Chapter 5

28 2 26
                                    

//Guitss
"Apa ini? Nona? Apakah kau serius?"
Ujar mido terkekeh.

"Tentu saja aku serius! Memang mukaku terlihat bercanda?!"
Jawab ochako.

"Mengapa kau tega sekalii..huaaaa nona jahat nona jahatt nona jahat sekalii huaaaa huaaaa..! Aku tidak mau! Tidak mauuuu!"
Rengek mido.
Ia bertingkah dan merengek seperti anak kecil.
Itu tidak pas untuknya.

"Hei! Kau seperti anak kecil..diamlah..!"
Tegas ochako.

"Gak mau! Nggak mauuu.."
Rengek mido.

"Huh merengek lah terus!"

•○●□How to say ILY□●○•

Seorang laki laki..
Ia memakai syal, Sepertinya ini harum parfum Acqua di S.M. Novella..
Ayahku pernah memakainya saat berkunjung ke Florence, Sepertinya dia orang kaya..

Tunggu...
Mencurigakan.

"Hei! Ocha! Ini untukmu!"
Ucap nona tua.

"Hah apa? Ini...wah pasti ada maunya.."
Celetuk ochako.

"A-apaan..dah ah mau pergi"
Ujar nona tua.

"Ihh aneh..apa yang terjadi? Biasanya ia selalu pelit..memberikan uang saja ga mau.. apa yang terjadi?!"
Gumam ochako terheran heran

"KYAAAA! KATSUYUSHIIII..!"
Jerit kegirangan nona tua.

"Hey nona tuaa! Diamlah kau..dasar tua bangka minus akhlak.."
Hardik ochako.
Ia keheranan melihat kakaknya yang berlari kencang melebihi kecepatan pesawat.

"Dasar kikuk!"

Melihat keanehan kakaknya yang makin parah, ochako memutuskan untuk menyelidiki kakaknya.

"Nee yusuke kun..apa yang terjadi pada si tua bangka itu..?"
Ujar ochako mengghibahkan kakaknya pada kakak laki lakinya.

"Dia berkencan dengan seorang lelaki baru baru ini.."
Jawab kakaknya.

"A-apa?! Si tua bangka..wahh aku terhura.. dulu dia tidak laku hingga aku harus mempromosikannya pada ojisan ojisan (Om om)"

"OCHAKO! Aku dengar tahu..walaupun begitu, aku anak yg lebih pintar darimu.."
Ujar nona tua.

"K-ka-"

"Yahh...kau tidak bisa merajut dan memasak  bukan?.."
Ejek nona tua

"Me-mera..iya juga ya..ke duanya merupakan aset seorang wanita.."
Ucap ochako dengan ekspresi sedih.

"Tenang saja ocha kalo kamu nikah sama aku..orang tua aku bakal nerima kamu apa adanya kok;)"
Balas mido.

"Ciee..kalian berdua..mido,kamu aku dukung! Semangat ya! Si ocha emang begitu dia kurus jadi akhlaknya menciut.."
Sindir nona tua.

"Enak saja!"

■pukul 13.00

"Ochako?"

"A-apakah yang mereka lakukan?? Apa yg pria ini lakukan di kamar ochako"
Gumam mido.

Aku harus bertindak..

Tangan mido mengarah ke tuan muda dan..

//Zet

Tangan tuan muda menangkis tangan deku.

"Mido?"

"Hey?! Apa yg kau lakukan dengan nona muda!?!"
Gertak deku.

"Bodohh aku kakak laki lakinya..lain kali hati hati dong!"
Gertak tuan muda.

"A-ah..m-maaf.."
Ucap deku lirih

"Ga denger bege..!"
Ejek tuan muda

"Saya bilang maaf!!"
Ujar mido kesal.

"Apaan sih kok ngamok! Ga aku kasih restu lo.."
Ujar tuan muda.

"J-jangan!"
Ujar mido.

"Ih kalian berhenti deh..!"
Sela ochako.

Di sore hari

"Lagi dan lagi..kamu?"
Ucap ochako kesal.

"Mido-kun..apa ada se-"

"Nona..menurut nona aku ini apa?"
Tanya mido.

"Mido..mido-kun..kamu?"
Ujar ochako kebingungan.

"Iya..aku menyukai nona.."

"A-apa..mido kamu kan.."

"Iya nona aku menyukai nona.. Ini sekedar curahan hatiku..maaf kalau a-"

"Mi..do..hikss.."
Tangis ochako

"A-akh nona? Nona tidak ehh maafkan aku.."
Ujar mido bingung.

"Mido-kun..maaf aku tidak bisa..!"
Ujar ochako.
Lalu ia berlari dan meninggalkan mido sendirian.
Susah untuk melaluinya
Tapi aku yakin ochako akan merespons perasaanku
Sangat susah untuk mendapatkan mu..
Namun mudah untuk dapatkan hatimu..

Tapi cinta ini tidak harus memiliki mu..

How To Say ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang