No.9

140 11 0
                                    








Lo emang brengsek!" kecam Haechan sembari nangis

Melihat Haechan menangis, tidak tega juga Mark. Maka ketimbang tuh cowok makin kenceng nangisnya dan makin banyak air matanya yang keluar, Mark pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pertengkaran itu. Tanpa banyak kata lagi, Mark pun meneruskan langkahnya sehingga mau tidak mau, kedua sohibnya itu akhirnya mengikuti dia, meneruskan langkahnya mereka meninggalkan Haechan yang masih menangis dan kedua sahabatnya.

"Haechan... kenapa lo nangis?" tanya Renjun

Haechan tidak menjawab, dia masih asyik dengan sesegukkannya

"Udah cup cup cup .... malu dilihat orang" bujuk Jaemin

"Biarin!"

"Kok lo nangis? tanya Jaemin "lo nyesel ya ribut sama Mark?"

"Siapa bilang?!"

"Nah, jadi kenapa lo nangis?"

"Gue kesel!"

"yaampun... itu sih kita tau, Chan" celoteh Jaemin "enggak perlu lo omongin juga kita tau kalau lo kesel sama Mark. Tapi, bukannya lo ngomong enggak bakal nunjukin sikap lemah lo di depan Mark?"

"Iya" timpal Renjun "kalau gini, itu artinya lo kalah"

"Siapa yang kalah?!"

"Buktinya lo nangis"

"Gue sedih tau!"

"Sedih kenapa?"

"Seumur-umur, belum pernah gue dikatain jelek, sombong, belagu kayak tadi"

"Kalau emang itu masalahnya, kenapa lo enggak ngebales omongannya?" tanya Jaemin

"Bales gimana?"

"Ya bales katain dia sebagaimana dia ngatain lo. Kalau dia ngatain lo jelek, balas aja kalau dia juga jelek. Kalau dia ngatain lo sombong, balas aja dengan kata-kata yang sama. Dan seterusnya dan seterusnya. Enggak perlu pakai acara nangis, itu yang nunjukin kalau lo lemah. Dan itu ngebuat Mark ngerasa kalau dia udah menang perang sama lo"

"Tapi dia kan engga jelek?" bantah Haechan

"...???!!!"

Jaemin dan Renjun bengong. Kemudian keduanya saling menatap satu sama lain, bingung bercampur tidak mengerti dengan apa yang barusan mereka dengar dari Haechan

"Kenapa kalian bengong?" tanya Haechan

"...???!!!"

Keduanya masih bengong dengan sembari saling pandang

"HEI...! Kalian kenapa sih?!" sentak Haechan

"Enggak...enggak apa-apa" jawab kedua temannya sembari menggeleng-gelengkan kepala

"Kok kalian bengong?"

"...???!!!"

Lagi, kedua temannya bengong dan saling pandang satu sama lain. Kemudian sama-sama memandang ke wajah Haechan dengan wajah menunjukkan keheranan dan ketidak mengertian

"Kalian kenapa sih?! ada apa sebenarnya dengan kalian?!"

"Harusnya kita yang nanya sama lo" akhirnya Renjun menjawab

"Nanya apa?"

"Lo gak mau ngebales omongan Mark yang ngatain lo jelek, kenapa?"

"Kenyataannya dia enggak jelek, kan?"

"Kalau gitu, berarti lo ngakuin kalau Mark ganteng kan?" tanya Jaemin

"Siapa yang ngomong gitu?! bantah Haechan tidak mau mengakui "gue gak ngomong kalau dia ganteng"

Kedua temannya cuma bisa menghela napas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala. Susah emang kalau ngomong sama anak orang tajir. Meski salah pun tetap gak mau disalahin. Maunya bener melulu

"Aduh, Haechan... jangan bikin perut gue mules sepagi ini, dong" keluh Jaemin

"Kenapa emangnya? Lo belum sarapan?" Haechan balik nanya

"Bukan masalah sarapan, Haechan, yang bikin gue mules"

"Lalu apa?"

"Omongan lo yang bikin perut gue mules"

"Kenapa emangnya dengan omongan gue?"

"Mbulet, macam benang kusut"

"Maksud lo?"

"Gini loh, Haechan" Renjun berusaha menjelaskan "lo gak ngebales omongan Mark mengenai lo jelek. Dan lo kata, lo gak mau ngebales omongan dia, karena menurut lo Mark enggak jelek, kan?"

"Iya...."

"Kalau enggak jelek, trus apa lawannya?"

"Ganteng"

"Nah... berarti lo ngakuin kan kalau Mark ganteng?"

"Enggak!"

"Aduh, Haechan.... trus apa namanya? Menurut lo, Mark jelek enggak?"

"Enggak..."

"Nah, kalau enggak jelek, lalu apa namanya?"

"Dia tuh cowok brengsek! Gue sebel sama dia!"

Kembali kedua temannya cuma bisa saling pandang sembari menggeleng-gelengkan kepala.

"Ya udah, terserah lo deh mau nilai Mark gimana" kata Jaemin "yang penting lo jangan nangis, dan jangan bikin perut gue mules, yok kita lanjutin perjalanan kita" ajak Jaemin kemudian

"Kemana?"

"Wah, lo udah pikun, apa bener-bener lupa gara-gara ketemu Mark, sih?" keluh Jaemin

"Maksud lo?"

"Lah ,tadi lo ngajakin kita kemana?"

"Enggak jadi deh, sebentar lagi masuk, nanti istirahat aja..."

Jaemin dan Renjun hanya bisa menghela napas panjang sembari menggeleng-gelengkan kepala. Namun begitu, mereka enggak ada yang berani protes. Mereka cuma nurut, ngikut kemana pun bos mereka pergi :)




















































TBC~~~



aku ga tau mau update kapan lagi hehe :)
kadang males ga sih 🤔 ga tau deh wkwk yaudah bye byee~~~ 😘

MUSUH + (markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang