"Kakak sepupu lo yang cewe lebih ke feminim apa tomboy gitu style nya, Yan?" Tanya Lyssa sambil melihat deretan baju di toko butik langganan Mama Lyssa.
"Dia si lebih sering pake korean style gitu, Sa."
Lyssa hanya manggut-manggut dan segera mencari style yang bagus untuk kakak sepupunya Ryan."Yang ini cocok deh kaya nya, Yan. Gimana?" Lyssa mengambil setelan baju dan blazer panjang, kemudian menunjukkannya pada Ryan.
"Boleh-boleh, yaudah langsung lo bawa aja ke kasir. Kalo lo mau juga, ambil aja gapapa. Sekalian gue bayarin, Sa."
"Seriusan? Ah ga usah repot-repot deh, Yan."
"Lah gapapa, Sa. Kalo mau tinggal ambil aja. Anggep aja sebagai tanda terimakasih, karena lo udah mau nolongin gue." Ryan menaik turunkan kedua alisnya.
"Hmm yaudah deh gue ngambil ni ya. Tapi lo ikhlas kan?" Tanya Lyssa di balas anggukan. Lyssa pun sedang melihat-lihat baju yang bergantung disana. Sesekali ia ambil dan di cocokan dengan postur tubuhnya.
Saat Lyssa sedang memilih, Lyssa tidak sengaja menangkap seseorang yang sangat familiar baginya. Orang yang sudah lama sekali tidak terlihat di kehidupannya. Orang tersebut sedang bersama perempuan berada di toko yang sama dengan Lyssa.
Lyssa mengerjapkan matanya berkali-kali. Orang tersebut masih di tempat yang sama, benar-benar nyata. Namun, Lyssa masih tidak percaya apa yang ia lihat. Saat ingin menghampirinya untuk memastikan, Ryan memanggilnya membuat Lyssa mengurungkan niatnya.
"Sa, punya kakak sepupu gue udah gue bayar. Ni kartu gue, lo pegang ya. Gue mau ke toilet dulu."
"Loh terus mana baju kaka sepupu lo yang udah lo bayar?"
"Masih di kasir, biar sekalian sama punya lo."
"Seriusan ini gue pegang?"
"Iya, takutnya lo kelamaan nunggu gue. Makanya lo pegang aja deh ni." Ryan langsung menaruhnya di telapak tangan Lyssa.
"T-tapi gue ga berani pegang punya orang, Yan." Lyssa menatap kartu yang diberikan Ryan tadi.
Ryan memegang kedua bahu Lyssa "Gue udah lama kenal lo, Sa. Gue percaya sama lo. Udah ah gue kebelet ni, gue tinggal bentar ya." Ryan mengusap pucak kepala Lyssa lalu melengos pergi dari hadapan Lyssa.
Pandangan Lyssa beralih ke tempat orang yang tadi membuat dirinya penasaran. Namun, saat matanya tertuju ke arah sana. Sosoknya sudah menghilang. Lyssa gagal memastikan. Apa mungkin Lyssa yang salah lihat? Uh ya, mungkin saja Lyssa yang salah melihat.
Mungkin gue lagi kepikiran dia kali ya, makanya sampe ngira orang lain itu dia.
Lyssa pun melanjutkan aktivitasnya memilih baju yang akan ia pilih. Selang beberapa menit, Lyssa pun sudah memilihnya dan membawanya ke tempat kasir.
Setelah membayarnya, Lyssa menunggu Ryan di luar toko tersebut. Sembari menunggu Ryan, Lyssa membuka hp nya untuk menghilangkan rasa bosan.
"Sorry ya lama. Udah selesai?" Tanya Ryan saat sudah di hadapan Lyssa. Lyssa memasukkan hp nya ke dalam tas.
"Udah ni." Lyssa tersenyum sambil mengangkat kedua paperbag.
"Makan dulu yuk, lo pasti laper kan?" Ryan mencolek hidung Lyssa dengan jari telunjuknya.
Lyssa mendengkus lalu terkekeh. "Iya laper." Jawab Lyssa.
"Yaudah sekarang makan dulu, abis itu langsung pulang. Sini belanjaannya gue yang bawa."
Lyssa memberikan kedua paperbag tersebut pada Ryan. Lalu mereka berdua pun pergi dan mencari tempat makan untuk mengisi perutnya.
🍒🍒
![](https://img.wattpad.com/cover/288524326-288-k508458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVANO
Teen FictionFollow Dulu sebelum Baca☄🙆 [Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat, unsur unsur dan alur cerita seperti cerita orang lain itu adalah KETIDAKSENGAJAAN. Cerita ini murni ide terlintas dari Authornya]. ✍🖎✍🖎 Seorang mahasiswi remaja yang baru saja satu...