-V- PROLOG SUMIRE
=========================
"ini untukmu"
Bunga edelweis yang di pegang anak kecil yang sebaya dengannya itu diberikan padanya. Pipi yang merona natural itu terangkat ke atas menerima bunga dari pria itu.
Sejak TK dia sudah menjadi kembang kelas karena kecantikannya, semakin lama ia semakin terbiasa dengan pujian demi pujian yang hanya dibuat untuknya, semua orang berbondong bondong mendekati dirinya. Tadi itu hanya sedikit ingatannya saat TK.
Kini dia berada di bangku sekolah dasar. Dengan cepat ia berbaur dengan yang lain, menarik orang orang dengan keindahan yang ia miliki ini.
"Aku ingin berpasangan dengan Sumire-chan!"
"Tidak! Aku yang duluan ingin mengajak Sumire-chan!"
"Minna, jangan bertengkar." Lerainya menengahi, sebenarnya hatinya berbunga bangga pada dirinya sendiri yang menjadi rebutan banyak orang.
Ia pun pulang ke rumahnya dengan perasaan senang namun menemukan ayahnya tengah mabuk di depan rumah membuatnya bertanya tanya apa yang membuat ayahnya itu senang sekali mabuk mabuk seperti ini.
"Sumire, kamu sudah pulang?" Ibunya yang berhati malaikat membuka pintu menyambutnya pulang, "Sayang, kamu sedang apa di depan rumah. Kau mabuk lagi?"
"Ibu!" Sumire menghambur memeluk sang Ibu.
"Ayo masuk, Ibu sudah buatkan masakan kesukaanmu." Ujarnya menggandeng tangan mungil Sumire masuk. Baru tiga langkah berjalan ia sudah bisa mencium wanginya aroma masakan Ibunya itu. Meskipun rumah mereka kecil, dan ayahnya yang suka mabuk, asal ada ibunya di sini Sumire sudah merasa cukup.
Hidupnya baik baik saja sebelum gadis dengan latar belakang kaya yang sombong itu memasuki sekolahnya, dan mulai mengganggunya kehidupan nya yang damai.
Namanya Tsubaki, anak dari salah seorang menteri luar negeri yang baru saja pindah ke sekolahnya.
Sialnya lagi, Gadis itu masuk ke kelas yang sama dengannya. Awalnya ia kira bisa berteman baik dengan gadis itu, tapi dugaannya salah.
Tsubaki malah mendorongnya keras, dia terus mengambil teman teman yang tadinya berada di pihaknya. Bahkan membuat teman temannya merasa jijik kepada dirinya. Meskipun ia tidak melakukan apapun yang dirasa salah,
"Sumire, kau tidak punya ini kan?" Ia memamerkan jam tangan berbunyi yang sedang trend saat itu. Hampir seisi kelas memilikinya, kecuali Sumire. Tsubaki tertawa keras, menatapnya angkuh seakan dia lah yang berada di puncak segalanya.
Sumire meringkuk, meraung keras dengan air mata mengalir deras, tak ada yang membantunya. Seisi kelas sudah mencap nya sebagai anak orang miskin. Dia jadi menyadari betapa menyedihkan dirinya karena hidup dalam keluarga yang miskin.
KAMU SEDANG MEMBACA
100% Villain×Love {KawaSumi}
Fanfiction🔖Cerita ini penuh dengan alur Campur(Mundur dan Maju) 🌟|SPIN OFF DARI CERITA BAKA!{BoruSara} Dua insan yang memiliki masa lalu yang kelam dan gelap hingga menciptakan pribadi yang bertentangan dengan aturan sosial akhirnya merasakan kebahagiaan, k...