Cast;
Mark Lee
Lee Jeno
.
.
.
.
.
.
"mark ingat kau harus menjaga janin mu itu sebaik mungkin!" pria yang duduk berada tidak jauh dari mark itu berucap dengan sedikit menekan kata nya, dengan ekspresi wajah yang tegas seolah berkata sunguh-sunguh kepada mark yang hanya menundukan kepala nya lesuh.
Sejak tadi mark telah mendapat berbagai omelan serta larangan apa saja yang harus ia patuhi mengenai kehamilan nya tersebut, membuat mark pun mau tak mau hanya dapat terdiam menerima, seakan telah lelah hanya untuk menangapi perkataan yang tidak ada habis nya itu.
"Kau dengar itu mark!?" wanita itu pun ikut berucap sekan menyambung kata dari sang suami sekaligus ayah dari mark, yang terkenal akan sifat tegas nya mau tak mau mark pun mengagukan kepala nya saja sebagai balasan dari apa yang ia dengar.
Acara makan malam itu pun kembali di mulai setelah sesi panjang yang mark lewati dengan hal pembicaraan yang cukup panjang, suasana pun kembali hening kecuali hanya suara antara alat-alat makan yang saling beradu yang hanya terdengar mengisi suasana malam yang sunyi.
..
Mark mengeluh sakit pada bagian bawah nya yang kini seakan terus di paksa untuk terbuka lebar dengan tubuh nya yang terhentak-hentak dengan cepat nan kuat sampai-sampai kepala nya pun terbentur headboard kasur.
Bagaimana saat ini memperlihatkan seorang pria tampan dengan tubuh kekar yang tengah menyetubuhinya secara kasar tanpa memperdulikan mark yang telah mengeluh sakit di bawah kungkungan nya, seakan hanya ia yang dapat merasakan kenikmatan itu sendiri.
"Shhh.. j-jenhh" Mark mengeluh sakit seraya mencekram sprai kasur yang telah kusut, sebelum tangan nya belarih mengusap area perut nya seakan baru teringat tentang bayi yang berada dalam perut nya yang teritung baru saja memasuki tiga minggu awal, yang bagaimana dapat saja bisa mengalami ke guguran, bagaimana mengingat suami nya tersebut dalam bermain.
"Akhh!, je-jeno pe-lan-pelanhh" mark berusaha sebisa mungkin untuk mengimbangi jeno yang cukup brutal, bahkan ia mengeleng kuat saat jeno justru semakin menghentakannya kuat seraya tangan nya pun kini diraih cepat oleh pria itu, di taro nya pada pundak pria itu.
"Hiks! bisakah ka-kau lebih pelan sedikit!!" mark kesal seakan tak didengar, dengan sengaja mark pun mencekram pundak pria itu sampai-sampai meningalkan bekas cetak kukunya yang dapat di gambarkan jika ia tengah begitu kesakitan, seingat mark kemarin baru saja mereka melakukan hal ini, itu pun tidak dengan waktu yang singkat seakan nafsu selalu menyelimuti jeno.
Jeno pria dengan tato bintang merah cerah pada dada nya itu, terus saja bergerak mengikuti kemana hawa nafsu membawa nya seakan tak ada rasa lelah yang ia rasakan meski terlihat jika ia baru saja pulang dari kerja, ia tak menapik jika dirinya rindu dengan mark.
"Aghhh!" berapa waktu telah berlalu, dimana pada akhir nya jeno bisa mendapat pelepasan nya tersebut, sebelum ia membungkukan tubuh nya agar lebih mendekat pada mark, lelaki berwajah manis itu yang tengah susah payah mengatur nafas nya tersebut, hanya memalingkan wajahnya.
Jeno ternyum simpul melihat nya, ia mengecup bibir pink itu dengan sedikit melumatnya kasar nan menuntut, mark yang di perlakukan seperti itu hanya bisa pasrah, yang jelas mark tak dapat melawan atau pun menghindar dari suaminya itu.
"Enghh je-jeno sudahh!" mark mendorong bahu tegap itu, ia tau jika jeno tak akan selesai begitu saja sekarang.
Entah apa yang jeno sedang fikirkan dengan begitu mark mengambil kesempatan memundurkan tubuhnya, ia takut jika melihat jeno yang sudah menatap nya secara keseluruhan, walau pada dasarnya pun setiap hari mark sudah takut pada apapun yang pria itu lakukan.
Tak ada yang jeno katakan mungkin dengan sikap mark yang menghindarinya, membuat jeno tak lagi bergairah, pria itu memilih bangkit memutuskan tautan tubuh nya kepada mark, ia memilih mangambil beberapa pakaian nya yang terlempar secara acak pada lantai, sebari berjalan menuju kamar mandi yang terletak tidak jauh berada satu ruang dengan kamarnya.
Mark pun meraih sprei kasur yang terlihat terkena bercak darahnya tadi, sembari termenung akan apa yang telah ia lewati hari demi hari, di mulai dari acara pernikahan nya yang berlangsung sebulan yang lalu serta kehamilan nya yang begitu cepat ia rasakan, disusul kejanggalan-kejangalan lainnya yang ia tak mengerti, begitu aneh, seakan terdapat hal lain yang di sembunyikan dari nya.
Selayaknya sepasang suami istri pada umum nya, justru mark dan jeno tak seperti itu mereka tak begitu dekat dan mark yang memegang memberi jarak dengan jeno, sebab prilaku pria itu membuat kesan pernikahan mereka pun hanyalah sebuah kata pernikahan belakang, jeno pun jarang untuk berbicara, di sela-sela hari mereka jeno hahya akan berbicara jika itu sangat penting dan selebihnya lelaki itu hanya memilih diam.
Ia tak tau lebih akan hal apapun, dan semua mempunyai aturan yang memang tak boleh ia ketahui demi keselamatan dirinya sendiri.
Membuat mark hanya dapat terdiam mengikuti segala atuaran yang selalu mengatur dirinya sejak kecil, bahkan mark tak pernah tau pekerjaan apa yang kedua orang tuanya lakoni, walau dalam pada hati nya ia begitu penasaran ingin mengetahuinya, tetapi semua itu ia urungkan demi keselamatan nya yang mungkin dapat terancam, itu yang kedua orang tuanya katakan.
Terlalu focus dengan lamunanya tanpa sadar pintu kamar mandi terbuka, menampilkan jeno yang kini telah terlihat lebih fress dari sebelum nya dengan handuk yang melingkar erat pada sisi pingang kokohnya.
Seakan tak perduli jeno mengabaikan tatapan mark yang mengarah kepada nya, ia berjalan menuju lemari dengan handuk kecil yang mengeringkan rambut nya.
Mark kembali merebahkan tubuh nya yang terasa pegal di berbagai bagian, sembari menyamankan diri nya dalam tidur memutuskan segala fikiran negatif yang terus menghantui nya itu.
Tak lama Jeno pun datang, ia pula mulai ikut merebahkan tubuh nya tepat di samping mark tentu nya yang sudah menyelami mimpi, sebelum ia mengecup pucuk kepala mark seraya mengelus perut buncit mark, di rasa mark semakin tenang barulah ia mulai memejamkan mata nya, tanpa sadar ia tenyum saat bagaimana perut mark bergerak gerak seakan anak yang berada di dalam nya itu merespon nya.
Bahasa itu berantakan bangt malu gua, tpi sedang di usahakan ya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Very strange pregnancy ft. NoMark [END]
Fantasy[JENOXMARK][REVISI] Mark merasakan hal aneh yang mulai janggal pada kehamilan pertamanya. Rasa aneh itu semakin menjadi saat ia mengetahui satu hal. NOMARK JUST FANTASY.