SEPULUH% {Pengacau}

163 9 1
                                    

10. SEPULUH% PENGACAU

Satu hari telah terlewati, hari pertamanya tinggal di apartemen baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu hari telah terlewati, hari pertamanya tinggal di apartemen baru. Di luar hujan, masih dalam keadaan gelap gulita. Wajar saja, saat ini masih pukul 5 dini hari, ia memang sering terbangun jam segini dan terkadang ia gunakan untuk berolahraga atau tidur kembali.

Ia pun mulai bosan mendengar rintik hujan yang mengalun seperti melody pengantar tidur. tangannya meraih ponsel yang tak jauh berada di dekat bantalnya.

Mendapati banyaknya pesan dan telepon tak terjawab yang masuk membuatnya bertanya tanya. Pesan beruntun itu ia dapat dari Iwabe, ada apa bajingan itu memberikan pesan spam padanya.

IwaBAB

<Wak!
<Kau harus membantuku!
<Ini darurat!
<Kalau perlu berikan saja kontak Sumire padaku!

Hah? Dia mau mati?

<Astaga bagaimana kalau orang lain tau?
<Ukh! Sebenarnya di mana rumah dia?!!
<Aku butuh alamat Wasabi sekarang!!
<Woi!!
<Kampret
<BANGUN KAUU!!
<JINGANNN!!
<Bagaimana dengan nasibku?

Untuk apa?>

Alamat Wasabi?

Pesan yang Iwabe kirimkan tadi malam membuatnya kepikiran. Tumben sekali bocah itu mencari tau alamat seorang gadis, apa dia benar benar telah jatuh hati pada wanita berambut pendek itu?
Mungkin sebaiknya ia bantu.

***

Udara yang terasa dingin membuat kulitnya terasa seperti tertusuk jarum, terdengar rintik hujan yang membasahi jalan di luar. Tapi rasanya benar benar dingin seperti tak memakai baju sehelaipun.

Tangannya menarik selimut tebal yang menutupi tubuhnya hingga kepala.
Ia merubah posisi tidurnya, nguncangan itu membuatnya merasa sedikit aneh. Kasurnya terasa lebih keras dari pada kasur yang selama ini ia tiduri. Tunggu sebentar, setelah dipikir pikir lagi bantal yang ia gunakan pun tak sama.

Apa ini?
Apa aku bermimpi?

Ia mencoba membuka kelopak matanya, perlahan jelaga indah itu mengerjab. Irisnya menelisik tiap sisi ruangan yang sungguh sangat tidak familiar itu dengan tatapan terkejut.

Ini dimana?

Tangannya meraba selimut, dan baru menyadari jika saat ini ia hanya memakai pakaian dalam yang dibalut handuk kimono berwarna putih.

Gila. Apa yang telah ia lakukan?

Mampus..

"KYAAA!!!" Pekiknya.

'Brak!!

"Kenapa?! Ada apa?!"

Sesosok laki-laki berkulit sawo matang bersurai coklat itu menghampirinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

100% Villain×Love {KawaSumi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang