Isekai Tensei Harem (18+)

2. Saran adalah bunga di kedua tangan

Di sisi lain, saya tidak bisa menyembunyikan kebingungan saya, senang dengan antusiasme yang tiba-tiba.

"Senang bertemu denganmu, Abel."

"Gerakan mengungkap kekerasan seksual demi menghapuskannya!"

"Aku selalu ingin melihatmu."

Seorang ksatria anggun dengan rambut hitam panjang.

Seorang ksatria ekor kembar pirang terlihat bahagia.

Seorang ksatria cerdas dengan rambut biru dan rambut pendek.

Ada banyak ksatria lain yang datang padaku dari segala arah.

Aroma parfum manis yang tercium dari setiap rambut dan kulit terasa garing.

"Ya, saya mendengar tentang pertarungan dengan Phantom, dan kapten berkata, 'Saya ingin tim saya.'"

"Ah, kaptenku juga mengatakan itu. Aku harus mencabutnya."

"Oh, pertemuan yang aneh. Aku juga."

Eh, apakah peringkat saya setinggi itu?

Masalah macam apa itu?

"Hei, kenapa kamu tidak datang ke tim kami?

Seorang ksatria dengan rambut hitam panjang berbisik di dekat wajahnya tanpa menciumnya.

"Ini hanya tur... tidak apa-apa. Ufufu"

Suara kaya terjerat mengandung wewangian dewasa yang tidak sesuai dengan tampilan yang jelas.

Ksatria ekor kembar menariknya terpisah saat dia meneteskan air liur.

"Tim Tujuh adalah tim yang hanya mengumpulkan pendekar pedang sihir. Kemudian Tim 2 Spesialisasi Sihir Serangan akan lebih cocok untuk Abel."

Dan pisahkan, dan sekarang ksatria berambut pendek itu terjebak.

"Apa yang kamu bicarakan? Dia pantas mendapatkan kemuliaan terbaik. Jika kamu mau, ikut aku ke kantor "

Wow, itu akan menjadi seperti perang!?

Aku menatap para ksatria yang menyebarkan percikan tatapan mereka padaku.

Namun, jika mereka bertanya apakah saya ingin bergabung dengan regu lain jawabannya tidak.

Saya tidak puas dengan situasi saat ini di mana saya dapat bekerja dengan Tuan Archer.

Saya ingin terus bekerja di Perusahaan ke-3.

Namun, saya tidak merasa buruk tentang tim lain yang meminta saya melakukan hal yang sama.

Saya senang saya dihargai.

Selain itu, sangat segar bagi perempuan untuk membuat suara seperti ini, dan punggungku seperti menggelitik.

Aku merasakan kebahagiaan yang manis, asam, sakit di dadaku.

Ini sedikit pengalaman ujian.