Dua Puluh Empat || Ngambek!

1.3K 134 5
                                    

SELAMAT MEMBACA❤️
TANDAI TYPO!

SELAMAT MEMBACA❤️TANDAI TYPO!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN MIRING-MIRING!

o0o

24. Ngambek!

***

Setelah mengetahui bahwa Nabilla hamil, mendadak semua orang jadi over protektif pada bumil itu.

Apalagi, sang Mama. Fatma benar-benar menjadi ibu yang siaga, sangat cekatan meladeni Nabilla yang kadang rewel, wanita itu sampai lupa pada kesehatannya sendiri. Beruntung, saat mendengar Nabilla hamil kesehatan Fatma meningkat dari sebelumnya.

Selain Fatma, ada Bunda Adnan juga sama-sama over protektif. Saat pertama kali Adnan memberi tahukan bahwa istrinya tengah hamil, hari itu juga Syarif dan istrinya datang ke pondok pesantren.

Kini sudah dua hari mereka disana. Dan semenjak kedatangan mama dan mertuanya Nabilla di buat pusing sendiri.

"Ini buahnya dimakan."

"Jangan lupa minum susunya juga."

"Nabilla jangan makan yang terlalu pedes ya,"

"Harus banyak makan sayur sama makan yang berprotein."

"Jangan lupa kalo pagi olahraga sebentar, jalan-jalan disekitar aja."

"Tadi udah makan, kan? Pokoknya harus tepat waktu, gak boleh telat."

Nabilla menarik nafasnya dalam dan menghembuskan dengan berat mendengar perkataan Fatma dan Halimah yang bersahutan.

"Iya, Mama. Iya, Bunda. Nabilla paham kok." ucapnya dengan senyum kesal.

Adnan menahan tawanya melihat Nabilla yang mulai jengah, pemuda itu kembali melanjutkan bacaannya ketika Nabilla menatapnya tajam.

"Tertekan deh tertekan." gumannya dengan kekehan kecil.

Nabilla mencabik diatas ranjangnya, dengan dua wanita paruh baya yang sejak tadi sibuk memotongkan buah untuknya dan menyuapinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nabilla mencabik diatas ranjangnya, dengan dua wanita paruh baya yang sejak tadi sibuk memotongkan buah untuknya dan menyuapinya.

"Bunda, Mama, Nabilla bisa sendiri." Lama-lama Nabilla merasa tak enak jika di perlakukan seperti ini.

I'am Not Muhammad SAW (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang