Brother and sister

258 31 3
                                    

Sudah 2 Minggu Hinata berada di mansionnya, bulan Juni sudah akan habis , sekarang Hinata sudah kembali lebih baik, hari-harinya tanpa Sasuke yang Hinata pikir akan sangat sulit namun terasa ringan, kehadiran seseorang pria asing yang tidak disangka-sangka membuat dampak baik di hidup Hinata.

Entah mengapa Naruto selalu saja memasuki pikiran Hinata tidak ada celah lagi bagi Hinata untuk memikirkan Sasuke yang mungkin sudah bahagia bersama sakura tunangan nya dan bulan depan mereka bahkan akan menikah, bukankah tidak baik memikirkan calon suami orang? Itulah yang Hinata pikirkan.

Sudah lama Hinata menjalin pertemanan dengan Naruto hanya lewat     Chat tertulis terkadang mereka melakukan video call hanya untuk melepas rindu ,Naruto yang berada jauh di negara seberang membuat Hinata dan Naruto harus bersabar, untuk sekian kalinya Hinata menahan rindu akan kehadiran Naruto namun Hinata percaya Naruto pasti akan mengunjungi nya kembali, bukankah Naruto telah berjanji padanya untuk kembali??

Sebenarnya Hinata merupakan gadis yang susah membuka diri untuk pria asing namun Naruto seperti memiliki magnet tersendiri untuknya , Naruto merupakan pengecualian bagi Hinata untuk tidak menahan hatinya .

Hingga suara berat pria muda pun mengagetkan Hinata dari lamunannya

"Apa yang kau pikirkan Hinata?"

Hinata pun menoleh kebelakang mencari sumber suara , hingga pandangan mereka bertemu dengan terkejut Hinata berlari memeluk kakak tercintanya.

'Kak Neji sudah pulang , aku merindukanmu' sahut Hinata pelan di dalam dekapan Neji

Neji mengelus rambut Hinata lembut mencium aroma parfum adik tersayang yang sangat ia rindukan, di negeri China terkadang Neji merindukan keluarga nya .

"Baru saja, ayah meminta kakak pulang sebentar , karena sebentar lagi liburan musim panas jadi ayah ingin kita berkumpul bersama sebagai keluarga"

Hinata mengangguk dan menatap kakaknya , sudah lama Hinata tidak bertemu kakaknya , ayah benar ini sudah masuk musim panas sangat menyenangkan jika menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Apa yang kau lakukan disini sendirian Hinata, apa kau punya masalah katakan pada kakak ?" Tanya Neji seduktif

Hinata hanya tersenyum kakaknya ini selalu posesif jika menyangkut adik-adiknya, andai saja hanabi juga pulang pasti sangat menyenangkan .

'Aku hanya menikmati sinar mentari pagi ini sangat hangat dan  melihat bunga-bunga mawar ini tumbuh dengan indah bukankah sesuatu yang baik untuk refreshing mata ' jelas Hinata dengan mengandeng lengan kakaknya untuk segera masuk ke dalam rumah.

Neji dan Hinata sangat dekat bukan hanya mereka, hanabi yang merupakan adik bungsu pun selalu di manjakan oleh kedua kakaknya ini.

Ayahnya selalu mengajarkan cinta dan kasih sayang antar saudara dan didikan ayahnya berhasil , ketiga anaknya tumbuh besar dengan saling mencintai.

.

.

Sekarang keluarga Hinata telah berkumpul di meja makan , menikmati waktu sarapan dalam hening.

'Bagaimana pekerjaan mu di sana Neji apakah semua berjalan dengan baik ?, apa tidak ada masalah jika kau pulang kemari?'

"Semua baik-baik saja ayah jika ada masalah aku akan memberitahu pada ayah, dan pekerjaan sementara akan di handel oleh tenten sekretaris ku, tenten cukup bisa di andalkan " jelas Neji dengan tenang.

"Syukurlah , ayah juga mengenal tenten dia gadis yang baik dan juga sangat pintar "

Neji pun mengangguk dan sedikit tersenyum tipis , ada rasa bahagia di hatinya saat sang ayah memuji tenten.

Love is a roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang