1. Mahasiswa Baru

951 73 8
                                    

Ada tiga hal yang disukai Tara di dunia ini:
1. Dandelion
2. Keju
3. Cowok AU

Bagi Tara, bunga dandelion punya makna pemberani. Kata orang, dandelion adalah bunga yang rapuh, tetapi, nyatanya enggak. Dandelion mengorbankan dirinya buat terbang mengikuti arah mata angin sendirian, dan terjatuh ketika tidak ada lagi angin yang menerbangkannya. Bahkan, sebelum terbawa angin, bunga dandelion tetap bertahan pada tangkainya. Dan Tara ingin menjadi seperti dandelion.

Yang kedua keju, Tara suka sekali keju, tapi sayang Tara tidak bisa memakannya dalam jumlah yang banyak, karena alergi akan menggerogoti kulitnya, jadi, dia hanya bisa mencium aroma-aroma keju dari jauh dengan penuh damba. Dalam satu bulan, Tara hanya bisa memakan satu potong cheesecake, salah satu olahan keju favoritnya, yang biasa ibundanya beli di toko kue milik aunty Tenesya.

Yang ketiga, cowok AU...
Hhh, cowok tampan, tinggi, humoris, suka olahraga, senyum yang menenangkan, perhatian, berwibawa, pintar, dan ramah, benar-benar idaman Tara. Seribu kali sayang, semua kriteria itu cuma ada sama tokoh fiksi dari cerita-cerita yang dibacanya di novel dan Twitter.

"Tara!"

Tara terkesiap ketika mendengar seseorang memanggilnya.

"Ngelamun lagi kan lu?"

"Apaan sih, enggak ih!" Elak Tara.

"Dih, dari tadi dipanggil juga nggak nyaut lu! Ngapain lagi kalo nggak ngelamun?"

"Duh Celine, jangan sok tau deh!"

Cewek yang dipanggil Celine itupun hanya mengedikkan bahunya.

"By the way, gue punya novel baru loh!" Pamer Celine.

Mata Tara berbinar. "Serius? Pinjem dong!"

"Bilang dulu."

Tara mengerutkan keningnya. "Apa?"

"Celine yang paling cantik dan baik hati, pinjemin novel dong..."

Tara mengerucutkan bibirnya, merasa tak terima. "Masa gitu?"

"Ya udah, lu beli aja sendiri, tapi kalo masih ada sih. Soalnya, ini novel limited edition."

Tara menghela napas sejenak. "Ya udah... Celine yang paling cantik dan baik hati, pinjemin novel dong?" Tara menadahkan tangannya. Mata bulatnya terlihat seperti boba, terlebih lagi dengan kedua pipinya yang tembam. Membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa gemas.

Celine yang melihat Tara seperti itu pun segera mencubit kedua pipinya. "Imut banget sih! Bikin gemes tau nggak!"

"Celine jangan gini! Sakit tau!" Tara berusaha melepas cubitan Celine dari pipinya.

Celine melepaskan cubitannya dari pipi Tara sambil tertawa kecil. "Abisnya, lu gemes banget! Mana pipi lu merah gini lagi, padahal lu nggak pake make up kan? Gua jadi nggak yakin, lu anak kuliahan! Pasti lu anak SD kan? Iya kan? Ngaku lu!"

"Apaan sih! Mana novelnya?"

"Nih!" Celine memberikan novel yang sudah dijanjikannya.

"Terima kasih."

"Eh Tara, kayaknya lu harus balik jadi anak SD lagi deh." Celetuk Celine tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Muka lu bener-bener nggak cocok jadi anak kuliahan. Bocil banget."

Tara yang mendengar itu hanya berdecak sebal.

"Gue takutnya, ntar ada om-om yang nyulik elu!"

"Jangan ngadi-ngadi kamu tuh! Ayahku mukanya lebih serem dari penculik, apalagi kalo lagi marah." Tara bergidik ngeri, jika mengingat wajah ayahnya yang marah berhari-hari kepada kakak ketiganya, Nana yang ketahuan hamil di luar nikah. (Baca Book Taste of Love Red Velvet)
Benar-benar bukan pemandangan yang menyenangkan untuk dilihat.

Taste Of Love: CheeseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang