Chapter 29

440 41 4
                                    


Warning!!!

Ini hanya fiktif dan karangan cerita dari author saja yaa. Author hanya meminjam nama dan tidak ada hubungan nya dengan karakter asli mereka yaa 😉

Selamat membaca :D






----- 





Selama seminggu sejak kejadian Alex yang tiba-tiba saja meminta menyusu dengan nya. Sudah semenjak seminggu ini pun Alex terus meminta nya setiap malam.

"Alex ada apa dengan mu nak? Kenapa kau sangat manja seminggu ini?" Ujar Gulf sambil perhatikan Alex yang sedang menyusu.

"Pa.. pa dah. Aes au tidul na paa. Hoaamm" Alex pun seperti mengerti akan rasa penasaran sang papa mengapa ia seperti ini. Dan ia pun langsung melepaskan nenen sang papa dan bergegas menutup mata untuk tidur. Sepeti tidak ingin mendengarkan pertanyaan pertanyaan dari sang papa yang akan di tujukan padanya.

"Aleexx.. kenapa kau seperti menghindar dari papa hah. Dasar anak ini, mirip seperti Daddy mu saja." Ups. Gulf keceplosan akan apa yang ia katakan.

Alex pun mendengar nya "Dad..Dy? Papa.. Daddy??"

"Tidak.. tidak alex. Papa salah bicara. Ayo, sebaiknya Alex tidur yaa. Papa disini menemani Alex tidur."

Alex pun hanya menganggukkan kepalanya dan memejamkan matanya kembali.







-----





Next day


At mansion Jongcheveevat

"Mew, mengapa kau baru mengatakan sekarang ke orang tuamu!" Ujar sang Pho terkejut akan kenyataan yang baru saja ia ketahui. Ketegangan pun mereka rasakan di seluruh ruang keluarga ini.

"Mew... Kenapa kau putuskan masalah ini sendiri? Mengapa kau tidak membicarakan hal ini dulu pada pho dan mama Mew?" Ucap sang mama lelah akan sikap anak nya itu.

"Pho, Ma aku bukan anak remaja yang sedang puber. Aku ini sudah dewasa. Mengapa aku harus selalu meminta pendapat kalian? Ini hidupku Pho, Ma." Mew pun lelah akan pertanyaan dan pernyataan kedua orang tua nya itu.

"Apa menurutmu ini adalah keputusan yang benar? Sebagai lelaki dewasa yang kau katakan itu, Pho harap kau akan mengambil keputusan yang dewasa juga Mew."

"Mew kau ini harapan satu satu nya kami di keluarga ini. Bukan hanya sebatas menggantikan posisi Pho di perusahaan, tapi kewajibanmu sebagai lelaki dan juga meneruskan keturunan kita Mew. Mengapa kau begitu gegabah dalam memutuskan semua ini? Bukan kah sudah mama katakan sejak awal kau menikah dengan Anneth?"

"Ma, Pho ini adalah keputusan yang Mew yakini. Kalian tidak tau saja jika Anneth itu wanita yang tidak bisa membina rumah tangga. Aku juga sudah capek Pho, Ma."

"Apa maksudmu Mew?" Tanya sang Pho

"Kalian ingat bukan akan keguguran kedua kali nya yang di alami oleh Anneth? Awalnya jika saja dia tidak berkeras ingin melanjutkan kerja sebagai model. Aku juga tidak akan kehilangan anakku Pho.... Mae..." Mew pun sudah benar benar sangat lelah, memang sudah saat nya ia menceritakan apa yang sebenarnya yang ia alami semenjak menikah dengan Anneth. Hingga tidak sepenuhnya ia akan disalahkan oleh Pho dan mama.

"Dan belum lama ini, Anneth sudah melakukan operasi pengangkatan rahim atas anjuran dokter. Karena Anneth menderita tumor rahim ma.." runtuh sudah pertahanan seorang Mew Suppasit.

"A-apa??"

"Ehem." Pho pun berdehem untuk memulihkan keterkejutan nya.
"Jika seperti itu yang terjadi, Pho mengerti keadaan mu. Bukan nya kau memang tidak mau mempunyai anak. Tapi, memang takdir dan kelalaianmu dan istrimu kau gagal mendapatkan keturunan" setelah mendengar penjelasan dari Mew pun Pho sedikit mengerti akan keadaan sang anak dan takdir yang menimpa hubungan rumah tangganya.

"Mew.. maafkan mama naa. Mama tidak tau hal apa yang telah kau lalui. Kalau begitu mama setuju akan keputusan mu untuk berpisah dengan Anneth. Yang terpenting kau saat ini fokus untuk mengurus perceraian mu. Dan kembali mencari pendamping ya nak." Ucap mama akhir nya sambil mengelus pundak Mew.

"Benar apa yang dikatakan oleh mama mu Mew. Kau bisa mencari pendamping kembali nanti. Carilah wanita yang baik tutur Krama sikap dan perlakuan nya." Putus sang Pho.

Ketegangan di ruang keluarga Jongcheveevat itu pun mencair, saat semua nya sudah mengetahui permasalahan yang sedang keluarga mereka hadapi. Pho pun keluar dari ruangan menuju kamar, begitupun dengan sang mama.

Mew pun keluar rumah untuk melepaskan lelah dan stres yang ia rasakan sesudah ia membicarakan hal ini dengan orang tua nya.






-----





Hari pun sudah makin larut jam sudah menunjukkan pukul 9 am. Yang artinya sebentar lagi sang papa akan pulang bekerja dari mini market yang tidak jauh dari apartemen nya.

Alex yang hari ini sedang bersama mild pun sedang bermain di taman bermain dekat apartemen mereka. Karna alex terus saja ingin main di luar sambil menunggu sang papa pulang.

"Alex kau tunggu disini naa, jangan beranjak dari sini ya, uncle Mild akan membelikan mu ice cream dan permen disana. Seperti yang Alex minta." Ujar Mild sambil menunjuk mini market yang tidak jauh dari mereka.

"Eung, ancel aes unggu ancel sini naa.." ujar Alex yang mengerti akan perintah dari mild yang menyuruh nya untuk berdiam di bangku taman bermain itu sampai Mild kembali membelikan permen dan ice cream yang ia minta barusan.

"Good boy." Mild pun langsung berlari kecil untuk menuju ke mini market terdekat.

Alex yang sedang memperhatikan Mild dari posisi nya itu pun, perhatian nya teralihkan oleh bola yang menggelinding ke arah jalan melalui tempat yang ia duduki.

"Uh, ola ola ada ola epak (bola bola sepak)" ujar Alex bangun dan ingin meraih bola yang menggelinding ke arah jalanan itu. Dan Alex pun mengikut ke arah bola yang menggelinding.

"Hei heii.. ada anak kecil yang berjalan kearah trotoar. anak siapa itu." teriak ibu ibu yang melihat Alex ingin menuju ke pinggir jalan.

Seorang pria yang kebetulan sedang lewat di dekat taman itu pun mendengar seseorang yang berteriak. Dan ia, melihat kearah anak yang berjalan mengarah ke pinggir jalan. Iya pun langsung bergegas mengejar anak itu.

Hap, sekali tarikan sang pria pun langsung menggendong anak kecil yang berlari itu.
Hampir saja ia terlambat. Jika terlambat, mungkin saja nasib anak ini akan tidak selamat. Karna bertepatan ia menarik dan langsung menggendong nya truk besar pun melintas tepat di hadapan mereka.

"Huaaaa..."













T....B....C...








Wuahhh... Akhir nya aku niatkan hari ini untuk update lagiii😌

Jangan lupa votement yaa readers kuuu 🥰

I'm Still Here ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang