Komen jangan lupa.
Hot pants yang di pasangkan dengan Hoodie putih dan sendal jepit biasa membuat Chel nyaman menggunakannya, di wajahnya ada sedikit polesan blush-on dan lipbalm yang membuat wajahnya tidak begitu pucat.
Mata gadis itu tengah mencari sesuatu, menelisik setiap isi rumahnya. Melihat sang adik yang tengah bermain game di ruang tengah membuat Chel dengan langkah kecil menghampiri.
"Egan.."
"Suttt" dengan terburu-buru Chel menaruh jari telunjuk di bibir sang adik menyuruhnya untuk tidak berisik.
"Kak Chel mau kemana?!"
Vegan yang lebih akrab di panggil Egan, berpura-pura tidak mengerti dengan jari telunjuk di bibir, dengan sengajanya Egan membesarkan suara.Chel hanya bisa membuang napas kasar.
"Kakak mau keluar dulu sebentar, tapi kamu jangan bilang-bilang, awas ya!" Chel memberi pelototan galaknya. Dengan terburu-buru ia berlari keluar rumah sebelum ada yang melihat.
Berhasil mengeluarkan mobil Lamborghini Huracan EVO AWD pemberian hadiah ulang tahunnya, Chel bersorak gembira dalam hati.
Mungkin jika Vodka atau Vella melihat dirinya keluar di jam sembilan malam ini sudah pasti dirinya tidak di perbolehkan.
Sampai di tempat tujuan, yaitu sebuah gedung perusahaan bertuliskan Sander's group. Chel memberikan kunci mobilnya kepada security lalu dirinya memilih untuk masuk dan menemui seseorang.
Dalam perjalanannya ke sini, Chel sudah membeli makanan yang sekarang tengah di bawa dirinya.
Chel menghubungi seseorang di dalam sana. Setelah itu tanpa ketukan pintu lagi dirinya masuk ke dalam ruangan CEO perusahaan.
"Hai om."
Dahen menutup laptop, kemudian memutar kursinya ke arah Chel yang baru saja datang.
"Bawa apa?"
Dahen melirik sesuatu. Ia mengerutkan keningnya melihat banyak bawaan di tangan Chel, dirinya tidak meminta di bawakan apapun. Dahen hanya bilang jika dirinya malam ini tengah lembur di kantor, itupun karena Chel bertanya tentang ia yang sedang apa.Chel meletakan bungkus makanan. Matanya mencari kursi untuk dirinya duduki.
"Sofanya jauh banget." Protes Chel melihat sofa yang berada di pojok ruangan. Biasanya di depan meja Dahen ada satu kursi, namun kursi tersebut sedang berpindah tempat ke meja kecil di pojok ruangan."Nih, duduk." Dahen menepuk pahanya yang menganggur
"Gak mau."
Dahen tertawa, "sok-sokan gak mau."
"Gak mau kalau cuma duduk."
Sontak saja perkataan Chel membuat keduanya tertawa. Ambigu namun tetap keduanya menganggap bercandaan. Mau tak mau Chel menyeret kursi untuk di duduki.
"Belum makan kan om? Chel bukain ya."
Meletakkan semua makanan di meja kerja Dahen, menyingkirkan segala tumpukan berkas di sana, Chel tidak peduli mendengar decakan kesal dari Dahen dirinya hanya menyengir lebar."Gak di omelin daddy keluar malam-malam?" Dahen menerima burger yang di sodorkan oleh Chel.
"Nggak."
Dahen mengerutkan kening melihat wajah Chel, ia sudah tahu betul bagaimana sifat Vodka yang sekarang, mendidik anaknya dengan begitu displin, biasanya Chel tidak boleh keluar di atas jam sembilan malam kecuali dengan anggota keluarga yang sudah begitu dekat."Daddy nggak lihat maksudnya." Sambung Chel tertawa puas
Dahen memberikan gelengan kepala, ia dengan terburu-buru melahap habis burger tersebut, terakhir setengah burger masuk ke dalam mulutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY GIRL
Novela JuvenilGimana rasanya ketika lo suka sama temen daddy lo sendiri?! Vchel Ganetta Cleopatty tidak bisa menolak pesona duda seorang Dahen Gentala Sanders yang merupakan teman akrab daddynya sendiri. Apapun ia lakukan untuk menarik perhatian laki-laki yang su...