07 - Dikurung

19 7 2
                                    

"kamu cantik banget sayang" kata Agung yang lagi ngikat rambutnya Nabila "nah selesai" kata Agung pas selesai ngikat rambutnya Nabila "tongkat aku mana?" Tanya Nabila terus nyari nyari tongkatnya, Agung pun ngasih tongkatnya Nabila "yuk berangkat" kata Agung.











"Yakin mau sekolah dek? Kamu belum terlalu sehat" kata papanya Nabila "iya pa, kan mau ujian" kata Nabila "yaudah, hati hati ya. Mas Nabila nya di jagain" kata mamanya Nabila "siap om" kata Agung.












"Aku tuh seneng banget tau mas naik motor" kata Nabila "makanya aku ngajak kamu berangkat bareng hehehehe" kata Agung "makasih ya, aku tuh bahagiaaaaaaaa banget punya kamu mas" kata Nabila "aku juga bahagia banget punya kamu" kata Agung.




























Merekapun sampe di sekolah, seperti biasa mereka selalu jadi perhatian di sekolah karena Nabila. Adek adek kelas 10 yang notabe masih pada baru jadi pada gak kenal sama 2 sejoli hebat itu.














"Bentar bentar" kata Agung terus ngelap kursinya Nabila yang sedikit berdebu. Agung pun duduk disamping kekasihnya yang emang Agung selalu ambil bangku disebelahnya Nabila. "Mau minum?" Tanya Agung, Nabila ngegeleng "jam berapa mas? Kelas kayak sunyi banget" kata Nabila "jam setengah 7, anak anak emang suka molor" kata Agung.





























Nabila nyenderin kepalanya di meja, kepalanya mendadak pusing lagi. "kenapa sayang?" Tanya Agung, Nabila ngegeleng "pusing? Apa gimana? Bilang kalo sakit ya" kata Agung "gapapa mas" kata Nabila "ambilin tissue di tas dong" kata Nabila "tuhkan, ke UKS yuk" kata Agung pas lihat hidungnya Nabila berdarah lagi "gamau, aku disini aja, percuma dong masuk sekolah tapi di UKS" kata Nabila "yaudahlah, tapi kalo udah bener bener pusing bilang ya" kata Agung.






















"Sayang, kamu tunggu sini ya, aku mau beliin kamu teh anget" kata Agung "jangan, udah kamu disini aja" kata Nabila "bentar doang ya, bentar kok gak nyampe 5 menit" kata Agung.










"Hai Nabila, duh lagi sakit ya? Mau dibawa ke UKS? Yuk gue anter, mumpung gue baik" ucap segerombol anak anak yang biasa jailin Nabila "yuk, kasian. Mulanya udah pucet gitu" kata si bocah terus narik tangannya Nabila "gak usah, jangan" kata Nabila yang terus meronta tapi tenaganya kalah sama bocah bocah itu.







"Dah, lu disini aja ye" kata si bocah terus nutup pintu gudang.

Yap, Nabila dibawa ke gudang sekolah yang letaknya ada di bagian paling belakang sekolah dimana itu jarang ada orang lewat dan jarang dimasuki.

























"Tolong" Nabila yang terus mukul mukul pintu berharap ada yang denger "tolong" kata Nabila lagi.
















"Sa- lhoh?" Agung yang seketika ngejatohin teh yang udah dia bawa pas lihat Nabila gak ada di kelas "dimana Nabila?" Tanya Agung, untung ada anak yang cepu jadi Agung langsung buru buru panggil keamanan sekolah buat nyari Nabila.
















"Duh, kamu dimana sih sayang" Agung yang panik banget karena udah 3 jam nyari Nabila bahkan sampe sekolah udah sepi. Saking besarnya sekolah sampe gak kepikiran ngecek ke gudang tempat Nabila di kurung.











Our HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang