If you don't mind baby
Crazy I may be in Lo- Love
If you don't mind baby
Think that I may be in Lo- Love'Cause baby one and done
Simply not enough
I need you more and more‣More & more - Finding hope
0:47 ━━━•──────── 3:22
↻ ⊲ Ⅱ ⊳ ↺꒷𓄰‹◖ Mungkin jika seandainya hanya diam semua akan terasa lebih ringan, pasalnya yang dirumah saja sudah membebani cukup berat dan ditambah hal tak menyenangkan diluar
Setelah pindah rindou sudah memutuskan bisu di sekolah barunya, sebab beban ini sudah cukup berat untuknya bagaimana jika ada hal huru hara lainnya jika ia bersosialisasi
Ia merasa senang sendiri, ia begitu suka sendiri, aaah rindou cukup membohongi diri, ia sebenarnya butuh seseorang untuk membantunya mengangkut beban yang hanya ia simpan yang jika diingat ingat begitu sakit
Tapi seperti tak ada yang tulus untuknya, seperti mengaggap teman sebagai tempat main saja
➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶
Senja sore yang memancarkan semburat jingga kekuningan itu kembali, kembali menemani mereka, menyinari dengan sinar jingganya yang membuat semuanya terasa jingga, di jalan setapak itu rindou menceritakan backroughnya pada [name]
Suatu perasaan yakin yang mendorongnya untuk menceritakannya, ia merasa [name] orang yang tepat
[Name] terbelalak mendengarnya, beda dari yang diceritakan senju, senju keterlaluan mengapa ia malah melemparnya pada rindou, padahal sejak awal rindou sudah menderita ". . . .rin" panggil [name] lirih perlahan manik ungu pucatnya menatap rindou yang tiba tiba menjatuhkan tubuhnya berjongkok dan menenggelamkan wajahnya
"AAAAHGG..." Seakan lelah mengangkat beban yang akhirnya bisa ia lempar sedikit, rindou berteriak tapi tak begitu keras, ia mengangkat wajahnya, manik lavender itu bertemu dengan manik ungu pucat yang menatapnya senju
"Sudah gua duga, lo orang yang tepat" ucap rindou dengan tatapan lega "akhirnya sekarang gua ngerasa lebih lega, [name] makasi selalu ada buat gua"
[Name] merapatkan bibirnya dan mengalihkan maniknya dari rindou
"Rin, apa gua ngebantu lo??, apa gua baik untuk lo?"
"Em, lo ngebantu gua, perlahan lo bantu gua keluar dari ruang yang sesak, lo bantu gua untuk mengepak sayap yang engan terbang untuk liat dunia ini, terlebih lagi lo setia berada di samping gua selalu" rindou berdiri dan kakinya mulai melangkah menyusuri jalan itu
[Name] masi mematung ditempat, ia manatap punggung rindou yang tak jauh darinya yang tiba tiba berbalik mengajaknya, [name] mengangkat kedua sudut bibirnya senang dan berlari kecil menyamakan dengan rindou dan meraih lengannya untuk digandeng. Rin balik menatap heran namun [name] tampak tenang jadi ia tak masalah
Meraih langkah demi langkah, keheningan mereka ditemani suara suara makhluk hidup lainnya, burung diatas sana riuh dengan kicauannya tak menganggu, anak anak yang berlari lari, mengejek, lari, tertawa, dan terpeleset hehe (sakit tapi tawa tetap ada)
"Makasi rin" ucap [name] mendadak membuat si empu melirik lewat ujung mata
"Emang gua bantu apa?"
"Makasi mau jadi temen gua" hanya itu yang bisa [name] sampaikan untuk saat ini, ia akan memikirkan lagi tentang perasaan baru ini. Rindou hanya tersenyum
〖What do you think the happy ending is like? 〗
Lelah seharian ini tubuhnya lengket berpeluh, si doi surai ungu keabuan itu keluar dari kamar mandi dan tangannya sibuk mengeringkan rambut dengan handuk kecil. Lalu duduk di kursi belajarnya menghadap jendela luar. Menatap gelapnya malam namun tampak rumah rumah kecil imut yang menerangi sekitarannya. Karna gelap ia dapat melihat dirinya di pantulan kaca. Mendadak teringat kata kata yang dilontarkan rindou
"Sudah gua duga, lo orang yang tepat"
Kata kata itu mulai berlarian di kepalanya, yang lama lama terasa beda maknanya
Tepat??, sebagai apa??, ohya kan gua bantu rin??, eh rasanya ga bener??, hah??
[Name] menundukkan kepalanya, menenggelamkan wajahnya di pahanya
Satu hal yang [name] baru sadari dari perasaan anehnya saat bersama rindou, yaitu hal yang ia jalani bersama rindou baru ia rasakan. Maksudnya hidupnya sebagai seorang introvert seperti bomerang setiap harinya. Karna rasa nyaman yang lebih kuat jadi [name] tak masalah
Tapi, jalan bareng, belajar dengan seseorang, pergi main, [name] baru tau semenyenangkan ini bisa memiliki seseorang. Apa lagi bisa berbagi. Dan itu semua berawal dari rindou. Ya memang [name] pertama memulai tapi rindou menjadi sebab alasannya. [Name] merasa sangat berterimakasih
Tapi ada satu perasaan lagi yang muncul. Lebih tepatnya perasaannya pada rindou??. . .
Hari pertama [name] memulai latihan di ekskul lukis, ia diminta melukis tema bebas untuk hari ini. [Name] siap dengan celemek yang tertempel padanya dan sudah duduk depan canvas. Istilahnya kek tremor gitu tangannya haha. Namun ia melamun sebentar apa yang akan ia lukis
Setelah selesai murid di izinkan pulang setelah diberitau beberapa peraturan dan rencana pertemuan selanjutnya. Tampaknya rindou menunggu [name] sedari awal, tampak surai dwi warnanya yang bergerak menoleh sana sini dari dalam. Kebosenan keknya
[Name] menghampiri rindou yang rencana ingin mengagetkannya tapi udah ketauan duluan. Rindou terkekeh dan langsung mengajak [name] pulang bareng. [Name] berangkat tanpa sepedanya sebab kempes mendadak jadi ia naik halte. Tapi rindou menawarkan untuk pulang bareng dengan sepedanya
Rindou mengayuh sepeda santai agar empu yang begonceng di belakangnya nyaman, [name] memegangi tas rindou untuk jaga jaga. Bibirnya tersenyum kecut, matanya agak menyipit karna sinar mentari agak menyilaukan pandangannya, dan surainya diterpa lembut beberapa helai mengenai wajahnya
Manik yang tadinya melihat jalanan namun kurang jelas lantaran silau. Manik itu beralih ke punggung yang ada di depannya. Mendadak ia teringat beberapa momen saat rindou menarik sudut bibirnya tersenyum. Senyum yang sudah begitu lama tak mengembang lantaran hidup tak mendukung untuk membiarkan si empu tersenyum pada kehidupannya
Senyum itu kembali karnanya, [name] tak sadar semburat merah tipis pada lesung pipinya. Oke apa ia demam??
Mulai hari esok dan seterusnya senyum yang ditampilkan rindou selalu membuat jantungnya senam seketika
"Pagi [name]" mata si empu agak menyipit lantaran senyumnya begitu lebar. Bukan hanya itu yang membuat jantung [name] senam
[Name] berjalan lunglai pagi ini, akhir akhir ini ia merasa lelah. Terdengar gelak rindou, sanzu dan kakucho dari belakangnya, ia acuh dengan suara itu dan membuka mulutnya lebar menguapNamun tepukan tangan seseorang di kepalanya seperti meletak sesuatu, jadi [name] memegang kepalanya mendapati sebungkus roti kesukaannya. Dan orang itu rindou yang dirangkul sanzu kebetulan lewat menyempatkan meletak roti itu diatas kepala [name]. Masi terus melangkah karna sanzu merangkulnya ia juga menyempatkan menoleh melempar senyum pada [name] yang melambat langkahnya
Setelahnya rindou berlalu bersama sanzu dan kakucho, meninggalkan [name] mematung ditempat
Ia mengingat kembali setiap step kejutan rindou pagi ini mulai dari tangannya yang meletak roti, menyapanya dan melempar senyum
Ehh??, gua demam kah??
➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶
Tuhan menciptakan makhluknya berbeda, iyakan?. Namun ciptaannya sendiri malah menyamakan atau membandingkan yang satu dengan yang lain. Seakan komplen pada perbedaan ini
Kurokawa izana, marganya bergitu terpandang bagi orang orang. Keluarganya seseorang yang begitu sukses. Pasalnya pernikahan antara dua orang besar ini tentu menghasilkan keluarga yang terpandang. Bukankah izana beruntung memiliki marga itu?
Ya kira kira itu yang orang pikirkan, bagi izana justru nama itu... ah mending ia buang
Tbc...: ̗̀➛
18/02/2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophile [Rindou × Reader]
FanfictionAutophile adalah seseorang yang menyukai kesepian, ada berbagai alasan dimana autophile ini bahkan samapi menghindari semuanya. Bersikukuh untuk sendirian Haitani Rindou yang tercap sebagai autophile, dipertemukan dengan [name] yang juga seorang aut...