Bagian 6

27 3 0
                                    

Selamat Membaca!

"Hei, Rio bangun"

"Hmm" Perlahan mata Rio mulai terbuka. Beberapa jam ia tidur di paha Efras ternyata sangat enak.

"Udah jam pulang?"

"Udah sejam yang lalu. Gue juga ketiduran tadi."

"Oh, yok pulang. Eh gue pulang bareng lo, motor gue masih dibengkel." Ucap Rio

Efras mengangguk. "Lo yang bawa," Efras membuang kunci motor ke Rio refleks Rio sangat bagus.

"yok"

Setelah beberapa menit, keduanya sampai dirumah Rio.

"Mampir bentar"

Efras hanya mengangguk.

"Bunda," Panggil Rio setelah masuk kedalam.

Bunda nya tidak menyaut. Biasa Bunda nya akan menyambut Rio di rumah.

Rio menatap kertas diatas meja, lalu ia membuka kertas itu.

'Rio sayang, Bunda 3 hari ga ada dirumah. Bunda ke Jogja, lagi nemenin nenek lagi sakit. Kamu dirumah sendiri dulu ya, maaf bunda pergi ga pamit.'

"Nyokap lo kemana?" Tanya Efras

"Oh, nyokap gue ke Jogja. Nenek gue sakit"

Efras menganggukan kepalanya mengerti.

"Jadi?" tanya Efras

"Lo nginep disini. Tidur sama gue"

"Lo gila? Besok sekolah anjir?"

"Lo mau sekolah sendiri? Silakan"

Efras terdiam. Ia lupa besok weekend.
Rio tertawa "KetOs kok lupa jadwal sih. Malu"

"KetOs juga manusia Rio"

"Ya, terserah lo"

"Anggap aja rumah sendiri"

Setelah itu keduanya kekamar Rio di lantai atas. Efras mengikuti Rio dari belakang.

"Rio, gue tidur bareng lo?" tanya Efras.

"Hm,"

"Lo ga takut gue apa-apain lo?" tanya Efras bercanda.

Rio tersenyum miring "Emang lo mau apain gue? Adanya gue yang apa-apain lo. Ingat, ini rumah gue"

Efras terdiam. Kemudian dirinya membanting dikasur Rio yang sangat nyaman untuk ditidur.

Rio melempar handuk putih kearah Efras "Mandi dulu, lo bau"

Efras mendengus kesal "Hm"

"Btw, gue ga ada daleman dan pakaian"

"Pake punya gue, nih"

Efras terima itu dan mulai masuk kedalam kamar mandi untuk memulai ritual mandinya.

Tidak lama, Efras keluar. Efras kalau mandi tidak lama, tapi bersih dan wangi. Efras keluar dengan pakaian yang sudah melekat di tubuhnya.

"Sana lo mandi"

Efras melihat Rio sedang bermain hp nya ditempat tidur. Setelah itu Rio menuju ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah beberapa menit kemudian, Rio keluar dengan handuk putih yang terlilit di pinggangnya. Memperlihatkan badan yang terbentuk. Efras nganga melihat itu.

Rio terkekeh "Mau pegang?"

"Gue juga punya kali."

"Tapi lo liat punya gue kek singa kelaparan. Seakan-akan mau nerkam gue"

"Iya gue mau nerkam lo. Boleh?"

Rio mengangguk "Boleh, silakan lo terkam"

Efras perlahan mendekat ke Rio. Tangannya perlahan menjelajahi wajah Rio, lalu turun keleher sampai ke perut kotak-kotak Rio.

"Boleh gue lanjut?" izin Efras

Rio tersenyum miring dan mengangguk

Grep

"Belom saatnya lo megang itu, Galaksi" Rio menghentikan tangan Efras.

Efras melihat Rio "Galaksi?"

Rio tersenyum "Ya, panggilan gue buat lo"

"boleh gue cium lo dibibir?"

Bad Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang