Warning :
Bxb
Bang Yedam x Park Jeongwoo*****
Brak!!!
Yedam terlonjak kaget saat pintu ruangannya dibuka tiba-tiba. Seorang wanita bergaun ivory masuk secara tergesa-gesa dengan dicegah sekretarisnya disana.
"Ryujin?"
Sedang apa ia disini? Bahkan ia terlihat messed up. Ia melirik client-nya seraya tersenyum tipis, meminta maaf.
"Lo bakal lebih nyesel lagi kalo ngga dengerin gue sekarang." ucap Ryujin dengan mendorong sekretaris Yedam.
"Oke, tapi ngga disini. Kita pindah tempat." Yedam hendak menarik lengan Ryujin sebelum Ryujin menarik tangannya dan menatapnya nyalang, "Sekarang. Di sini, atau ngga selamanya."
Oke Yedam tau ini batasnya.
*****
Langkah kaki Yedam terdengar tak beraturan di sebuah lorong rumah sakit. Penampilannya acak-acakan. Rambut yang semula rapi terangkat kini terlihat turun dan lepek. Ia terus memacu langkahnya hingga netranya menangkap tulisan ICU dengan seorang laki-laki yang sangat ia kenali tengah duduk dengan kalut ditemani seorang wanita yang sudah cukup berumur dan seorang balita di ruang tunggu.
Seketika ingatannya memutar percakapannya dengan Ryujin beberapa jam lalu, "Jeongwoo sekarang di Icheon, Gyeonggi-do. Alesan kenapa lo ngga pernah bisa nemuin dia adalah karena Park Victory cegah lo dan detektif-detektif lo buat mikir cari Jeongwoo kesana. Sekarang anak lo butuh lo, dia kecelakaan dan cuman lo yang bisa bantuin dia. So lebih baik sekarang lo pergi ke sana sebelum lo lebih nyesel."
Anaknya, salah satu penyebab terbesar penyesalannya, kini tengah berjuang di dalam sana.
Pelan, dengan langkah terhuyung ia mendekati mantan tunangannya.
"Jeongwoo." panggilnya lirih.
Wajah itu masih sama, masih sama indahnya dengan saat terakhir kali ia melihatnya. Jeongwoonya memang sangat indah. Ia terlalu buta untuk menyadari itu dua belas tahun lalu.
Jeongwoo menangis semakin keras saat melihat Yedam, seketika ia menjatuhkan lututnya dan mengatupkan kedua tangannya, "tolong Woodam, Kak. Aku mohon. Aku mohon tolong anakku."
Yedam tak tahu bahwa sekarang pundak luas Jeongwoo nampak begitu rapuh. Entah penderitaan apa saja yang telah ia lewati selama ini.
Yedam menundukkan tubuhnya dan meraih tubuh Jeongwoo untuk berdiri kemudian memeluknya erat. Ia hidu aroma itu, aroma yang selama ini ia rindukan. Ia tahu, Ia berada di rumah sekarang.
Ia lepas pelukan itu dan membingkai wajah ayu cintanya dengan lembut.
"Kamu cantik, Woo. Bahkan pas nangis pun kamu masih cantik. Tapi aku ngga suka, aku lebih suka kamu yang senyum." ucap Yedam lembut seraya mengusap pelan air mata di pipi Jeongwoo. "Dan tanpa kamu minta pun, aku tetep bakal bantu anakku, anak kita. Kamu ngga perlu memohon kayak gini. Dan jangan khawatir lagi, okay? Woodam kita bakal baik-baik aja." finalnya dengan mengecup kecil kedua mata Jeongwoo.
*****
"Kakak udah bangun?" sebuah suara memasuki gendang telinga Yedam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Heliophilia [Collection Fess]
AléatoireKumpulan oneshot, twoshot dan threeshot dari berbagai pairing bottom Jeongwoo. ___________________ Heliophilia (n.) = Love of sunlight ___________________ . . . . Warning!!! - Boyslove - Fiction things - Containing mature content - Jeongwoo bottom a...