Ally dan Niall berniat untuk membeli barang kesukaannya untuk bertemu dengan Putri Ally nanti.

"Ini temanku, Carly" ucap Louis ketika ia dan Niall sampai di sebuah Kafetaria dan bertemu dengan temannya Louis.

"Hai. Aku Niall" sapa Niall sembari memperkenalkan diri.

"Hai. Siapa yang tak kenal seorang Niall Horan?" Carly tertawa kecil lalu mempersilahkan Louis dan Niall duduk.

"Kalian mau pesan apa? Akan aku pesankan" tawar Carly.

"Tidak perlu. Kami tidak akan lama disini" balas Louis. Niall ikut mengangguk.

"Baiklah. Kita langsung ke intinya saja ya?" tanya Carly.

"Iya" jawab Niall.

"Jadi, Putri Ally itu suka dengan gaun mewah"

"Gaun mewah? Seperti apa?" tanya Niall dengan wajah penasaran.

"Gaun tanpa lengan tapi ada kesan elegannya" jawab Carly lalu meminum kopi yang ia pesan tadi.

"Terima kasih. Aku harus pergi sekarang untuk membelinya" ucap Niall terburu-buru tetapi Louis menahannya.

"Kita baru saja sampai!" seru Louis.

"Jika kau ingin disini, ya sudah. Aku bisa pergi sendiri. Tenang saja aku tidak akan beritahu Eleanor soal ini" ujar Niall lalu naik ke dalam taksi dan pergi ke sebuah butik.

Sedangkan Louis? Ia mengobrol dengan Carly di Kafetaria tersebut.

Niall sampai di sebuah butik terkenal di London. Sebenarnya ia malu masuk ke dalam butik karena kebanyakan para wanita yang datang kesini. Tapi demi Putri Ally, apapun akan ia lakukan.


**********

Pls vomment :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Princess and The Popstar // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang