Happy new year!
Baru balik nih wkwkDah yuk baca, awas banyak typo.
Jangan lupa vote dan komen!o0o
17. Kembali Ke Pesantren
***
Masa liburan sekolah sudah usai, dan sudah genap satu minggu ini Nabilla menjabat status sebagai istri. Yang awalnya masih kaku dan canggung, kini keduanya sudah biasa. Bahkan, Nabilla sudah mulai mengeluarkan sifat manjanya.
Waktu yang begitu singkat untuk seorang Nabilla nyaman dengan orang asing. Tapi, dengan sikap lembut dan kenyamanan yang Adnan berikan membuat Nabilla merasa terlindungi, merasa aman, dan bergantung.
Tak ada rasa malu-malu lagi di antara keduanya, tapi Nabilla masih tetap menjaga auratnya dari sang suami. Adnan masih belum pernah melihat rambut Nabilla.
"Ayo salim!"
Seperti biasa keduanya menunaikan ibadah sholat subuh bersama. Dan entah sifat dari mana seorang Adnan akhir-akhir ini mulai jahil.
"Udah tau kok! Gak perlu nyuruh pake muka garang gitu!" kesalnya.
Dalam sekejab Adnan merubah ekspresinya, pemuda itu tertawa pelan. "Iya-iya." kekehnya. Pemuda itu mengelus puncak kepala Nabilla ketika gadis itu mencium tangannya. "Semoga apa yang kita lakukan hari ini penuh berkah."
"Aamiin!" Gadis itu tersenyum manis saat Adnan mencium dahinya.
"Mau setoran surah apa hari ini?" tanya Adnan lembut.
"Kamu surah apa?" tanya Nabilla balik dengan tatapan polos.
Adnan gemas melihat tatapan istrinya, cowok itu menyentil pelan dahi Nabilla.
"Sakit! Baru seminggu udah KDRT!"
Adnan tertawa. "Ya, kamu di tanya malah tanya balik." Nabilla mencabikan bibirnya sembari mengelus dahinya yang hanya sedikit sakit.
"Kamu mau setoran apa ngajinya?" ulang Adnan lembut. Pemuda itu menggantikan tangan Nabilla yang mengelus dahi gadis itu.
"Aku Al-Mulk. Kamu?"
"Asy-Syura." jawabnya. "Ini sakit banget?" tanyanya masih setia mengelus dahi Nabilla.
"Enggak!" jawabnya menyengir.
"Gitu tadi lebay banget bilang sakit."
"Ya, gak papa dong! Kan biar di perhatiin sama kamu." balasnya santai tanpa malu.
Cup!
"Udah sembuhkan? Udah di perhatiin nih." tanyanya jahil.
Nabilla membuang wajahnya ke sembarang arah. Wajahnya merah merona karena Adnan mencium dahinya. "Adnan mah mainnya curang!"
Adnan terkekeh. "Udah ayo mulai ngajinya, biar hafalannya makin banyak."
Dengan wajah yang masih memerah Nabilla menghadap Adnan kembali, meraih Al-Qur'an yang tak jauh dari jangkauannya.
"Kamu dulu."
Adnan mengangguk patuh, mulai melantunkan ayat demi ayat yang ia hafal.
***
"Ini udah gak ada yang ketinggalan? Gak nambah lagi?"
Saat ini Nabilla tengah mengemas pakaian milik Adnan. Ah, iya. Mereka ada di rumah Adnan, beberapa hari lalu mereka mengunjungi orang tua Adnan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Not Muhammad SAW (On Going)
SpiritüelIni bukan cerita tentang keromantisan seorang Nabi Muhammad dengan istri-istrinya. Tapi ini cerita tentang kedua insan yang di takdir kan berjodoh dan hidup bersama untuk selamanya. Adnan Syarif Al-Habsy Pemuda tampan dengan segala kelebihan dan ker...