Chapter 18

492 52 10
                                    

Warning !!!

Cerita ini hanya fiksi dan karangan author saja yaa readers deul~~ aku hanya meminjam nama mereka untuk cerita ini. Jangan di bawa emosi yaa dan jangan samakan dengan karakter asli nyaa :D

Selamat Membaca :D





Prev Chap :

"lihat saja Mew, aku tidak main main akan perkataan ku. Akan aku beritahukan perbuatan mu kepada sahabat mu dan akan aku katakan juga kepada mereka bahwa kau menelantarkan anak yang dikandung oleh Gulf saat ini. aku benar-benar sudah muak melihat tingkah si brengsek itu." Ucap Mild setelah ia melihat Mew dan teman-teman nya di bar yang ia datangi malam itu.

---

3 bulan pun berlalu..

Kini, Mild dan Saint pun sudah mendapatkan pekerjaan masing-masing. Dan, keadaan Gulf saat ini sudah lumayan membaik. Semenjak ia mengetahui keadaan nya dari sang ibu, Gulf bertekad untuk sembuh demi anak di kandungan nya. Kini, ia pun tidak perlu khawatir kandungan nya akan di gugurkan dengan alasan keselamatan nya.

---

"brengsek, ternyata benar apa yang dikatakan nya. Bagaimana nanti aku harus menghadapi Pho dan Mae?! Arrgghhh... bikin frustasi saja." Ucap Mew setelah ia mendapatkan telepon dari sekretaris sang ayah bahwa ia di panggil untuk pulang malam ini. dan ia pun menduga kalau dia di panggil oleh Pho nya karena ada yang ingin di tanyakan oleh sang ayah tentang dirinya dan juga Gulf.

---

"ouhh..." rintih Gulf memegangi perut nya yang terasa sedikit ngilu. Ia ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil, tapi ketika ia pijakkan kaki di lantai ingin bangun dari tempat tidur, perutnya terasa sedikit ngilu. Gulf pun mencoba jalan perlahan, berharap sakitnya menghilang. Tapi, perutnya semakin ngilu di rasanya. Dan akhirnya Gulf pun kembali duduk di tempat tidurnya. Gulf mengurungkan niat nya untuk pergi ke kamar mandi, jika perutnya tidak terasa ngilu lagi barulah ia akan bangun.

---


Mew pun tiba di Mansion orang tua nya. Ia sedikit khawatir akan apa yang ingin di bicarakan oleh Pho dan Mae nya. Tapi, dengan rasa percaya diri ia pun masuk ke dalam.

"Pho, Mae aku datang." Sapa Mew ketika ia tiba di dalam ruang tamu, karena kedua orang tua nya tengah duduk menunggu nya datang.

"Mew, kau sudah datang nak?" ujar sang ibu begitu melihat Mew datang dan ibu pun memeluknya.

"Mae, sudah jangan di manjakkan anakmu. Setiap dia datang, selalu saja di peluk?" ucap Pho sedikit kesal dengan perlukan Mae terhadap Mew.

"Pho, kau selalu saja protes. Bilang saja jika kau cemburu pada anakmu."

"cih, Mae kau mengada-ada saja." Sungut Pho.

"Pho, ada apa Pho memanggil Mew kesini?" Mew pun bertanya kepada sang ayah. Jika dibiarkan kedua orang tua nya itu akan berdebat.

"ah, aku jadi lupa sudah memanggilmu. Bagaimana keadaan kantor saat ini?"

"aman terkendali Pho." Jawab Mew "tidak biasanya Pho memanggilku langsung untuk menanyakan keadaan kantor? Apa ada yang ingin Pho bicarakan lagi?" lanjut Mew lagi yang merasa penasaran akan apa yang ingin di sampaikan oleh ayah itu.

"kau tau saja kebiasaan ku. Baiklah, aku tidak akan menundanya lagi. Begini, kau akan kami kenalkan dengan putri dari lee corp Mew. Dan aku ingin tidak ada penolakan dari mu. Aku dan Mr. Lee sudah menjadwalkan pertemuan mu dengan putri nya di Ritz Hotel jam 7 malam. Dan itu adalah seminggu lagi. Tadi nya aku ingin memberitahukan ini sehari sebelum agar, kau tidak bisa menolak ini." ucap ayah Jong kepada memberitahukan kalau Mew baru saja di jodohkan, bukan?

I'm Still Here ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang