No.1

327 22 0
                                    


~~

CRITTTT....!

Terdengar suara deritan keras keluar dari roda belakang sepeda motornya yang bergesek kuat dengan aspal jalanan. Tubuh cowok tampan ini hampir saja terlempar ke depan, kalau dia tidak dengan kuat mencengkramkan kedua tangannya pada stang sepeda motornya.

"SETANNNN.....!!!!!" teriaknya memaki.

Makian itu, ternyata didengar oleh dua orang yang berada di dalam mobil sedan mewah itu, yang terdiri dari seorang sopir berusia setengah baya dengan seorang pria manis dan cantik berseragam SMU.

"Berhenti mang" pinta si pria manis pada sopirnya

"Mau apa, Den?"

"Berhenti sajalah, Mang. Enak saja dia mengatakan kita setan!"

Belum juga sang sopir menuruti perintah majikannya, cowok tampan itu dengan sepeda motornya sudah menyusul. Kemudian menghentikan sepeda motornya di depan mobil sedan mewah itu.

"Brengsek! Rupanya dia benar-benar ngajakin ribut!"
dengus pria manis itu, melihat cowok tampan bersepeda motor itu nekad menghadang di depan mobilnya.

•••°

"Berhenti mang...."

Karena majikannya menyuruhnya berhenti, dan cowok itu pun menghadang jalannya, mau tidak mau, akhirnya sang sopir pun menurut menghentikan mobilnya.

Pada saat itu, cowok tampan itu telah turun dari sepeda motornya dan melangkah menghampiri mobil dimana pria manis itu berada.

Melihat tampang muka cowok bersepeda motor yang telah memakinya dengan kata 'Setan' yang ternyata keren, berdebar juga jantung pria manis ini.
Namun karena hatinya sudah terlanjur kesal setelah mendengar makian si cowok, pria manis ini pun berusaha menekan perasaan hatinya. Lalu dengan memasang muka tak kalah garangnya, dia membuka pintu mobilnya dan turun.

Kini giliran cowok tampan itu yang bergetar hatinya, begitu tau yang ada di dialam mobil mewah yang hampir membuatnya celaka itu, ternyata seorang pria manis dan cantik.
Tapi karena hatinya sudah terlanjur kesal, cowok tampan ini pun berusaha menekan perasaannya sedalam mungkin. Dengan muka yang masih menunjukkan kegarangannya, cowok tampan itu pun menghampiri si pria manis tersebut.

"Hei!" serunya

"Apa?!" sahut si manis

"Jangan mentang-mentang orang kaya ya, lalu seenaknya saja bertingkah!" kecam si tampan

"Siapa yang bertingkah?!"

"Lo!"

"Enak aja ngomong! Justru lo yang bertingkah!"

"Gue bertingkah apa eh?!" sahut si cowok dengan mata tajam dan lekat memandang ke wajah cantik si pria manis yang juga balas menatap tajam dan lekat ke wajahnya yang tampan.

"Gue lagi enak-enakan ngelaju dengan motor gue. Eh, mobil lo malah seenaknya aja main serobot. Lo pikir jalanan ini milik nenek moyang lo sendiri apa?!" dengus si cowok dengan tatapan matanya yang masih lekat memandang ke wajah cantik pria di hadapannya.

"Jadi mau lo apa?!" tantang si manis

"Elo nggak merasa bersalah?!"

"Enggak! Kenapa emangnya?!"

"Huh! Dasar feodal Borjuis! Bukannya minta maaf malah bertingkah" dengus si cowok

"APA LO BILANG!" sepasang mata pria manis itu melotot

"Feodal borjuis!"

"Brengsek!" Kecam si pria manis itu

"Elo yang brengsek!" balas si cowok

"ELLLOOOO......!"

"ELLLOOOO......!"

Keduanya saling beradu kekuata vocal. Namun, kemudian keduanya sama-sama diam dengan mata masih memandang lekat ke wajah lawan masing-masing. Hanya nafas mereka yang saling memburu, diikuti dengan dada yang tampak turun naik. Lalu pria manis itu pun menangis.

"Huh! Dasar perempuan bisanya cuma nangis doang!" sahut cowok tampan itu

"Siapa yang lo katain perempuan hah?!"

"Lo..."

Hening seketika .....

"lo jahat" kecam si manis di sela derai air matanya

"Apa?!"

"Elo jahat!!"

"Gue jahat apa?"

"Beraninya cuma sama yang lemah"

"Heh! Lo pikir gue takut sama sopir Lo?! Kalau berani, suruh dia turun hadapi gue, ketimbang gue mesti ngadepin lo yang cuma bisanya mewek!" usai berkata begitu, cowok tampan itu pun berlalu meninggalkan si pria manis yang masih berdiri mematung di samping depan mobilnya, kembali menuju ke sepeda motornya. Namun, sebelum dia naik ke sepeda motornya, cowok tampan itu kembali menengok ke belakang

"Udah, jangan mewek terus......"

"Apa urusan Lo?!"

"Emang bukan urusan gue. Tapi perlu lo tau, kalau lo mewek gitu, bisa ngerusak kecantikan lo. Sayang kan? Jadi, mending lo berhenti nangis dan seka air mata lo"

DEG

Jantung pria manis itu bagai terhenti sesaat mendengar cowok tampan itu mengatakan dia cantik.
Ahh, andai saja mereka bertemu tidak dalam keadaan seperti sekarang ini.... Tentunya luapan rasa kegembiraan akan terpancar di wajah pria manis ini.

Batin pria manis ini jadi dibuat gelisah tak menentu. Ingin rasanya dia memanggil cowok tampan itu, mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan kemudian mengajak kenalan. Tetapi gengsinya menolak. Apa nanti kata penilaian cowok itu kalau dia yang lebih dulu meminta maaf dan mengajak kenalan?
Huh! Emangnya gw cowok apaan? Enggak! Gue ga akan ngelakuin hal bodoh kayak itu! Kalau mau, dia yang mesti minta maaf sama gue, mengakui kesalahannya, terus ngajakin gue kenalan.

Pria manis itu berharap cowok itu mengurungkan niatnya melanjutkan perjalanan. Turun kembali dari sepeda motornya, untuk kemudian mendatanginya dan menawarkan sapu tangan atau tisu kepadanya. Bisa mungkin agak sedikit romantis,
cowok itu kembali dan menyekakan air matanya sembari berkata "Maafin gue ya? Gue udah ngebuat lo nangis" kemudian dilanjutkan dengan permintaan "Boleh kita kenalan?"

Tapi itu cuma harapan yang semu. Karena kenyataannya, cowok itu tidak melakukan hal sebagaimana yang dia harapkan.

Tuh cowok memang kembali menengok ke arahnya sesaat dan berkata "Udah jangan nangis terus.... nanti bener-bener jadi jelek loh"

"Biarin!"

"Sayang kan bedaknya luntur?"

"Biariiinn...!" jerit pria manis itu

"Ya udah terserah lo" usai berkata begitu, cowok tampan itu pun menstater motornya, kemudian menjalankan sepeda motornya, setelah terlebih dulu menengok sesaat ke belakang sembari senyum.































HAII~~~ kembali lagiii 😚

gimana sama cerita kali ini?
Ahaha sudahlah

jangn lupa vote yaaa~~ (☞゚∀゚)☞

typo tersebar dimana-mana

MUSUH + (markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang