XXII (Tamat).

3.4K 130 18
                                    

Mobil itu kini tengah berjalan menuju tempat tujuan mereka. Dengan sungchan sebagi supir nya, dan haechan sebagai pemandunya.

"Apa ini cukup jauh?" Sungchan bertanya seraya mengendarai mobilnya, jalan hanya penuh dengan hutan lebat di sisi kiri dan kanan nya.

"Tidak mungkin hanya sejam lagi" ujar haechan yang focus pada laptop nya tersebut.

"Bilang kepada taeyong agar di percepat jalannya, dan sungchan kau melaju lah lebih cepat" titah haechan sebelum dirinya kembali focus pada layar datar itu. Johnny yang mendengar nya langsung menyuruh mobil belakang agar berjalan lebih cepat.

.

.

.

"Apa ritualnya sudah di mulai?" sungchan yang tengah melajukan mobilnya itu bertanya sejenak, seraya melihat jalan hutan yang mulai menggelap. Ternyata perkiraan haechan salah, perjalan menuju rumah mark terhitung jauh jaraknya dan mereka sampai titik ini belum juga kunjung sampai.

"Mungkin saja belum, sebab di lihat dari sini, ritual itu di lakukan saat bertepatan dengan munculnya bulan" ujar haechan seraya terus menatap layar laptopnya tersebut. Johnny yang turut melihatnya, sontak terdiam.

"I-ini?" Jari panjang itu menunjuk tepat pada gambar sosok tinggi itu, johnny terdiam masih terus mengamati sosok yang pada gambar itu.

"Ini lah sosok tuan dari sekte itu" jelas haechan saat melihat johnny yang binggung, haechan dalam diam juga menatap lekat pada gambar itu, dirinya tentu tak percaya akan hal hal seperti ini, dengan kebetulannya pekerjaanya ini tengah menangani hal seperti ini mungkin haechan bisa berkesembatan untuk melihatnya secara langsung dan mungkin bisa pecaya.

Srrt!

Dengan tiba-tiba saja mobil ini berhenti, jelas hechan dan johnny bertanya tanya, bahkan seruan dari taeyong mulai terdengar. Di sana.

"Ada kecelakan! Ujar sungchan dan dengan segera keluar dari mobilnya. Johnny serta haechan pun sontak melihat dan turut keluar.

"Ada apa?" Taeyong yang baru saja keluar itu bertanya tanya, melihat sungchan yang menunjuk di depan sana membuatnya langsung faham.

"Bagaimana kita akan lewat jika seperti ini!?" ujar yuta lelaki asal jepang itu yang mulai kesal, sudah perjalan lama di tambah lagi mungkin saja mobil takkan bisa lewat. Bahkan meraleka tidak tau pasti akan sampai berapa lama lagi sampainya.

"Apa kita harus melihatnya?" taeyong menganguk setuju mendengar jaehyun yang bertanya, dan mereka pun serentak menuju arah mobil serta truk yang telah hancur di bagian depannya itu.

"Jungwoo lucas!?" yuta dan yang lainnya jelas terlihat terkejut akan hal itu bahkan saat melihat tubuh kedua temannya itu telah mulai mengeluarkan aroma yang tak sedap.

Kepala dari keduanya tertancapkan oleh besi dari truk itu yang mana sampai menembus kursi bekalang.

Haechan yang melihatnya mulai merasakan mual, bahkan yang lainya pun begitu, bagaimana bau antara darah itu dengan bau busuk yang sangat menyengat. Mereka pun memutuskan untuk menjauh.

"Bagimana ini??" Seru johnny yang merasa binggung terlebih lagi taeyong selaku ketua dirinya sangat teramat binggung. Bahkan tadi pihak dari pemerintah sudah mempertanyakan tentang kasus yang tengah ia tangani ini.

"Entah lah kita tinggalkan saja, nanti aku akan menelfon tim kepolisian" setelah mengatakan hal itu taeyong mulai kembali berjalan, seakan faham meraka pun masing-masing kembali pada mobil masing masing untuk melanjutkan perjalan, terlihat hari sudah semakin sore.

"Apa bisa lewat?"

"Aku yakin ini bisa" setelahnya sungchan dan jaehyun di sana mulai kembali menjalankan mobil mereka dan kembali menempuh perjalan di hutan ini.

Very strange pregnancy ft. NoMark [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang