SEMBILAN% {Koneko-chan}

146 11 1
                                    

9. SEMBILAN% KONEKO-CHAN

Lift yang tidak berhenti berbunyi karena orang orang yang terus bolak balik mengantarkan barang barang pindahan, para pekerja berseragam berwarna tosca itu terus mengantar kardus kardus itu ke kamar apartemen nomor 207

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lift yang tidak berhenti berbunyi karena orang orang yang terus bolak balik mengantarkan barang barang pindahan, para pekerja berseragam berwarna tosca itu terus mengantar kardus kardus itu ke kamar apartemen nomor 207.

Sementara itu di kamar 207, kardus kardus yang cukup besar dibiarkan di lantai begitu saja.

Langkah kaki itu berjalan ke arah kamar tidur, sambil menggenggam ponsel di tangan kanannya yang ia tempelkan ke telinga kanannya.

"Iya ayah, aku pasti akan sering mampir." Ucapnya pada orang di ujung sambungan telepon.

Ia meletakkan barang barang pentingnya ke atas kasur, "Jangan khawatir, Boruto kan juga sering ke rumah."

"Uzumaki-san, bagaimana dengan yang ini?" Tanya seorang pekerja yang bertugas memindahkan barang bawaannya.

"Letakkan di sebelah sana." Tunjuknya pada sebuah tempat.

"Iya baiklah Ibu.." Ia tersenyum tipis, "Eh? Tidak perlu bawakan makanan apapun, makanan yang ku bawa dari rumah saja belum ku sentuh." Ia melirik bekal tinggi di sebelahnya, sudah seperti akan piknik keluarga.

"Iya jika sudah selesai aku hubungi, kalau begitu aku beres beres dulu. Eum..." Ia pun menjauhkan telepon nya setelah sambungan itu berakhir.

Hari ini, ia memutuskan untuk pindah ke apartemen nya yang ia sewa dengan uang sakunya sendiri. Ia tau sih, ayah angkatnya pasti sudah lebih dulu berbicara pada pemilik apartemen itu untuk membayar setengahnya tanpa sepengetahuannya. Mau bagaimana lagi? Ayah angkatnya memang orang yang seperti itu.

Ia mutuskan pindah ke apartemen karena selain lebih dekat dengan kampus, ia juga bisa lebih mandiri di sini. Ia juga bisa dengan bebas pulang malam mengerjakan pekerjaannya tanpa merepotkan ibu angkatnya yang selalu menunggunya pulang.

Apartemen ini cukup luas dan lengkap, ada kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu, balkon, bahkan meja makan. Semuanya berada di ruang yang terpisah. Inilah yang membuatnya yakin jika Uzumaki Naruto lebih dulu membayar setengah dari harga sebenarnya, mana mungkin apartemen seperti ini disewakan dengan begitu murah.

"Sedang melamun kan apa?" Suara lembut itu hampir membuatnya terkejut, keberadaan sosok Sumire yang tak disangkanya berada di ambang pintu.

"Kamu datang ya?" Bibirnya tersenyum tipis. Lalu menghampiri kekasihnya itu, menyuruhnya untuk masuk.

"Tentu, siapa yang akan membantumu mengatasi kekacauan ini?"

"Wah wah lihat siapa yang punya rumah baru di sini." Beda halnya saat dirinya melihat pria berkulit Tan itu, rautnya berubah masam ketika melihat keberadaan dua temannya yang tak diharapkan kehadirannya.

"Haa~mengapa rumahku di datangi dua tuyul." Kecamnya sambil menghela napas.

"Kurang ajar!" Sewot Iwabe yang di tahan oleh Metal Lee, teman dekatnya juga.

100% Villain×Love {KawaSumi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang