Chapter Lima Belas || Tidur Nabillaa...

1.5K 156 35
                                    

INI UDAH UP NIH!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN! OKE!

MAAF LAMA BENER, SELAIN SIBUK GAK SEMPET NGETIK AKU JUGA GAK ADA IDE.

MAAF BANGET KALO ADA YANG KURANG DI SUKA DI CHAPTER INI, TOLONG TANDAI NANTI AKU BENAHI.

KALO ADA YANG ANEH LANGSUNG KOMEN YA! NANTI AKU REVISI.

OKE SELAMAT MEMBACA!❤️

o0o

15. Tidur Nabillaa...

***

Semua rangkaian acara telah selesai, para undangan dan saudara pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat. Sama halnya dengan Nabilla yang duduk kaku di pinggir ranjang kamarnya.

Nabilla melirik pintu kamar mandinya dengan horor, jantungnya berdetak begitu kencang, tangannya berkeringat dingin.

Nabilla menggigit bibir bawahnya pelan, lalu menggelengkan kepala. "Aku kenapa sih? Kenapa mikirin yang enggak-enggak dari tadi!" kesalnya.

Ya, Nabilla sangat kesal. Sejak masuk ke dalam kamar pikiran Nabilla sudah tidak beres. Sudah traveling kemana-mana.

Gadis dengan gaun pengantin itu mendengus kasar, beranjak dari duduknya menuju meja riasnya. Dalam hati gadis itu terus mengucap istighfar.

"Ya Allah maafin Nabilla. Nabilla gak maksud berfikir kotor kok! Tapi gak tau kenapa emang dari tadi mikirnya gitu!" gumannya kesal. Tangannya aktif membersihkan make up tipisnya.

"Astagfirullahal'azim. Ampuni Nabilla Ya Allah!"

Nabilla jadi mencabikan bibirnya, marah pada diri sendiri karena tidak bisa berfikir positif sejak tadi. Ia takut berdosa.

"Tapi kan emang wajar aku mikir begitu, kan kalo habis nikah emang gitu, kan?" tanyanya pada pantulan dirinya di kaca.

"Gitu apa?"

"ASTAGFIRULLAH!"

Nabilla tersentak kaget, menoleh kearah sumber suara dengan wajah terkejut.

Di depan kamar mandi suaminya menatap dirinya bingung. Pemuda dengan baju koko cream dan sarung di pinggulnya menatap istrinya dengan pandangan bertanya.

Adnan— cowok itu berjalan mendekat Nabilla, tangannya mengibaskan rambutnya pelan. "Gitu apa sih? Kamu dari tadi ngomongin gitu terus soalnya."

Nabilla gelagapan, gadis itu menggeleng cepat dan kembali memutar tubuhnya. Dengan gerakan tergesa Nabilla buru-buru masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Adnan masih memperhatikan istrinya, pemuda itu semakin dibuat bingung dengan tingkah gadis itu.

"Kenapa sih? Kok aneh?"

Tak mau memikirkan hal yang tidak penting, Adnan memilih menjatuhkan bokongnya di sofa kamar Nabilla. Cowok itu duduk di sofa tempat yang sering Nabilla gunakan untuk membaca novel.

Cowok itu tersenyum tipis, ternyata istrinya gemar membaca cerita. Ada banyak tumpukan novel dalam rak belakang sofanya.

Cowok itu mengambil salah satu novel milik Nabilla, dan mulai membaca dengan santai. Tapi sampai di lembar kelima cowok itu melotot dan mengucap istighfar.

"Astagfirullahal'azim!"

Dengan cepat Adnan menaruh novel itu kembali, dengan detak jantung yang tak normal Adnan terus mengucap istighfar dalam hatinya.

I'am Not Muhammad SAW (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang