Heran

931 59 0
                                    

Kawasan wajib vote ⚠️

Kawasan wajib vote ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

"Di culik Aska om" bukan Andres yang menjawab tapi Ravel.

Semua orang di sana menatap ke arah Ravel dengan tatapan berbeda-beda.

"Aska?" Tanya istri paruh baya itu memastikan.

"Iya bun, Aska nyulik Rora dari kami" adu Ravel dengan gaya dramatis.

Tak

"Sakit Sen" ringis Ravel sambil mengelus kepala nya yang di jitak oleh Sean, namun Sean hanya menatap nya dengan datar, seakan tak ada rasa bersalah.

Xavier tersenyum tipis dan mengangguk pelan "Sepertinya kita akan menjadi besanan Jo"

"Ya lo benar Vier, tanpa susah payah mereka sudah dekat" sahut Joe- ayah Aska

"Terus Aska bawa Rora kemana?" Tanya Lia- bunda Aska.

"Gak tau bun, dia gak bilang mau kemana" sahut Rian dengan nada lembut, Lia sudah dia anggap sebagai bunda nya sendiri.

"Sebentar lagi mereka  bakal datang" ucap Andres.

"Rora mana?" Tanya Dito yang baru datang dan tak melihat kehadiran Rora.

"Di culik-"

"Siapa yang nyulik Rora,  Vier kenapa kau hanya diam saat Rora diculik?" Tanya Kalila panik.

"Gavin coba jelaskan sama dady" desak Dito cemas.

"Rora pergi sama Aska Mom, Dad" ujar Gavin cepat dia tak ingin momy dan dady nya menjadi cemas.

"Huh momy kira beneran di culik" ucap nya dengan lega.

Dito menatap Ravel tajam "kalau kamu buat saya kaget lagi, siap-siap jadi makanan tiger saya!" Ancam nya, membuat Ravel menggeleng cepat.

"Gak kok om, bercanda doang, ya bercanda jangan di ambil serius" ucap nya cepat, dia masih sayang nyawa. Leon dkk menahan tawa saat melihat wajah pucat pasi.

"Itu mereka" ucap Gilang sambil menunjuk ke arah Rora dan Aska, mereka semua mengalihkan pandangannya ke arah yang di tunjuk oleh Gilang.

"Mom/bun"

Aska dan Rora saling berpandangan dan melempar senyum malu.

Pindah Raga (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang