"sumpah deh kak gua bener bener nggak nyangka tau" Alina menghampiri Alia yang berada di ruang tamu,televisi menyala tapi Alia malah memainkan handphone nya.
"Apanya yang nggak nyangka?"
"Lo bisa sedeket itu sama ketos"
Alia menghela nafas sejenak dan mematikan ponselnya yang menyala lalu menatap Alina.
"Alina,emang bener ya di sekolah kita nggak ada sekertaris Osis?,bendahara Osis?,atau keamanan Osis gitu?".
"Udah gua duga kakak mau nanyain ini" Televisi yang menyala tiba tiba saja dimatikan Alina.sepertinya ini akan menjadi pembicaraan serius.ada banyak hal yang ingin ia beritahu.~~~
Tukk"Mas mau beli martabak dulu sebentar ya"
Adit memberhentikan mobilnya meninggalkan Satya seorang diri di dalam mobil.Satya kembali teringat oleh pesan seseorang dari ponsel milik Adit yang membuatnya penasaran,Satya juga jadi ikut memikirkan murid baru di kelasnya.nama yang mirip membuat Satya penasaran.Adit bahkan belum menceritakan siapa Alia itu.Tempat penjual martabak manis itu sepertinya akan laris manis,Satya melihat ada banyak orang mengantri hanya untuk membeli martabak saja,terutama Adit.sepertinya Satya akan menunggu di mobil cukup lama.Satya kembali melihat antrian panjang itu soal makan martabak Satya hampir tidak pernah merasakan lezatnya lagi,mungkin sekarang ada varian rasa baru,terakhir kali ia teringat memakan martabak manis isi cokelat dengan ibunya dulu.dan tempat penjual itu adalah tempat terakhir Satya dan ibunya membeli.
"Satya sayang ibu"~~~
"Aku mau mencalonkan diri menjadi ketua osis nih"
Kembali dengan obrolan adik kakak ini di sofa tamu sambil memakan keripik kentang di kaleng."Kata gue,mending organisasi osis itu dibubarin aja sih kalo penanggung jawabnya nggak peka,kak jangan memperpanjangin masalah deh.pokoknya selama ini tuh nggak ada yang pernah mau nyalonin diri buat jadi anggota Osis"
Begitu seriusnya pembicaraan dengan judul "Jangan jadi anggota osis" ini,sampai sampai keripik kentang di dalam kaleng yang baru sore tadi bunda beli sudah hampir habis.
...
"Udah wa mas Adit kan?"
"Udah kok"
"kapan?"
"pagi tadi di sekolah,sebelum bel masuk"
"dibales nggak?"
"enggak sih kayaknya,cuma di read doang"
"bener nggak tuh bilangnya,martabak isi cokelat keju?"
"bener"
"Yakin?"
"iya,yakin"Trringg.. trringg
terdengar suara telepon di dalam saku celana training Alina. akhirnya Alina memberhentikan berbagai macam pertanyaan nya untuk mengangkat telepon dari ponselnya.membuat Alia bernafas lega karena tidak ada lagi pertanyaan pertanyaan yang dia dengar."Iya halo,kenapa rin?"
"e~lu di#r@umah~ka@#n~?"
"AAAA?APA?LU NGOMONG APA?"Suara motor dan sorakan orang terdengar jelas di telepon dibanding suara Karina,membuat Alina berpikir sejak kapan Karina ke tempat balap liar?.selama mereka berteman tidak ada sekalipun Karina mengajak atau memberitahu bahwa dia pernah ke tempat balap liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Rindu [Choi Soobin] {√}
Teen FictionMelihat matahari tenggelam bersama √ Bermain bersama anak panti √ Menemaninya cuci darah √ Bersepedaan bersama √ Belajar bersama √ Merayakan pergantian tahun bersama √ Saling merayakan ulang tahun √ Dll.. Catatan itu sudah tercentang semua,tetapi su...