02

1.6K 205 13
                                    

hari ini di sekolah, tepat nya di kantor kepala sekolah. para wali dari murid murid yang kedapatan membolos sudah datang dan mendengarkan penjelasan kepala sekolah.

setelah selesai mereka semua keluar, ada yang di marahi habis habisan oleh orang tua nya seperti dimas dan erlangga.

ada juga yang langsung meninggalkan sekolah karena kesibukan nya, seperti mamah yedam.

dan yang terakhir, dani. terlihat sedang memberikan nasihat pada kevin.

"inget ya kevin. ini terakhir kakak dateng kesekolah, kalo kamu di panggil lagi. yang dateng bakalan ji bukan kakak, tau kan gimana kalo ji udah marah?" kevin mengangguk, membayangkan nya saja sudah mengerikan.

dani mengelus kepala kevin,"yaudah kakak balik kerja dulu ya. uang jajan masih ada kan?"

"masih ada kok. mau aku anter gak kedepan gerbang?" dani menggeleng,"gak usah. kamu langsung aja masuk ke kelas, belajar yang bener."

setelah dani menghilang dari pandangan nya kevin langsung saja melangkah kan kaki nya menuju kelas nya.

"kata nya gak ada wali," kevin menghentikan langkahnya dan melihat ternyata yang berbicara sang ketua osis menyebalkan tempo hari.

memilih menghiraukan, kevin melanjutkan langkah nya.

jewe mendecih melihat dia di abaikan begitu saja,"sombong amat."









"vin ngantin gak???" tanya dimas,"ayok."

seperti sekolah pada umum nya, pasti setiap istirahat kantin akan di penuhi oleh murid murid yang lapar karena energi nya terkuras habis setelah di gunakan untuk berfikir.

"yedam kemana deh?"

"udah duluan kata nya."

setelah memilih makanan mereka sekarang mencari tempat duduk yang bisa di ketahui sudah penuh.

"ini mau di ma–"

"WOY, SINI!" mereka bertiga menoleh mendengar suara teriakan yang ternyata yedam sedang melambaikan tangan nya dengan semangat.

mereka segera menghampiri yedam yang ternyata tidak sendiri, di meja sudah ada beberapa orang yang di ketahui anggota osis.

ada sang adik jewe, ada si tampan haru dan si muka datar ben.

"lo ngapain sama mereka anjir," bisik dimas. dia masih sedikit dendam pada jewe, karena nya dia harus di marahi oleng sang ibu. belom lagi uang jajan nya di potong:')

"eh iya vin tadi siapa yang sama lo? ganteng euy," memilih menghiraukan dimas, yedam bertanya pada kevin yang sedang memakan mie ayam tanpa bumbu nya.

"kakak gue. gak usah naksir lo, udah ada pawang nya," yedam cemberut, sudah gagal sebelum berjuang.

erlangga yang sedari tadi makan sedikit tertarik dengan omongan kevin,"bukan nya lo berdua doang ya sama adek lo?"

ah iya, kevin lupa. teman teman nya tidak ada yang tau kalau kevin itu anak yatim piatu.

"bukan kakak kandung sih, dia bos gue di tempat kerja. gak tau kenapa tiba tiba minta gue sama adek gue tinggal sama dia."

"orang tua lo?"

"udah gak ada, gue kan yatim piatu. lo semua emang belom gue ceritain ya?"

mendengar itu yedam langsung saja memukul lengan kevin kencang,"si tolol pake nanya lagi. kan lo kalo lagi ngumpul selalu ngomongin tugas, lagian lo kenapa gak bilang sih vin?"

"kenapa? mau ngasihanin gue? udah lah gak usah sok malaikat lo semua setan, dah buru makan."

yedam langsung saja mencibir kevin, bisa bisa nya dia sesantai itu. kalau yedam sih pasti sudah nangis kalau di suruh cerita.

seblak ; jeonghyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang