4 ( Kesalahan )

1.3K 61 1
                                    

Follow dulu akun author!

***

Lea baru sajah turun dari kamarnya, ia menuruni satu persatu anak tangga, helaan nafas keluar dari mulut Karisa saat tak mendapati lagi Ayahnya di meja makan. Mungkin Ayahnya itu sudah lebih dulu pergi.

Lea berjalan ke arah pintu keluar, mengabaikan makanan yang sudah tersedia di meja makan, gadis itu sebenarnya tidak sudah makan sepagi ini karena ia makan sangat lama, dan ujung-ujungnya akan membuat ia di hukum karena terlambat datang ke sekolah.

Lea mengerutkan keningnya saat sebuah motor sport terparkir di depan rumahnya dengan seorang Lelaki yang kini tengah membuka helmnya.

"Kak Farel," Lea berjalan ke arah lelaki yang ada di depan sana saat Farel seperti tengah memanggilnya dengan isyarat tangan.

"Berangkat bareng mau?" tanya Farel membuat Lea berpikir. Bagimana dengan lelaki yang bernama Kenandra?

Bukankah, lelaki itu sudah mencap dirinya sebagai milik lelaki itu? Lalu bagaimana jika Kenan melihatnya bersama Farel?

"Ah, lama lo! Ayok buruan! Nanti telat!" Farel segera menarik tangan Lea untuk segera naik ke atas motornya.

Lea hanya pasrah, seraya mengikuti kemauan Lelaki itu. Gadis itu segera naik ke atas motor Farel dan langsung memakai helm yang di sodorkan Farel padanya.

Lea memegang jaket Farel saat lelaki itu sudah mulai menjalankan motornya, membelah jalanan kota yang nampak ramai dengan banyaknya kendaraan.

Farel memberhentikan motornya saat rambu lalu lintas berubah menjadi merah, ia berdecak sebal, tidakkah rambu lalu lintas ini mengerti? Ia sedang di kejar oleh waktu! Alias buru-buru!

Lea menoleh ke arah samping, melihat sebuah mobil sport berwarna hitam, ia memperhatikan kaca pengemudi itu, entah kenapa ia menjadi sangat kepo, siapa orang yang ada di dalam sana.

Sedangkan orang yang ada di dalam mobil sana, tengah menyeringkai saat melihat gadisnya kini tengah berboncengan dengan seorang lelaki. Gadis itu tau sajah bagaimana cara membuat ia marah!

Dasar gadis nakal!

Mata lea membulat sempurna saat tiba-tiba kaca mobil itu terbuka hingga menampakan seorang lelaki yang kini tengah menyeringkai seraya menatap ke arahnya. Dia ... Kenandra!!!

Lea dengan segera menurunkan kaca helmnya lalu membuang wajahnya ke arah lain. Berdoa semoga Kenan tidak melihat wajahnya.

Saat lampu sudah hijau, Farel dengan terburu-buru melajukan motornya membuat Lea hampir sajah terjungkal! Refleks gadis itu memeluk erat pinggang Farel membuat lelaki itu menyunggingkan senyumnya seraya tertawa kecil.

                                      ***

"Kelin di mana sih?" Lea sedari tadi berjalan tanpa arah, ia kesana-kemari mencari satu-satunya sahabatnya itu. Katanya ia tadi ingin pergi ke gudang untuk mengambil buku. Tapi, sampai saat ini ia tak pernah lagi muncul-muncul.

Kaki Lea berhenti tepat di depan sebuah gudang, tempat Kelin katanya tadi mengambil buku, apa terjadi sesuatu pada Kelin di dalam sana?

Entah kenapa, jantung Lea kali ini berdetak sangat cepat dari biasanya, perasaanya tidak enak, sejujurnya ia takut dan ragu untuk masuk ke dalam sana. Tapi, hati kecilnya bergetar ingin mengecek apakah ada Kelin di dalam sana atau tidak.

Klek!

"Kelin ..." Lea memanggil nama gadis itu seraya melangkahkan kaki jenjangnya di lantai gudang yang terasa sangat kotor itu.

Living For Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang