17. I Love You

1.7K 144 23
                                    

"my sweet mother"

Off memejamkan mata nya sambil kepala nya bersender di jendela mobil.

Yang lain hanya menatap Off biasa mengira nya tertidur, tanpa mereka sadari ini adalah momen terakhir mereka bersama Off.

-

Di sisi para uke di mansion Off mereka sangat khawatir, perasaan Gun tak nyaman ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Off.

"aku khawatir Off kenapa kenapa.." gumam Gun.

Para seme keluar dari mobil, Mew membangunkan Off namun tak bangun bangun.

"Off? Bangun Off kita udah sampai" ujar Mew pada nya.

"Off?" Mew menggoyangkan tubuh Off.

Kenapa lemas sekali manusia angkuh ini?

"Off? Lu gapapa?"  Mew memegang dahi Off.

Dingin sekali, tak normal.

"Off? Lo kenapa dingin banget?" tanya Mew.

Tay datang menghampiri mereka.

"badan Off dingin" ujar Mew pada Tay.

"hah? Yang bener?" Tay yang panik pun langsung memegang dahi nya, ia menarik pundak Off dan kepala Off langsung jatuh menunduk.

Tay menaruh tangan nya di leher nadi Off, ia diam dan mengambil tangan Off mengecek urat nadi di tangan nya.

Tes

"Tay?" Mew panik.

"you know...dia" Tay tak melanjutkan ucapan nya namun Mew paham.

"no, ga Tay! lo bohong ya?" ucap Mew.

"Off! Bangun Off ga lucu!" Mew mengguncangkan tubuh Off.

Off tak merespons, tubuh Off lemas, ini tida mungkin.

"Papii? Off mana?" tanya Gun pada Singto.

"di mobil" jawab Singto tak tau apa apa.

Gun langsung ke mobil di depan mencari Off, Mew dan Tay menangis kehilangan sahabat adalah mimpi terburuk.

"Tay? Mew? Kenapa?" tanya Gun.

Tay menoleh mendorong tubuh Gun pelan ia memeluk nya.

"phi Tay? Kenapa? Please jangan gini.." perasaan Gun sudah tak enak.

"maaf Gun, maaf" Tay mengucap dengan tangis sesegukan.

Gun diam air mata langsung jatuh, ia tersenyum ini tak mungkin kan, mereka pasti bercanda.

"haha lucu Tay, sekarang mana Off?" tanya Gun dengan tangisan tak bisa ia tahan.

"Gun gue bilang maaf sekali lagi, gue ga becus" Gun menggelengkan kepala nya laju dengan tak terima.

Gun langsung mendorong tubuh Tay dengan keras ia berlari ke mobil menghampiri Off, yeah ia melihat suami nya, Off, dalam keadaan tidak bernafas.

"maaf, Gun, banyak luka di badan dia, dia sempat di tembak berkali kali" ujar Mew menjelaskan menahan tangis nya.

Gun menangis terisak iya lemas dan jatuh duduk di jalan itu, ia frustrasi, kesal, putus asa, kenapa ini tidak adil.

*****

"Papa.." tak ada jawaban.

"pa?" chi sudah mengetok pintu kamar Gun berkali kali, memanggil nya namun tak ada jawaban.

"gimana? Ada jawaban?" Gulf bertanya pada nya dan Chimon hanya menggelengkan kepala nya.

Gulf menghela nafas memijat pelipis nya pelan dan ia langsung mengetok pintu itu dengan sangat sangat keras.

DOK

DOK

DOK

"WOI KELUAR GA LO PISTOL! GUA DOBRAK YE" Gulf sudah kesal pada Gun yang terlalu sering mengurung diri di kamar.

"tumben ga jawab, biasa nya langsung nyaut" Gulf jadi khawatir nichhh.

"ayo sini" Gulf menarik tangan Chimon ke bawah memanggil yang lain untuk membantu Gun keluar kamar.

"oi kutil badak, ayo bantu dong! Ga ada kerja keras banget!" ucap Gulf.

"haduh sayang, kita udah berjam jam ngetuk kamar dia, manggil dia tapi hasil nya nihil" ujar Mew langsung dapet tabokan dari Gulf.

"lo mau bestie gue mati bunuh diri? Cepet, sekarang!" semua langsung pada lari ke atas ke kamar Gun mereka ketok berkali kali sampe bawa bawa panci.

Brak

Para seme mendobrak dan melihat Gun terbaring lemah di lantai dengan darah berlumuran.

"GUN!!"

*****

Gun membuka mata nya dan memeluk tubuh Off erat di kasur dengan berdua telanjang dada.

"mimpi buruk?" Gun menganggukkan kepala nya.

"apa mimpi nya?" Off bertanya dengan senyum lembut.

Gun menatap mata Off lurus ia tersenyum cekikikan kecil.

"hehe ga ada" Off tersenyum ia memeluk Gun.

"eh sesak tau" Off menghiraukan ucapan nya.

"masih ingat dulu kau dingin banget? Dan saat kita bertemu kau langsung mengajak ku menjadi sugar baby mu, itu berburu buru" Off terkekeh pelan.

"ya kau bertingkah polos dan aku khawatir ada yang macam macam dengan mu"

"Off apa kau sadar?" Off menaikan satu alis nya.

"kau lah orang yang macam macam pada ku!" Gun memukul dada Off.

Off hanya tertawa walau merasa dada nya agak sakit habis di pukul.

"sudah, ayo cerita apa yang kau mimpikan?" Gun diam sejenak.

"aku berfikir kau mati" Off tertawa.

"karena apa? Kehabisan darah sehabis berkelahi dengan anggota Maurer?" Gun menatap Off lekat.

"itu nyata?" Off tertawa lebih kencang lagi.

"Gun, itu nyata, cuma saja aku tak mati kehabisan darah seperti di mimpi mu" Gun tersenyum malu.

"uh apa luka mu masih sakit?" Gun bangun dan duduk di kasur.

"tidak jika kau memeluk ku"

"Off diam lah" Off tersenyum menatap Gun.

"hei suami mu ini terluka"

Off menarik Gun memeluk nya kembali.

"heh! Udah dong peluk peluk nya, udah tua" Chimon masuk kamar begitu aja.

Mereka tertawa menarik Chimon ke kasur mendengarkan apa yang akan Chimon ceritakan begitu juga mimpi Gun.

Kehidupan keluarga kecil mereka itu simpel, tapi kadang hidup mereka tidak tenang dengan musuh bebuyutan Off yang masih meneror, tapi itu semua mudah di singkiri.

Apa yang Off tidak bisa lakukan?




End





GA TAU DEH MAU NULIS APA

OTAK DAH CAPEKKKK

BANYAK MASALAH NONGOL

BERJIBUN JIBUN KONFLIK DATANG AAAAAAAAA

btw guys

Minta support nya buat teman Author ya :)

Teman dekat Author dia, anak wp juga dia reader Author sama kek kalian

Minta doa nya aja, lagi depresi dia.

Iye cerita nya ngecewain iye tau sya

Btw

Love you all

Sugar Daddy 2 [End✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang