Perseteruan antara Mark dan Haechan, semakin hari semakin bertambah menjadi. keduanya benar-benar tak ubahnya seperti tikus dan kucing saja, kalau bertemu langsung ribut. Apalagi semakin lama, Haechan semakin bertambah banyak teman.
Sebagaimana yang dikatakannya, bahwa dengan uang dan keadaannya dia akan bisa mengubah segalanya. Dan itu kini benar-benar terbukti. Teman-teman sekolah yang semula pro dan memihak pada Mark, kini sebagian sudah berpaling dan memihak kepadanya, atau tidak lagi mau ikut campur dalam urusannya dengan Mark. Begitu juga dengan teman-teman yang masih pro dengan Mark. Akhirnya merekapun memilih tidak mau ikut campur dalam urusan Mark dan Haechan.
Hanya Jeno dan Lucas di pihak Mark dan Jaemin serta Renjun di pihak Haechan yang masih senantiasa setia ikut melakukan aksi perang mendukung sahabat masing masing. Sehingga tak jarang Jeno dan Lucas pun terlihat cekcok atau adu mulut dengan Jaemin dan juga Renjun.
Namun, itupun hanya kamuflase, karena sesungguhnya kedua sahabat Mark dan kedua sahabat Haechan tidak sungguh-sungguh berseteru sebagaimana Mark dan Haechan.
•••
Setelah memarkirkan sepeda motornya di tempat parkir, Mark dan kedua sohibnya sebagimana biasanya melangkah beriringan menuju ke kelas sambil ngobrol.
Pada saat itu, dari arah berlawanan, Haechan dan kedua sahabatnya pun tampak melangkah sambil mengobrol. Makin lama, jarak mereka pun semakin dekat dan dekat. Sampai akhirnya, mereka sama-sama menghentikan langkah.
"Hai?" Mark mencoba bersikap ramah, menyapa sembari diikuti senyum menawan di bibirnya. Senyum yang selama ini membuat siapa saja yang melihatnya kelepekan, untuk kemudian mengalami kesialan. Karena setelah melihat senyum Mark yang menawan, mereka akan melangkah sambil meleng. Dan akhirnya bisa ditebak sendiri. Walau didepannya ada tiang atau got, mereka tak perduli. Sehingga akhirnya mereka pun harus terbentur atau kejebur got.
Mark bersikap begitu, dengan harapan akan mampu memperbaiki hubungannya dengan cowok cantik dan manis namun galak siswa baru pindahan itu. Dengan menyapa ramah sembari memberikan senyum, Mark berharap Haechan pun akan bersikap sama. Sehingga mereka nggak perlu ribut lagi. Tapi, apa yang terjadi?
"Hei, cowok tengil! Lo kira dengan bersikap baik gitu, gue akan luluh?" Cibir Haechan membuat gema dan kedua temannya, juga kedua teman cantik nya itu namun galak membelalakkan mata, untuk kemudian saling pandang tak mengerti. Mereka tau, kalau Mark bermaksud baik. Kalau Mark bermaksud ngajak damai. Tapi ternyata, dari pihak Haechan justru sepertinya sengaja cari gara-gara "cewek lain boleh aja tunduk bahkan takluk sama senyum lo. Tapi enggak bagi gue!"
SINTING!
Nih orang emang bener-bener sinting! Dengus Mark dalam hati jengkel. Gue udah nyoba ngalah. Ehh, dia malah bertingkah! Huh...! Baik, kalau itu mau lo! Akan gue ladenin...! Dia pikir dia siapa? Anak baru bertingkah!
"Heh, lo pikir lo siapa, hah?!" dengus Mark.
"Lo sendiri siapa?!"
"Gue Mark Jung, gue anak lama di sekolah ini! Sedangkan lo?"
"Gue Lee Donghyuck, Gue anak baru di sekolah ini! Lo mau apa emangnya?!"
"Kalau lo ngerasa sebagai anak baru di sini, semestinya lo ngerasa. Semestinya lo punya etika!"
"Lo pikir gue ga punya etika?!"
"Kalau lo emang punya etika, semestinya lo tau diri!"
"Lo yang semestinya tau diri! Jangan mentang-mentang anak lama dan siswa teladan, lo bertingkah tengil!"

KAMU SEDANG MEMBACA
MUSUH + (markhyuck)
Short StoryPerseteruan antara Mark dan Haechan, sudah terjadi sebelum mereka kenal satu sama lain. Perseteruan itu berawal ketika mereka bertemu di jalan, ketika mobil yang dinaiki Haechan, memotong jalan sepeda motor yang dikendarai oleh Mark. Siapa sangka te...