#Chptr 06

11 0 0
                                    

Sudah hari kedua aku menginjakkan kaki di sekolah ini,rasanya nyaman.walaupun jauh dari sma impianku.Tapi hawanya sama saja dengan sekolah ku yang lama.belum ada yang mau berkenalan denganku,apalagi mengajakku berteman.hahah apa aku seburuk itu?.kenapa dunia begitu kejam?.

#Al_ya

"Aku harus balikin seragam ini". Alia sudah duduk di bangkunya dan hendak mengeluarkan sebuah seragam di dalam tasnya yang kemarin dipinjamkan Satya.baju nya sudah bersih hilang dari noda yang ia pakai seharian selama sekolah.tapi seragam yang terkena noda susu sulit sekali dihilangkan,walaupun sudah di cuci berkali kali.Alia memakai cardigan nya untuk menutupi noda susu di seragam yang ia pakai kemarin agar tidak mencolok.

Tapi sampai bel pelajaran pertama mulai,tidak ada tanda tanda kehadiran Satya.Alia terus menengok ke belakang dan bangku Satya masih kosong.Clara yang duduk di sampingnya pun kini tidak hadir.

~~~

Satya menahan sakitnya saat hemodialisa ini.tanggannya terus digenggam oleh Adit yang memasang raut wajah khawatir.memang sudah hal biasa setiap kali Adit menemaninya cuci darah.dan di samping ranjang Satya ada Clara yang ikut cuci darah tanpa ditemani kerabat ataupun orang tuanya dia nampak santai seolah tidak merasakan sakit di tubuhnya.Clara benar benar wanita yang kuat.

pertama kali baginya bisa sekamar dengan Clara.seharusnya jadwal hd mereka berbeda.entahlah kenapa tiba tiba mereka berbarengan.

...

"Ra..kamu nggak sakit?"
Satya mencoba memulai topiknya dengan Clara tapi ternyata dihiraukan.Clara memalingkan wajahnya yang sempat bertatapan dengan Satya.

"Nggak ada yang bisa nahan sakit hemodialisa ra..aku yakin kamu pasti kesakitan"

"Rasa sakit hemodialisa itu bukan apa apa dibanding kehidupan dunia yang busuk"
Clara berucap dengan nada lemas dan pelan.

Satya tersenyum tipis dan menatapi jendela rumah sakit yang tertutup gorden.

ada bayangan seorang gadis kecil yang nampak di gorden jendela tersebut.gadis itu sangat Satya kenali dan teringat di masa lalunya.

Clakkkk

Adit memasuki ruangan hemodialisa,kini ia memakai seragam dokter dengan stetoskop mengalungi nya.mengecek detak jantung Satya yang masih terdengar jelas.

"Satya udah baikan?"
"udah kok mas,cuma masih lemes dikit"
Adit mengusap kepala Satya ikut merasakan sakitnya Hemodialisa ini.

"Satya kenapa lagi?"
"Satya bosen mas"
Adit merogoh saku celananya untuk mengeluarkan handphone miliknya.
"Kamu sama handphone mas dulu ya?,mas mau ngecek pasien hd yang lain dulu".Satya menerima sebuah ponsel Adit dan membukanya.biasanya Satya hanya mendengarkan lagu atau menonton video musik di handphone milik Adit.tapi tiba tiba saja ada notifikasi pesan WhatsApp yang tertera nama Alia.

Alia❤❤❤❤
Mas kalau pulang ke rumah jangan lupa bawain martabak isi coklat keju ya!!

"Alia?"
Satya menengok ke arah Adit yang sedang memeriksa pasien lain.dan kembali berhadapan dengan layar ponsel.

Satya mencoba berpikir positif,mungkin ini Alia istri Adit.Satya tidak terlalu tahu banyak tentang kehidupan pribadi Adit.

Adit menghampiri Satya yang masih terdiam menatapi layar ponsel yang menyala.

"Sat-
"Istri mas Adit tadi ngechat" Satya langsung memberikan ponsel itu ke pemiliknya.

"Istri?"
Adit mencoba mengecek Aplikasi Chatnya untuk memastikan.Adit ini adalah seorang bujangan kenapa Satya berpikir dia sudah beristri.

Catatan Rindu [Choi Soobin] {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang