Dua Puluh Lima || Ketahuan

1.1K 144 10
                                    

Hai! Kita bertemu lagi!

Sebenernya harusnya semalem aku up, tapi badan aku panas banget, aku demam tinggi jadi gak bisa up.

Jadilah up sekarang hehehehe


SELAMAT MEMBACA ❤️
TANDAI TYPO!

o0o

25. Ketahuan

***

Dalam tidurnya Nabilla merasa terusik, seperti ada yang sedang mendekapnya erat dan mengelus perutnya dari dalam. Cewek itu terusik, menggeliat pelan mencoba menjauh tapi ada tangan yang mencegahnya.

"Shhhttt tidur lagi, Nabilla."

Dahi Nabilla mengerut, cewek itu melenguh pelan. Nabilla merasa, dia sedang tidur dalam dekapan sang suami.

Mata bulat itu mengerjab pelan saat elusan diperutnya semakin terasa, Nabilla membola dengan cepat menunduk untuk melihat ke arah perutnya.

Helaan nafas lega terdengar, Nabilla memegang tangan Adnan yang masuk dalam piyamanya.

"Kenapa?" bisik Adnan.

"Lagi gak pengen di elus." jawabnya. "Gelii."

Adnan tersenyum manis, tangannya berpindah mengelus rambut hitam istrinya. "Ya udah ayo tidur lagi."

Bukannya tidur, Nabilla justru membalikkan badannya menghadap sang suami. Menatap intens cowok yang kini hanya memakai kaos hitam dan sarung saja.

"Kenapa Nabillaku?"

Nabilla tersenyum tertahan, wanita hamil itu justru memeluk tubuh suaminya dan mencabikan bibirnya.

"Katanya gak bisa kesini." ketusnya. Tapi cewek itu justru menenggelamkan wajahnya di dada Adnan.

Adnan terkekeh pelan, menarik Nabilla supaya lebih menempel dan mengecup dahinya singkat.

"Apa sih yang enggak bisa buat istriku ini."

Nabilla berdecak pelan. Tak urung pipi wanita itu bersemu merah. Wanita itu mencubit keras pinggang Adnan membuat Adnan kesakitan.

"Sakittt Nabilla."

Nabilla menatap sebal. "Lebay ih! Gak lakik!"

"Kalo gak lakik gak mungkin jadi anak!"

"Heh!" Nabilla melotot menggeplak lengan Adnan sampai merah.

Bukannya kesakitan Adnan justru tertawa pelan sembari mengeratkan pelukan. "Gak boleh gitu sama suami, dosa!"

"Kamunya nyebelin!"

Adnan mengelus pelan rambut Nabilla. "Iya, tapi gak boleh main tangan."

Nabilla mencabik, cewek itu semakin masuk dalam pelukan hangat Adnan. "Maafin aku, ya." lirihnya dengan suara teredam.

I'am Not Muhammad SAW (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang