Dengan susah payah Vchel mengangkat satu kakinya, menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak terhuyung ke depan. Hari ini kesialan menghampirinya, motor yang di tumpangi untuk berangkat sekolah bannya pecah di tengah jalan. Alhasil dirinya jadi terlambat sampai di sekolah dan mendapatkan hukuman.
Tepat di depan Vchel kepala sekolah sedang membuka suara mengeluarkan amanat. Di samping Chel ada Kafi yang sama seperti dirinya.
"Maafin gue ya Chel."
Chel memutar bola mata jengkel. Sudah berapa kali ia bilang tidak apa-apa tapi Kafi terus meminta maaf.
Tadi pagi Chel di ajak berangkat bersama dengan laki-laki itu, namun di pertengahan perjalanan ban motor Kafi pecah.
"Sekali lagi lo bicara ini sepatu melayang ke mulut lo Kafi." ucapnya sebal
Kafi tertawa mendengar ancaman itu. Mulutnya memilih diam saja, para guru yang berada di mimbar juga sedang memperhatikannya karena banyak mengobrol sedaritadi. Jangan sampai hukumannya menjadi bertambah.
Selesai upacara hukuman mereka pun selesai. Keduanya berjalan beriringan menuju kelas. Pulih keringat terlihat di pelipis Chel yang segera di usap.
"Tolong dong AC di nyalain! Panas!!" teriak Chel begitu membuka pintu kelasnya, tangannya terus mengibaskan ke hadapan wajahnya.
"Udah Chel, udah poll dua-duanya." sahut Ogil dari arah belakang sana.
"Gak ada rasa!"
"Tergantung amal perbuatan, kita aja di sini ke rasa kok."
Mata Chel mengarah ke pemilik suara lalu menatap sinis, "Bagus banget kali amal perbuatan lo!"
Kafi menarik bahu Chel untuk segera sampai di meja belakang tempatnya. Ia tahu jika sudah sahut-sahutan begini pasti akan ada perdebatan bon cabe antara Chel dan Maila.
"Lo liat noh, kerjaan penggemar rahasia lo Chel." Ujar Zilla menunjuk meja Chel yang di penuhi minuman.
"Ya tuhan! Rejeki gratis, gua minta satu ya Chel." Ogil berlari antusias mengambil satu botol minuman, di ikuti Tezo juga.
"Ayo Kaf, kantin aja." Chel tak mempedulikan teman-temannya, tangannya mencekal lengan Kafi untuk mengikutinya.
"Gue denger-denger kita kayanya bakal kedatangan donatur baru hari ini, tapi kok ga keliatan tadi."
Chel mengheddikan bahu. Tidak terlalu mempedulikan hal itu. Ia menyeruput habis es jeruk peras di gelasnya.
"Gilak tenggorokan gue akhirnya kena air."
"Nanti pulang lo masih mau kan sama gue?"
"Iya lah! Gue pergi sama lo, berarti pulang juga. Tapi kalo ban lo meleduk lagi, gua rongsokin tuh motor."
"Enak aja lo!" Kafi tertawa renyah
Usai menghabiskan minuman mereka di kantin keduanya langsung menuju kelas sebelum ada guru patroli untuk menangkap anak murid yang masih berkeliaran di saat jam pelajaran.
"Eh Kaf... " Chel membentangkan tangan agar Kafi berhenti berjalan. Matanya menegaskan lagi apa yang sedang ia lihat. Di koridor gedung sebelah Chel melihat daddynya bersama Dahen berjalan masuk ke ruangan kepala sekolah.
"Daddy lo?"
Chel mengangguk polos. Ia sedang tidak melakukan kesalahan apapun tapi kenapa Vodka datang ke sekolahnya. Untuk urusan apa?
"Donatur baru yang gue bilang tadi."
Mata Chel sontak membola, bagaimana bisa Kafi tahu? Chel aja tak mengetahui apapun, Vodka tidak ada bilang sesuatu sebelum ia berangkat sekolah tadi.
"Itu anak cewek pada ngapain lagi?!"
Chel menatap kesal ke arah gerombolan para siswi yang berada di depan ruangan kepala sekolah. Dengan langkah lebarnya Chel mendekati mereka semua.
"Minggir!"
Para siswi yang sedang bergerombol berlomba-lomba mengintip melalui kaca jendela memberi jalan untuk Chel. Wajah mereka terlihat kesal karena terganggu.
Siapa yang tidak mengenal Vchel Ganetta Cleopatty di sekolah ini? Si famous dan most wantednya SMA Letgas. Chel bukan seorang ketua OSIS, bukan si anak pinter yang selalu dapat juara umum satu, bukan juga si biang masalah langganan BK. Ia terkenal karena cantik dan gaya kehidupannya yang selalu kelihatan berkelas. Tak dapat di pungkiri semua siswi di SMA Letgas ini berlomba-lomba untuk adu kekayaan dan kecantikan mereka.
Chel menyipitkan mata melihat celah jendela yang sedikit terbuka. Di dalam sana ada Vodka dan Dahen yang sedang berbincang dengan beberapa rekan kepala sekolah.
"Daddy gue gak ada bilang apa-apa deh, Kaf." ujar Chel dengan masih memperhatikan mereka di dalam sana, Kafi hanya berdiri saja tanpa berniat ikutan mengintip.
Tidak lama kemudian, semua orang yang berada di dalam sana bangkit dari duduknya, pembicaraan mereka telah selesai, suara pintu yang terbuka membuat para siswi berhamburan menjauh kecuali Chel dan Kafi.
"Ada apa Vchel?" Kepala sekolah yang pertama membuka pintu menyapa Chel
"Anu pak." Chel gelagapan sendiri
"Anu?"
"Ini Kafi mau salaman sama bapak, katanya kangen, Sabtu Minggu kan nggak ketemu tuh." Chel dengan menyengir lebar menarik lengan Kafi
Kafi dengan wajah melongo mengangguk pelan, tangannya menyalami kepala sekolah dengan ragu.
"Eh kok ada Daddy?"
"Ada urusan." sahut Vodka santai
"Apa? Chel gak buat masalah Dadd.."
"Something."
"Parkir mobil kamu udah di depan, Om udah bilang ke kepala sekolah." ujar Dahen berdiri dengan tangan masuk ke dalam celana. Penampilan kemeja serta celana bahan membuatnya terlihat tampan.
"YANG BENER?! THANK YOU OM!" Tangan Chel reflek memeluk lengan Dahen. Mendapat pelototan dari Vodka membuat Chel segera melepaskan cepat. Hal kecil seperti ini sudah menjadi kebiasaannya.
"Tapi hari ini kamu gak bawa mobil katanya? Kenapa? Mobil dari Om udah ga bisa jalan?"
"Nggak gitu kok Om... Chel tadi berangkat bareng Kafi, iya kan Kaf?" Chel melirik Kafi
"Eh, iya tadi Chel saya jemput pake motor saya."
"Lain kali jemputnya pakai mobil." sahut Dahen dingin membuat Kafi menelan salivanya, apalagi tatapan pria itu yang dalam dan tajam.
"Oh iya Om kapan-kapan." Kafi menggaruk tengkuknya.
"Motornya juga tadi bannya pecah ya? Lain kali di cek dulu."
"Iya Om siap." Sahut Kafi lantang
"Kamu manggil saya Om-Om, kamu kira saya Om kamu?!"
Kafi tergelak kaget mendengarnya. Bibirnya menjadi kelu, ia memanggil om karena mendengar Chel memanggil seperti itu. Tangannya yang di senggol Chel membuat Kafi menoleh.
"Bapak Kaf Bapak." bisik Chel pelan
"Iya maaf ya pak."
Dahen berdecak sebelum meninggalkan mereka semua, "Tolong anak murid yang ini di awasi." ucapnya dengan kepala sekolah membuat Kafi panik sendiri.
♡ ♡ ♡
Ahahahaha bapak😭
Spam next pren

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY GIRL
Novela JuvenilGimana rasanya ketika lo suka sama temen daddy lo sendiri?! Vchel Ganetta Cleopatty tidak bisa menolak pesona duda seorang Dahen Gentala Sanders yang merupakan teman akrab daddynya sendiri. Apapun ia lakukan untuk menarik perhatian laki-laki yang su...