Jam pembelajaran kedua sudah di mulai di kelas Ipa 1, guru di depan sana sedang menerangkan materi yang di bawakan untuk muridnya. Semua siswa fokus ke depan dan mendengarkan.Begitupun dengan Chel yang terlihat fokus mencerna pelajaran kali ini, namun itu lima menit sebelum dirinya bosan dan memilih live instgram.
Ponsel miliknya ia senderkan di kursi depan milik Tesa. Bu Ica di depan sana tak akan melihatnya sebab ponsel Chel terhalang oleh rambut Tesa. Kebetulan Chel duduk di posisi bangku paling belakang.
Kafi yang kali ini menjadi teman sebangku Chel, hanya bisa melirik saja dari ujung mata melihat gadis itu tengah melambaikan tangan menyapa para penontonnya.
"hai." Cicit Chel pelan
"Sampai sini ibu menerangkan kalian sudah paham semua?"
"BELUM BU."
Ketika teman sekelasan menjawab serempak 'sudah' Kafi dengan jawaban berbeda teriak lantang.
"Oke Kafi, di bagaian mana kamu belum paham?"
"Dari awal bu, tolong jelaskan lagi."
"Kafi anjing." Umpat Ogil pelan
"Bener-bener, udah tau gue mulai mumet." Chel pun ikut melirik Kafi dengan sinis seperti temannya yang lain.
Bu Ica sudah menjelaskan hampir satu jam lebih di depan sana, dan tidak ada satupun perkataan Bu Ica yang Kafi masukkan ke dalam otak. Sepertinya fokus kafi dari satu jam yang lalu hanya ke Chel di sebelahnya saja.
Kafi terkekeh pelan, pemuda itu menyederkan tubuh ke kursi belakang. Tangannya diam-diam melingkar di bahu Chel.
Bu Ica menggelengkan kepala melihat kelakuan satu muridnya. "Kalau begitu kita bahas di minggu depan ya, lain kali kalo guru menerangkan di perhatikan jelas-jelas ya Kafi ya. Ibu akhiri perjumpaan kita, terimakasi semuanya."
Begitu bu Ica keluar, mereka semua langsung menyoraki Kafi. Tesa, Zila, Ogil, Tezo sepertinya yang paling heboh.
"Kesel gue mah sama si Kafi." Dumal Zila yang langsung di sahuti juga dengan yang lain, merasakan hal yang sama.
"Gak ada kerja samanya." Sahut Ogil dengan tangan yang menempeleng kepala Kafi
"Gue cuma jawab jujur ke Bu Ica apa salahnya si?"
"Salah." Jawab Chel
"Apa coba salahnya?" Kafi mengarahkan tubuh menghadap Chel, terlihat sangat serius sekali laki-laki itu menatap Chel.
"Salah. Pokonya cowo itu selalu salah." Chel mendorong dada bidang Kafi yang begitu dekat dengannya. Hanya perasaan Chel saja atau bukan, setiap Kafi berkomunikasi dengannya pasti laki-laki itu selalu menatapnya dalam dan intens.
Ogil yang jahil mengambil ponsel Chel dan mengarahkan kamera ke wajahnya. Laki-laki itu menyugar rambut lalu sok kegantangan di sana. Lumayan banyak yang menonton live Instagram Chel.
"Bikin tiktok dong Gil." Tezo mendekati Ogil dan ikut-ikutan menyapa para penonton
"Yang gimana tuh bro?"
Chel yang baru sadar ponselnya di ambil dua orang temannya, langsung mengejar Ogil yang keluar kelas, meninggalkan Kafi yang masih saja memperdebatkan permasalahan tadi bersama Zila dan Tesa.
"Ogil hp gue!" Jerit Chel mengejar Ogil yang sengaja menjauh
"Ambil kalo bisa!!!" Pekik Ogil menjulurkan lidah.
Kafi menghadang Ogil yang tengah berlari lagi masuk ke dalam kelas. "Gak usah iseng," dengan sewot Kafi merebut ponsel tersebut lalu memberikan ke pemiliknya

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY GIRL
Roman pour AdolescentsGimana rasanya ketika lo suka sama temen daddy lo sendiri?! Vchel Ganetta Cleopatty tidak bisa menolak pesona duda seorang Dahen Gentala Sanders yang merupakan teman akrab daddynya sendiri. Apapun ia lakukan untuk menarik perhatian laki-laki yang su...