Jungwoo bergerak resah begitu juga dengan mark yang menatap jungwoo sejak tadi yang bertingkah laku aneh.
"Juwoo a-ada apa dengan mu?" Sesaat mereka sampai di dalam rumah mark baru berani kembali bertanya melihat pemuda itu yang tampak sejak tadi ketakukan begitu juga dengan mark ia jadi sedikit takut.
"A-ah apa benar kau t-tadi tidak duduk di bangku taman itu??" jungwoo menatap dalam mata mark ia hanya berharap jika orang tadi yang ia ajak bicara itu tak salah orang yang dalam artia memang benar benar lelaki manis ini.
Mark memiringkan kepalanya bingung ia berpikir sejak kapan diri nya keluar? kecuali ia tadi, ia memang benar keluar tetapi hanya untuk ke dapur saja itu pun ia rungkan kembali saat melihat pintu dapur yang terbukan dan al hasil ia melihat pemuda ini tak jauh berada di bangku taman dan mark pun segera menghampirimya.
"Iya memang aku keluar tetapi untuk menghampiri mu, a-ada apa memangnya??" Mark membulatkan matanya penasaran yang mana apa yang ia katakan justru berbalik dengan apa yang juwoo harapkan pemuda itu semakin merasa ke takutan.
"Tidak.. hanya saja tadi aku melihat mu duduk di bangku taman.. jadi aku menghampiri mu" jungwoo kini mengucapkan yang sejujurnya mengenai hal tadi kali ini iya berharap mark berkata bahwa tadi dirinya, tetapi tak masuk akal juga, bulu kuduk nya kembali meremang.
"Hum? Aku d-duduk di taman?" mark bertanya ulang seraya menunjuk dirinya sendiri, untuk apa malam malam begini duduk sendiri di taman yang banyak sekali pepohonan rindang nya mark jujur saja sedikit takut.
"Tidak aku tidak keluar sebelum diri mu, memang nya a-apa yang terjadi??" otak mark tak mampu lagi untuk berpikir ini sudah malam dengan suasana yang cukup dingin membuatnya sedikit mengantuntuk.
"A-aku melihat mu bah-" belum sempat jungwoo melanjutkan ucapanya ia melihat jeno yang datang menghampiri mereka dengan langkah panjang nya lantas juwoo bungkam.
Melihat jungwoo yang mendadak berhenti berbicara membuat mark binggu ia lantas saja melihat ke mana arah tatap jungwoo.
Dengan tiba tiba saja jeno menarik legan mark dengan tidak santainya yang mana membuatnya sedikit terhuyung ke depan dan untuk jeno sedikit menahannya.
"Tu-Tunggu ada apa?" mark bertanya lirih tangan nya terasa sakit sekarang sebab gengaman jeno yang cukup kencang apa lagi melihat jeno yang tampak seolah terburu buru.
"Maaf ju-jungwoo" mark berkata sedikit kencang seiring ia di tarik semakin jauh meninggalkan jungwoo yang tampak masih bungkam, mark masih penasaran tentang hal tadi yang jungwoo alami.
.
"S-sakit!" mark mengusap lengan nya yang tadi sempat jeno cengkram dengan kuat lelaki itu tampak tak perduli lantas ia mendekat kepada mark, lalu mulai berbisik dengan nada sensual.
"Aku mengiginkan mu" dengan suara berat yang terkesan menekan jeno berkata tepat di samping wajah mark membuat lelaki manis ini mematung dalam diam, mark merasakan ada yang sedikit berbeda.
Bulu tubuhnya mulai meremang yang dapat dengan jelas jeno lihat lelaki itu mulai terkekeh pelan.
Jeno perlahan semakin mendekatkan dirinya kepada mark lalu dengan perlahan menghirup lehernya sembari mulai meraba pelan bagian belakang tubuh nya.
Mark hanya terdiam ia tak tau harus berbuat apa tetapi hanya saja ia binggung mengapa sikap jeno seperti ini, biasanya jika lelaki itu mengiginkan nya tak akan berkata seperti tadi.
Jeno mulai menyap serta menghirup aroma dari tubuh mark yang membuatnya candu, apa seperti inikah yang dia selalu rasakan- pikirnya.
"Aku akan memulainya.." dengan nada berbisik jeno mulai meraih wajah kecil itu yang ia tangkup dengan kedua tangan besar nya lalu ia bawa kedalam ciuman hangatnya.
Yang mana tentu itu semua membuat mark hanya terdiam, yang hanya ia pikirkan ini bukan jeno yang pada biasanya. Apakah lelaki itu telah berubah?
"Tu-Tunggu!" mark menahan jeno pada saat lelaki itu ingin kembali menjamah bagian leher nya, mark menatap jeno dengan pandangan aneh lantas jeno terdiam.
"Ada apa?" jeno bertanya dengan alis yang menaik satu ia menatap dalam mata bulat itu.
"b-bermainlah secara perlahan" mark menunduk malu dengan kedua tangan nya yang berpegangan pada pundak lelaki itu, ia merutuki dirinya sendiri yang tak dapat menolaknya.
Jeno hanya terdiam untuk beberapa saat dan setelahnya ia mulai sedikit mengukir senyum yang tak dapat mark lihat.
Jeno perlahan menganguk.
"otidípote gia séna aftokráteira mou.."
Mark hanya terdiam dengan menerima semua yang jeno lakukan terhadap dirinya mark tak dapat menolak saat tangan jeno mulai meraba nya, dan benar saja jeno memulai aksinya.
Jeno mulai mengangkat tubuh itu menarunya secara perlahan pada kasur lalu di susul dengan dirinya yang mulai mengukung tubuh kecil itu.
Tangannya mulai meraba paha mulus tersebut dirinya sudah lama tak merakan sensasi kulit putih nan halus ini sensasinya tentu saja masih sama seperti pertama kali.
Jeno mendesis pelan saat dinding lubang hangat itu menjepitnya dengan kencang lantas ia semakin mendorongnya masuk kedalam.
"A-Akh!" mark memejamkan matanya saat batang penis besar itu semakin masuk kedalam lubang nya seakan ingin menembus dirinya semakin dalam mark tentu tak tahan akan itu ia meremas kuat sperei kasur.
Jeno semakin dalam memasukan penisnya walau ia tau jika bahkan kepala penisnya sudah menyentuh jauh batas anal tersebut.
"A-Ahh ja-jangan di g-gerakan!" mark menahan bahu lelaki itu ia sudah tak tahan lagi, biasanya jeno takan memasukan semua penisnya tetapi untuk kali ini mengapa ia memasukan semuanya.
Mark membenci jeno!
Tetapi seakan tuli jeno justru mulai memaju mundurkan tubuhnya dan sebab keringat mulai membasahi dirinya ia pun mulai membuka bajunya yang ia buang sembarangan.
Mark perlahan mulai membuka matanya di ikuti dengan bau darah segar yang mulai tercium olehnya.
Mata nya semula mulai berkunang kunang di susul dengan seluruh tubuhnya yang mendadak terasa lemas.
Ia sejenak menatap jeno yang tengah mengukungnya tetapi dalam diam mark menaikan satu alisnya.
Ada yang berbeda, kemana hilangnya tato di dada bidang tersebut.
Tetapi belum lama ia memperhatikan tato tersebut matanya sudah sangat memberat dan beberapa detik kemudian pandangannya pun mulai gelap dan menghilang begitu saja.
Hayoo!!... ada yang udah tau bakal kaya gimana kedepan nya??
KAMU SEDANG MEMBACA
Very strange pregnancy ft. NoMark [END]
Fantasía[JENOXMARK][REVISI] Mark merasakan hal aneh yang mulai janggal pada kehamilan pertamanya. Rasa aneh itu semakin menjadi saat ia mengetahui satu hal. NOMARK JUST FANTASY.