"Ribut lagi... Ribut lagi! Tiap hari kalian berdua ribut dan membuat masalah. Apa mau kalian sebenarnya sih?! Apa belum cukup teguran dan hukuman yang kalian terima selama ini eh?!" tanya kepala sekolah dengan suara agak tinggi karena emosi setelah Mark dan Haechan duduk di depan meja kerjanya.
Bagaimana tidak? Bukan sekali ini Mark dan Haechan ribut, tetapi sudah sering. Bahkan bisa dikatakan hampir setiap hari keduanya ribut.
Berbagai teguran dan bahkan hukuman sudah mereka berikan pada keduanya. Namun tetap saja Mark dan Haechan kembali ribut. Entah siapa yang salah dan siapa yang benar, dan entah siapa yang memulai.
Semua guru, termasuk guru Bimbingan dan penyuluhan (BP) merasa sudah tidak sanggup lagi menangani keduanya, toh tetap saja keduanya kembali ribut lagi.
Bahkan, Mark dan Haechan pernah dihukum lari keliling lapangan sepuluh kali putaran sambil bergendongan satu sama lain.
Hukuman yang semestinya tidak pantas itu mereka terapkan, dengan harapan setelah saling bergendongan satu sama lain, Mark dan Haechan bisa damai.
Tapi kenyataannya? Perseteruan keduanya bukannya berkurang. Justru sebaliknya, perseteruan keduanya semakin lama semakin menjadi-jadi. Proses belajar mengajar di sekolah, terutama di kelas 2-A pun jadi terganggu karenanya.
Kepala sekolah menghela nafas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala. Sudah sekian lama Mark dan Haechan berseteru, dan sejauh itu keduanya tak juga ada yang mau mengalah.
Bahkan hampir setiap hari terjadi keributan diantara keduanya. Bahkan gak cuma di luar Jan belajar, tetapi di dalam kelas pun saat guru sedang memberikan pelajaran, keduanya ribut.
Kalau didiamkan, maka akan menganggu proses belajar mengajar, terutama di kelas 2-A dimana keduanya berada.
"Dia yang mulai, Pak!" kata Haechan
"Enak aja! Kamu yang duluan!" protes Mark
"Kamu...!"
"Kamu...!"
"Sudah... Sudah...!" bentak kepala sekolah sembari memukul meja kerjanya
"Kalian tidak usah saling tuduh dan salah menyalahkan. Karena pada dasarnya kalian berdua sama. Bapak heran, kalian berdua merupakan siswa cerdas. Tetapi kelakuan dan tingkah laku kalian benar-benar membuat semua guru termasuk saya pusing!"
Mark dan Haechan sama-sama diam.
"Mark... Haechan..."
"Ya, Pak"
"Ada apa sebenarnya dengan kalian berdua?" tanya kepala sekolah
"Tidak ada apa-apa, pak" jawab Mark
"Tidak ada apa-apa?" ulang kepala sekolah dengan kening mengerut
"Ya, pak"
"Bener begitu, Haechan?"
"Benar, Pak"
"Kalau memang tidak ada apa-apa, lalu kenapa hampir setiap kali kalian bertemu kalian selalu ribut? Bikin masalah, menganggu proses belajar mengajar dengan ulah tingkah kalian yang benar-benar membuat kami semua pusing?"
Mark dan Haechan kembali sama-sama diam.
"Kalian berdua ini waras atau tidak?" tanya kepala sekolah
Mark dan Haechan tetap diam tak menyahuti.
Kembali kepala sekolah menghela nafas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala, seakan berusaha untuk mengisi rongga dadanya yang terasa sesak seketika setiap kali ingat kelakuan kedua siswanya dengan udara segar.

KAMU SEDANG MEMBACA
MUSUH + (markhyuck)
Short StoryPerseteruan antara Mark dan Haechan, sudah terjadi sebelum mereka kenal satu sama lain. Perseteruan itu berawal ketika mereka bertemu di jalan, ketika mobil yang dinaiki Haechan, memotong jalan sepeda motor yang dikendarai oleh Mark. Siapa sangka te...