#Chptr 12

8 0 0
                                    

"Alina dengerin aku dulu!!".Reno menahan pergelangan tangan Alina agar ia tidak pergi.pertahanan Reno hampir berbanding dengan tenaga Alina yang ingin melepaskan genggaman Reno di pergelangannya.

"Apaan sih ANJING!!!".Alina ngegas meneriaki Reno yang terus saja membuat Alina kesal.padahal kejadian kemarin malam sudah jelas buktinya,Reno mau beri alasan apalagi?.

"Kok kamu jadi ngomong kasar sih?".
"Lo nya brengsek BANGSAT!!".Akhirnya Alina mampu menghindar dari pertahanan Reno,ia juga menjaga jarak kepada Reno.

melihat Reno yang tak mampu berkata kata lagi akhirnya Alina memutuskan untuk meninggalkannya.kenapa ia masih terus terusan mencari Alina?padahal kan dia punya wanita lain.

dan yang ada di pikiran Alina memang benar adanya,setelah pertengkaran selesai antara Alina dan Reno ia baru saja berpapasan dengan wanita bernama Reina itu menghampiri Reno yang berdecak kesal karena gagal menghadang Alina.tenaga Alina memang kuat sekali,padahal ia sedang ditahan oleh seorang laki laki berbadan baja itu.

...

"Kamu ngapain lagi kasih alasan buat dia?padahal kan dia udah tau kalau kita udah pacaran".Ucap Reina yang kini sedang duduk di bangku kafe bersama Reno.ia sibuk membalutkan perban ke lengan Reno,luka yang ada di lengan Reno itu hanya luka lecet saat Reno ceroboh membawa motor minggu lalu.luka itu tak kunjung sembuh,makanya Reina selalu menyempatkan mengganti perban setiap hari agar tidak terjadi infeksi.

"Gue nggak bilang kita pacaran".Reno menatap sinis Reina yang belum pernah ia tunjukkan kepada wanita itu.

Reina menghentikan kegiatannya di pertengahan selesai menatap lamat lamat laki laki bermata sipit dan mirip elang itu."Tapi di saat kamu kalah balapan lagi,aku kan yang sering nenangin kamu?bahkan aku rela kalau badan aku nggak perawan lagi hanya untuk kamu Ren".

"Apaan deh?nggak perawan?selama ini gue nggak pernah nyentuh bagian kemaluan loh—"
"Stop Reno Stop!!!".Wajah Raina memucat tangannya tiba tiba saja dibuat mengingil,padahal yang mulai duluan kan dia.

"Wanita yang gue cintai cuma Alina seorang,nggak ada hubungannya sama lo.karena lo kan cuma jual body".

Brakkk..Brakkk
Bangku yang tadi diduduki Reina ia jatuhkan sendiri,bahkan meja meja disekitar nya Reina jatuhkan juga.piring piring yang diletakkan di meja ikut terjatuh dan pecah.

"Eh,sakit jiwa lo ya???!!!".Reno menatap Reina yang kini seperti beruang betina yang diambang amukan pribadi.orang orang yang sibuk menikmati pesanan masing masing teralihkan oleh Reina yang sifatnya tiba tiba menjadi liar.ia mengacak acak rambutnya sendiri yang tadinya terurai lurus,sekarang terlihat seperti orang yang tak waras.

"A-aku ta-ta-takku-t Re-re-n".tubuh Reina nampak menggigil ia menatap wajah Reno,ia ingin Reno menatapnya dengan belas kasihan dan ingin menolong kehidupan kelamnya.tapi laki laki yang selalu membuatnya luluh itu hanya membuang wajah.Reina benar benar tidak kuat dengan situasi ini,ia akhirnya pergi meninggalkan keramaian yang ia buat.

~~~

"Satya maaf aku pulang duluan ya?".Alia menatap Satya yang selesai mengantungi maskot kelinci di tas besar.Satya yang mendengar kalimat itu merasa kecewa,padahal rencananya ia mau mengajak Alia melihat matahari tenggelam.

"Kenapa sekarang?belum terlalu sore kok".Alia menatap sekeliling dan dari kejauhan ia melihat Andre yang sedang memantau nya,mau tidak mau ia harus menuruti perintah lelaki itu.

Alia tidak suka adegan berbohong,tapi jika diceritakan yang sebenarnya ia terlalu khawatir.dan kejadian yang takut ia sangka terjadi,seperti Satya akan menghantikan handphone Andre dengan yang baru.itu akan sama seperti kejadian saat seragam Alia ke tumpahan susu,bisa bisanya Satya menyempatkan diri untuk membeli seragam baru dengan ukuran yang sama dengannya.

Catatan Rindu [Choi Soobin] {√}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang