How To Say ILY

Chapter 7

"Nakame..hentikan!"
Tegas katsuyushi.

"Apa-apaan kalian..? Ohh jadi kalian mau menikah? Wahh keren sekali! Jadi, ocha..kau ingin menikahi kekasih kakakmu sendiri? Dan kau bakugo..Kau setuju? Jadi selama ini ka--"
//Grep
Tangan katsuyushi-san memegang tangan nona tua.

"Lepaskan!"
Teriak nona tua.

"Ga akan..aku mencintaimu akame..aku juga ga mau kayak gini aka--"

//Plak
Setelah itu nona tua menangis terisak.

"K-kalau kau tidak mau seperti ini..kau kan bisa menolak! Apa kau ingin pasrah? Kau tega ya.."
Isak nona tua.

"Kita tidak punya hak untuk itu,"

"Kusadari..Kita memang tidak punya hak..tapi, kalau kau ga mau seharusnya kau berusaha kan?"
Balas nona tua.
Ia meninggalkan ruangan ini.
Dengan mata berkaca kaca dan muka kesal serta tangan mengepal.

Ia tak pernah sehancur itu.

~~

"Sudah lama tak kutemui pemilik hati ini,
Ia seperti senja yang pergi dengan begitu cepat tanpa kata selamat tinggal..Meninggalkan diriku penuh dengan penyesalan.."
Lirih ochako.

"Ochako..? Mengapa kau terus melamun..?"
Tanya Ueno.
Ochako bersandar di ueno dan menangis terisak.
Tak sadar seorang lelaki melihatnya sambil tersenyum pasrah.

"Kau sudah menemukannya ternyata.."
Ucap lelaki itu

Ia kemudian berjalan ke ochako.
Langkah demi langkah,

Terlihat familiar.

Siapa?

~~~~

"Jangann menarikku idiot!" Jerit nona tua kesakitan.

"Akame..dengar, aku mencintaimu! Aku ga mau menika--"
--
Seketika nona tua menampar muka katsuyushi-san.

"Omong kosong!"
Ucap nona tua meninggalkannya.
Muka nona tua terlihat sangat tidak tega.
"Brengsek!"
Gumam nona tua.
Seketika katsuyushi-san langsung menodongkan pisau ke arahnya dan.
Nona tua berbalik

"Apa yang kau lakukan?!"
Jerit nona tua.

"Aku tidak bisa membuatmu bahagia..dan aku malah menikah dengan adikmu..aku ga bergu-"

Sontak nona tua merebut pisau itu dan melemparnya di semak.

"Shh..dasar cowok menye menye..aku ga suka!"

~~~~

Lelaki itu semakin dekat.
Dekat

Tanpa sadar denyut nadinya berdetak cepat.
Langkah demi langkah terlihat jelas.

"Mido.."
Lirih ochako.
Tanpa sadar ia meneteskan air matanya.
Mido datang dan mengelap air mata ochako.
Gadis itu sontak menampar muka mido.

"Apa yang kau lakukan sialan!"
Bentak ochako.
Mido tersenyum dan memeluk ochako.
//Greb
Ia menolak pelukan dari Mido.

"Setelah semua ini!! Apa yg kau lakukan?! Hanya diam.."
Kesal ochako.

"Maaf kan aku ochako, ada misi yang harus kulakukan,"
Jawab Mido.

"Jangan pernah temui aku lagi, mido..Aku ini muak! Ini yang terakhir kalinya.."
Balas ocha.

"Ochako..aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi.."
Ucap mido.

"Ga ada..ini terakhir.."
Jawab ochako
Kemudian ia menangis dan berkata dengan lirih.
"Maafkan kebodohanku, Mido.."
Sambil meninggalkan mido yang tertekan.

~~~~

Sementara nona tua, yang cemas karena suatu hal dan ia tak tau apa yg harus ia lakukan.
Setelah melakukan piss prophet,
Diketauhi bahwa di dalam perutnya ada sebuah nyawa.

"Bayi.."
Ujar katsuyushi cemas.

"Ini semua gara gara kau!"
Pekik nona tua.

"Maafkan aku..jika saja aku tidak dijodohkan pasti,"

"Sudahlah itu salah kita berdua, bayinya sangat suci dan tak berdosa..aku sepertinya harus bersikap seolah tak terjadi apa apa.
Jika aku jujur, bayi ini akan terancam.."
Ujar nona tua.
Rasa cemas dan takut menghantuinya,
Ia cemas akan masa depan yg menimpa bayinya.

"Lahirlah dengan selamat nak..dan jangan pernah mencontoh ibumu..ibumu bukan wanita yang baik, maafkan ibu nak.."
Lirih nona tua

Kini nona tua harus dihadapi dengan masalah yg bertubi tubi,
Ia merelakan Katsuyushi menikah dengan adiknya dan menghidupi ia dan bayinya sendiri.

~~~

Sementara deku, ia tak tahu menahu soal apapun.
Di dalam pikirannya, ochako ngambek karena ia meninggalkan ochako.
Padahal itu bukan salah satunya alasan ochako.
Ochako terus terusan menghindarinya hingga 3 minggu.

Hari pernikahan ochako.
Dihari itu sangat ramai di rumah ocha,
" Sepertinya ada pesta.."
Gumamnya.

Namun ia kaget melihat ocha memakai kimono berwarna putih,
Dan katsuyushi yang memakai hakama hitam.

"Ochako.."