Pemuda Yang Polos, Dengan Si Playboy

459 36 1
                                    

Seorang pemuda terlihat menoleh kesana kemari, saat menyadari jika seseorang menatapnya tanpa berekspresi sama sekali. Jujur saja, pemuda yang bernama Lee Minho itu merasa tak nyaman.

"Hm, maaf kalo misalkan kepedean, tapi jangan liatin aku kayak gitu, bisa gak? Aku jadi gak nyaman baca bukunya," ujar Minho pada lelaki yang menatapnya sedari tadi.

"Mau liatin orang cantik emang gak boleh?"

Mendengar hal itu membuat Minho menoleh ke sekitarnya dan kembali menatap lelaki itu, "T-tapi disini cuma ada cowok doang, gak ada cewek," jawab Minho dengan polosnya. Membuat lelaki tadi tertawa.

"Siapa bilang cantik harus cewek doang? Aku 'kan liatin kamu, berarti yang cantik itu kamu." Alih-alih merasa malu dengan pipi yang merona, Minho justru mengernyit heran.

'Sialan, kok bisa sih gombalan gue gak mempan?'

"Oh, aku cantik? Y-ya banyak sih yang bilang gitu, bukan kamu doang. Tapi, makasih dan maaf, aku cowok." Minho tersenyum kemudian pergi meninggalkan tempat itu dan lelaki tadi.

Namun lelaki tadi tak menyerah, ia mengikuti kemana Minho pergi, "Gak sopan tau pergi gitu aja padahal aku lagi ngobrol sama kamu. Oh ya, aku Bang Chan, namamu siapa?" ucap lelaki tadi.

"O-oh gitu ya? Maaf. Namaku Lee Minho, salam kenal Chan, atau Kak Chan? Kayaknya kamu lebih tua dari aku deh, keliatan dari mukanya." Lelaki bernama Chan itu terdiam, lagi-lagi terkejut karena pemuda manis itu.

"Apa wajahku keliatan setua itu ya?"

"Eh, nggak kok! Kalo Kakak ngerasa begitu ya, itu bukan salahku, 'kan?" Chan tersenyum pahit dan mengangguk. Agak nyebelin, tapi sialnya cantik, pikir Chan.

"Kebetulan aku lagi laper nih, temenin aku makan yuk? Sekalian aku traktir juga," ajak Chan yang berharap rencananya akan berhasil.

"Boleh, rezeki gak boleh di tolak 'kan?"

...

"Seks itu apa?"

"Serius kamu gak tau? Sayang banget sih, tapi kamu tau gak? Bakal lebih seru kalo ngelakuinnya di hotel, tapi kalo gak mau gapapa kok. Kamu harus ikut ke apartemenku, nanti aku kasih tau apa itu seks."

Minho terdiam selama beberapa menit, membiarkan Chan menyetir dengan tenang untuk sesaat. Dirinya terlihat bingung, "Ng-nggak bisa kasih taunya disini aja ya?"

"Oh, mau disini?"

Minho memundurkan wajahnya saat Chan mengerem mobilnya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Minho, "Kamu mau tau? Seks itu surga dunia yang paling nikmat, yang siapapun gak bisa ngelak kenikmatannya bahkan orang yang ilmu agamanya tinggi sekalipun," bisik Chan dengan suara rendahnya tepat di telinga Minho.

"Oh ya? Kasih tau aku."

Chan tersenyum miring melihat Minho yang semakin penasaran dan mulai terpancing. Dengan perlahan, ia memberikan sentuhan-sentuhan kecil pada tubuh ramping Minho, yang membuat sang empu kegelian, bukannya melenguh seperti yang Chan harapkan.

"K-kak, geli. To the point aja tolong."

Chan menghiraukannya, masih memberikan afeksi kepada Minho melihat tubuhnya yang mulai terangsang.

SeraphicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang