***
Jadi yang lo berdua maksud siswa baru itu dia?"
"I... Iya, kenapa?"
"Iya, kenapa memangnya gitu?"
"Celaka!" desis Mark yang seakan membuat kedua sohibnya kian mengerut kening dan saling pandang dengan wajah yang menunjukkan keheranan, tak mengerti kenapa Mark berkata seperti itu.
"ap... apanya yang cek... celaka, Mark?"
"Iya, kenapa lo celaka gitu?"
Mark tidak menjawab pertanyaan kedua sohibnya, yang dilakukannya justru malah menggaruk-garuk rambut kepalanya yang agak gondrong bergelombang, berwarna hitam kemilau persis rambut artis iklan sampo.
•••
"Anak-anak...." kata guru wali kelas kemudian. "Hari ini kalian kedatangan teman baru pindahan dari Bandung. Nah, sebelum kalian memulai belajar, terlebih dulu ibu akan mengajak kalian untuk saling berkenalan dengan teman baru kalian ini. Nah, Haechan, silahkan memperkenalkan diri"
"Baik, Bu..."
Sesaat pria manis dan cantik laksana bidadari yang baru turun dari khayangan yang membuat hati si keren cowok idola Mark Jung rada kebat-kebit itu terdiam sembari mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruang kelas.Tak lupa pula seulas senyum manis yang mempesona dia kembangkan di bibirnya yang sensual. Dengan masih tersenyum, Haechan pun akhirnya memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Seo Donghyuck, kalian bisa memanggil saya dengan sebutan Haechan... saya lahir di Bandung enam belas tahun silam... Sebelumnya, saya tercatat sebagai siswa di SMU Negeri 3 Bandung. Namun, dikarenakan ayah mendapat tugas di Jakarta, akhirnya kami sekeluarga pun pindah ke ibu kota dan kebetulan saya diterima di sekolah ini. Saya berharap kiranya teman-teman mau menerima kehadiran saya, dan membantu saya melakukan adaptasi di sini..."
Senyum manis dan menawan yang sedari tadi melekat di bibir seksi Haechan seketika menghilang. Dan seketika semuanya tampak melongo bengong, begitu tau siapa yang dijadikan sasaran pandangan mata sang bidadari itu.
Mark mengerutkan kening, namun kemudian sambil tersenyum dan mengangkat tangan kanannya, dia menyapa "Hai, apa kabar?"
Meski Mark menyapanya sambil senyum, namun itu tidak membuat Haechan senang. Sebaliknya, Haechan justru malah memelototkan kedua matanya. Seakan senyuman yang diberikan oleh Mark kepadanya tak lebih dari ejekan yang menjengkelkan. Atau lebih tepatnya sebuah cibiran yang menghina.
Haechan juga merasa, senyum Mark sebagai ungkapan bahwa cowok itu akan melakukan sesuatu pembalasan atas sikap yang ditunjukkan olehnya tadi, sewaktu di jalan raya saat pertama kali mereka bertemu. Dimana dia dengan berani telah mengajak cowok tampan itu ribut, karena mobil yang dinaiki nya hampir membuat cowok itu celaka dengan sepeda motornya."Kalian sudah saling kenal rupanya?" tanya wali kelas
"ehm... ehmmm..." Haechan tampak kebingungan
"Ya, Bu!" sahut Mark. "Kami sudah saling mengenal sifat masing-masing"
"maksudmu, Mark?"
Oh, jadi nama lo Mark. Jadi, lo yang banyak dibicarain sama cewek-cewek itu? hm, pantes aja... lo emang tampan dan keren wajar aja kalau banyak cewek cowok yang ngidolain lo. Sebenernya kita bisa aja jadi pasangan yang serasi, Mark. Hanya saja, kita telah memulainya dengan perseteruan. Dan kayaknya, lo berniat balas dendam sama gue. Jadi, gue pun gak akan tinggal diam. Baiklah Mark, mungkin kita memang ditakdirkan bukan untuk bersahabat, tetapi kita ditakdirkan untuk selalu ber seteru satu sama lain. Baik! Meski lo anak lama dan jadi idola kaum cewek Sama cowok, tapi gue enggak bakal tunduk sama lo! Desis Haechan dalan hati dengan mata tetap memandang lekat ke arah Mark.
"Kalau kenal nama, memang baru sekarang" tutur Mark sembari balas memandang ke arah Haechan. Kemudian dengan bibir masih menguraikan seulas senyum yang penuh misteri, Mark meneruskan "Tapi... kalau tau sifatnya, mungkin saya lebih dulu mengenalnya ketimbang ibu, maupun teman-teman yang lain"
"Kenapa begitu?" tanya wali kelas, sekaligus juga mewakili para siswa yang lain. Yang sepertinya juga merasa belum mengerti apalagi memahami akan apa yang dituturkan oleh Mark.
"Karena sebelumnya, kami sudah bertemu"
"Oh ya...? Kapan dan dimana?" tanya teman-teman sekelas lainnya pengen tau.
"ehm... tadi, di jalan, sewaktu hendak ke sekolah" jawab Mark.
"Wowww...! Asyiiiikkk dong...!"
"Ya, lumayan"
"Ceritain dong Markk!" Pinta salah seorang siswa.
"Iya, Mark. Ceritain dong, biar kira-kira pada tau..." timpal yang lain.
"Wah, gimana ya..." Mark mengernyitkan wajahnya, seakan berusaha berpikir keras untuk mempertimbangkan apakah dia akan menceritakan pada teman-temannya mengenai pertemuan pertamanya dengan Haechan yang dirasa nyebelin, atau tidak.
"Ayo dong, Markk... ceritain sama kamii...!" desak salah seorang siswi
"Ehm... gimana ya? Rasanya berat deh kalau aku harus berbagi kisah seru dan indah sama kalian" jawab Mark berteka-teki, yang semakin membuat teman-temannya yang lain kian bertambah penasaran.
Namun tak begitu hal nya dengan Haechan, pria manis dan cantik laksana bidadari yang baru turun dari khayangan itu, tampak cemberut merenggut lucu. Dia merasa tengah dipermainkan oleh Mark. Dan dia merasa kalau sikap Mark hendak membalas dendam kepadanya, atas sikap yang selalu ditunjukkannya itu sewaktu mereka pertama kali bertemu.
"Indah nih yeee...!" seru teman-teman yang lain.
"Iya dong, kalau enggak percaya, tanya aja sendiri sama yang bersangkutan"
"Benarkah begitu, Haechan?" tanya Renjun penasaran
"Iya, ceritain dong, Haechann..." timpal yang lain
Mark tersenyum. Rasain! serunya dalam hati. Gue kerjain lo!.
LAI KUANLIN AS GUANLIN
HUANG RENJUN AS NA. RENJUNhaiiii~~~
Gimana kabarnya? 😃
semoga baik., Gimana sama cerita kali ini?Maaf bila ada kesalahan kata
dan harus tau, typo tersebar dimana-mana 🙏 hahha
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSUH + (markhyuck)
Short StoryPerseteruan antara Mark dan Haechan, sudah terjadi sebelum mereka kenal satu sama lain. Perseteruan itu berawal ketika mereka bertemu di jalan, ketika mobil yang dinaiki Haechan, memotong jalan sepeda motor yang dikendarai oleh Mark. Siapa sangka te...