،،̲𓄧› Seakan peramal, izana sudah menebak apa yang akan terjadi di rumah saat ia pulang. Kini ia melangkah kakinya begitu lambat. Bukan males atau lunglai tapi memang sengaja seakan menyita waktu untuk pulang, toh juga ... agh
Sebenarnya izana bisa saja pulang dengan supir pribadinya, namun ia menolak lebih memilih jalan padahal jaraknya jauh. Hingga ia pulang begitu lambat, apa akan dimarahi?? Hah pastinya gaklah. Ia memasuki rumahnya dan mendapati nyonya kurokawa di depan televisi
Antara fokus atau eumm mengabaikan lebih tepatnya, setidaknya menolehkan kalau ada orang yang masuk rumah walau itu anggota rumah tapi lain dengan nyonya kurokawa
Bak angin lalu izana juga sudah terbiasa, kebetulan ia menaiki tangan mendapati tuan kurokawa yang akan turun, tak lain dengan nyonya kurokawa tuan kurokawa juga sama "oh sudah pulang?" Izana pernah melihat ayah kakucho yang setidaknya memberi respon pada anaknya walau terburu buru
Bak angin#2 izana lalu menuju kamarnya, meletak tasnya pada sofa dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Rasa gatal pada pergelangan tangannya akibat ruam kembali muncul. Kebetulan ia juga kesal jadi ia menggarut pergelangan tangannya hingga membuat luka
Mata lilacnya itu menatap langit langit kamar. Putih bersih terdapat ukiran mahal ditepiannya. Namun otaknya memutar kaset menampilkan seseorang yang istimewa baginya saat ini
〖What do you think the happy ending is like? 〗
"Hmmmph" [name] agak menyipitkan matanya berusaha fokus saat izana menerangkan pemula untuk melukis
"Nah coba lo ulang yang gua ajarin tadi" [name] mengangguk. Jari jarinya siap dengan pesil yang dijepit diantara jari telunjuk dan jempol. Mulai membuat sketsa pada kertas
Izana yang tadinya depan papan tulis beralih ke duduk ke samping [name]
Riuh lumayan terdengar hingga lantai atas ruang seni. Pasti itu anak anak club basket
Sekolah memang tak begitu sepi karna ada yang mengikuti kegiatan club. Dan juga hari ini bukan jadwal club melukis tapi [name] meminta izana mengajarnya agar ia bisa mengejar yang lain
Bukannya fokus pada tangan [name] yang mengambar, izana malah lekat menatap [name]. Lantaran wajah itu yang ia anggap istimewa akhir akhir ini. Tampak surai si doi yang tadinya di sela telinga mulai jatuh "a rambut lo mau gua iket?" Tanya izana dibalas angguk si doi
Ia tak mendapati ikat rambut tapi ada penjepit jadi pake jepit aja. Tangannya mengumpulkan setiap helai rambut merapat memutarnya dan membentuk bola lalu mengapitnya dengan jepitan
Izana kembali pada posisinya, tanpa sadar tangannya bergetar, ia meremas tangannya bergantian, tujuan untuk memberhentikan getaran 'aneh??'
➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶ ➴ ➵ ➶
Pelajaran sensei izana sudah selesai, izana menawarkan untuk jalan jalan sebentar dan [name] menerimanya, kebetulan hari ini ia tak bawa sepeda karna kempes mendadak
Mereka rencana mampir ke cafe yang juga terdapat art galeri. Cukup dekat kalau jalan kaki. Dan lokasinya agak tersembunyi katanya biar suasananya bersa lebih tenang. Jalannya memang agak melewati perumahan
Namun mendadak bola jatuh dari atas, refleks izana bagus jadi ia berhasil menangkapnya, bersamaan dengan [name] mereka mendongak mendapati anak cowok dari balkon atas
"Kakak bisa lempar bolanya?" Belum selesai izana menjawab anak itu memotong "oh tidak biar aku saja" anak itu langsung berlari kedalam, seperti lebih memilih turun menyusul izana. Jadi izana menghampiri rumah itu dan menyerahkan bolanya
![](https://img.wattpad.com/cover/294160324-288-k7441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Autophile [Rindou × Reader]
FanficAutophile adalah seseorang yang menyukai kesepian, ada berbagai alasan dimana autophile ini bahkan samapi menghindari semuanya. Bersikukuh untuk sendirian Haitani Rindou yang tercap sebagai autophile, dipertemukan dengan [name] yang juga seorang aut...